Sementara untuk biaya, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi Ali Machzumi menyebut ditanggung pemerintah. ”Ini adalah bagian dari layanan kesehatan yang diberikan kepada seluruh jemaah,” ujarnya.
Pemerintah Arab Saudi juga menerjunkan tim medis untuk menangani para jemaah yang mengalami gangguan kesehatan. Berdasar laporan SPA (Saudi Press Agency), otoritas setempat menangani 4.082 jemaah selama di Makkah hingga di masa puncak haji.
Dari jumlah itu, tercatat ada 273 jemaah yang menjalani operasi maupun kateterisasi jantung. Itu belum termasuk penanganan jemaah yang mengalami gangguan kesehatan lain.
Tak hanya di Madinah, sejumlah jemaah Indonesia juga menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Makkah. Misalnya, yang dialami Rini, jemaah asal embarkasi Surabaya. Dia sempat dirawat di ruang ICU RS Awwad Al Bishri.
”Sempat sedih karena beberapa hari tak bisa bertemu suami maupun rombongan lain. Namun, alhamdulillah akhirnya bisa berkumpul lagi dan bisa melaksanakan semua ibadah,” katanya. (*/c19/ttg)