Wednesday, August 13, 2025
22 C
Jayapura

Sempat ada yang Pingsan, Pengecekan Kesehatan Pagi dan Malam

“Meski sudah ada jadwal yang kami susun, namun proses latihan di lapangan kami sesuaikan dengan kondisi mereka. Apalagi, saat ini kondisi cuaca tak menentu. Terkadang hujan, kadang panasnya teramat terik,” ungkap Ketua Tim Pelatih Paskibraka Provinsi Papua, Letda Inf M Yance Giay, saat ditemui Cenderawasih Pos, di sela-sela memberikan latihan di Lapangan Mandala, Sabtu (9/8).

Sejak Pemprov Papua resmi membuka kegiatan pemusatan pendidikan dan latihan Paskibraka, di salah satu hotel di Jayapura, Senin (28/7) lalu, sejak itu pula, pelatihan mulai dilakukan. Pelatihan yang diberikan ada di lapangan dan di ruangan.

Pembekalan dalam ruangan yang diberikan berupa wawasan kebangsaan, ideologi Pancasila, bela negara dan kedisplinan. Materi ini biasanya diberikan malam hari seusai menjalani sesi latihan di lapangan.

“Malam hari sebelum tidur, ada materi tambahan yang kami berikan. Memberikan pemahaman ideologi Pancasila, nasionalisme. Waktunya sekira pukul 19:00 WIT hingga jelang pukul 21:00 WIT. Setelah itu, mereka langsung istirahat dan akan bangun pada pukul 05:00 WIT,” terangnya.

Baca Juga :  18 Tahun Pengabdian Neisen Monim di Pelosok Papua yang Terlupakan

Selama proses karantina, peserta Paskibraka akan bangun pada pukul 05:00. Sebelum memulai akivitas latihan, tim medis akan mengecek kesehatan mereka. Lalu setelah itu sarapan dengan roti dan telur, kemudian mandi dan menuju lokasi latihan di luar ruangan yaitu Lapangan Mandala.

Menurut Letda Yance, pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan pagi dan malam hari, menjadi kontrol untuk latihan saat itu. “Tim medis dari Dinkes Kesehatan Provinsi Papua, selalu memantau kondisi kesehatan para peserta. Sehingga volume materi yang kami berikan kepada peserta sesuai dengan kondisi peserta saat itu, apalagi cuaca yang tak menentu saat ini,” ucapnya.

Ia mengaku sejauh ini, belum ada kendala yang signifikan. Meski tak memungkiri bahwa di awal, sempat ada yang pingsan saat latihan akibat dehidrasi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, peserta mulai terbiasa dengan itu.

Baca Juga :  Miras jadi Penyebab Tingginya Lakalantas di Kota Jayapura

Dan ketika ada yang sedikit goyang, petugas medis yang selalu siaga di pinggir lapangan langsung membawa peserta ke mobil yang sudah disediakan untuk diperiksa kesehatannya.

“Di lapangan semua diatur oleh pelatih, nanti di tempat penginapan mereka diatur dan diawasi oleh Duta Pancasila yang terdiri dari pamong putra dan pamong putri,” ujarnya.

Terkait dengan Paskibraka sendiri, Letda Yance membuat formasi. Ada pasukan 17, 8 dan 45. Pasukan 17 ini diisi oleh pelajar yang tergabung dalam Paskibraka, terdapat perisai kanan dan perisai kiri.

“Meski sudah ada jadwal yang kami susun, namun proses latihan di lapangan kami sesuaikan dengan kondisi mereka. Apalagi, saat ini kondisi cuaca tak menentu. Terkadang hujan, kadang panasnya teramat terik,” ungkap Ketua Tim Pelatih Paskibraka Provinsi Papua, Letda Inf M Yance Giay, saat ditemui Cenderawasih Pos, di sela-sela memberikan latihan di Lapangan Mandala, Sabtu (9/8).

Sejak Pemprov Papua resmi membuka kegiatan pemusatan pendidikan dan latihan Paskibraka, di salah satu hotel di Jayapura, Senin (28/7) lalu, sejak itu pula, pelatihan mulai dilakukan. Pelatihan yang diberikan ada di lapangan dan di ruangan.

Pembekalan dalam ruangan yang diberikan berupa wawasan kebangsaan, ideologi Pancasila, bela negara dan kedisplinan. Materi ini biasanya diberikan malam hari seusai menjalani sesi latihan di lapangan.

“Malam hari sebelum tidur, ada materi tambahan yang kami berikan. Memberikan pemahaman ideologi Pancasila, nasionalisme. Waktunya sekira pukul 19:00 WIT hingga jelang pukul 21:00 WIT. Setelah itu, mereka langsung istirahat dan akan bangun pada pukul 05:00 WIT,” terangnya.

Baca Juga :  Pulau Metu Debi Terancam Abrasi

Selama proses karantina, peserta Paskibraka akan bangun pada pukul 05:00. Sebelum memulai akivitas latihan, tim medis akan mengecek kesehatan mereka. Lalu setelah itu sarapan dengan roti dan telur, kemudian mandi dan menuju lokasi latihan di luar ruangan yaitu Lapangan Mandala.

Menurut Letda Yance, pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan pagi dan malam hari, menjadi kontrol untuk latihan saat itu. “Tim medis dari Dinkes Kesehatan Provinsi Papua, selalu memantau kondisi kesehatan para peserta. Sehingga volume materi yang kami berikan kepada peserta sesuai dengan kondisi peserta saat itu, apalagi cuaca yang tak menentu saat ini,” ucapnya.

Ia mengaku sejauh ini, belum ada kendala yang signifikan. Meski tak memungkiri bahwa di awal, sempat ada yang pingsan saat latihan akibat dehidrasi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, peserta mulai terbiasa dengan itu.

Baca Juga :  Sulit Nagih Tunggakan, PT AMJRN Minta Bantu Kejari 

Dan ketika ada yang sedikit goyang, petugas medis yang selalu siaga di pinggir lapangan langsung membawa peserta ke mobil yang sudah disediakan untuk diperiksa kesehatannya.

“Di lapangan semua diatur oleh pelatih, nanti di tempat penginapan mereka diatur dan diawasi oleh Duta Pancasila yang terdiri dari pamong putra dan pamong putri,” ujarnya.

Terkait dengan Paskibraka sendiri, Letda Yance membuat formasi. Ada pasukan 17, 8 dan 45. Pasukan 17 ini diisi oleh pelajar yang tergabung dalam Paskibraka, terdapat perisai kanan dan perisai kiri.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya