Dengan berlandaskan visi besar walikota dan wakil Walikota Jayapura yaitu “terwujudnya kota jayapura sebagai kota jasa yang berbudaya, religius, maju, mandiri, dan sejahtera menuju jayapura emas” tentunya visi dan misi ini akan diimplemtasikan dalam agenda prioritas dan juga program kerja selama lima tahun mendatang.
“Saya selaku walikota bersama pak wakil walikota tentunya berharap dalam pemerintahan yang akan kami berdua pimpin bisa mendapat dukungan dan doa dari semua elemen masyarakat yang ada di kota jayapura. Kontestasi telah selesai kini saatnya untuk kita semua saling bergandengan tangan membangun Port Numbaya,” ajak Abisai.
Selain memiliki sejarah asal muasal dan silih berganti pemimpin, ternyata ada fakta yang menarik dibalik itu semua yakni, kota jayapura menjadi saksi Perang Dunia II.
Ya, Kota Jayapura menjadi saksi Perang Dunia II karena pernah menjadi basis komando pasukan sekutu. Bukti-bukti sejarah Perang Dunia II di Jayapura, kita mulai dari Tugu McArthur atau tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang kedatangan pasukan sekutu di wilayah Pasifik pada tahun 1944. Tugu ini berada di Desa Wisata Kampung Nendali, Kabupaten Jayapura.
Jejak lainnya ada di Pantai Hamadi, yang dulunya menjadi pertahanan pasukan sekutu terhadap serangan Jepang. Saat ini, masih terdapat sisa benteng pertahanan sepanjang sekitar 2 kilometer.
Kemudian pada tahun 1944, saat Jayapura masih bernama Hollandia, pasukan sekutu membangun basis pusat komando di wilayah ini. Jayapura menjadi saksi bagaimana persiapan pasukan sekutu menghadapi pasukan Jepang yang menguasai sebagian besar wilayah Pasifik.
Peran Douglas McArthur, tugu McArthur dinamakan setelah Douglas McArthur, panglima besar pasukan sekutu yang memerintahkan pasukannya untuk mendirikan sebuah Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya di sekitar bukit tempat tugu tersebut berada.(*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos