Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Hasilkan Berbagai Bentuk Kerajinan, Layani Pesanan dari Swiss hingga Jerman

   Pemuda yang dilibatkan adalah mereka yang sering Miras. Tujuannya agar pemuda tersebut memiliki kesibukan pada hal-hal yang positif dan mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam sehari, mereka bisa mengerjakan dua lampu hias dan dua lusin cangkir

  “Rata-rata pemuda yang saya bina pendidikannya terhenti di bangku SD maupun SMA. Dan saya punya tekad membina semua  orang yang ada di sekeliling Skouw tanpa terkecuali, sehingga dia bisa kembangkan ilmunya ke tempat mereka masing-masing,” kata pria yang rambutnya mulai memutih ini.

   Untuk bahan dasar batok kelapa, Hans dan kelompok binaannya masih swadaya kelompok. Jika ada orderan, mereka akan mencari kelapa dengan melibatkan anak-anak sekolah dan ibu rumah tangga. Nantinya, hasil dari mencari batok kelapa itu akan dihargai  dengan uang.

Baca Juga :  Jadi Moment Bagi Orang Tua Mengenalkan Pahlawan Sejati Bagi Anak-anak

   “Dalam seminggu, 2000 hingga 3000 buah kelapa dikumpulkan. Untuk batok kelapa Rp 2000/kg,” ungkap pria 46 tahun ini.

  Meski melakukan pembinaan terhadap para pemuda yang ada di kampungnya. Hans mengaku sejak 2015 hingga saat ini, ia tak mendapatkan dukungan dari pemerintah kota. Bahkan, proposal permohonan bantuan yang kerap diajukannya tak pernah digubris.

  Hans hanya mendapatkan bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi dan Disperindagkop Papua berupa mesin kopi, mesin batok dan alat lainnya. “Yang saya harapkan dari pemerintah adalah dibangunkan rumah produksi dan rumah penjualan untuk kami. Sebab, mustahil jika rumah penjualan digabung dengan rumah produksi,” ucapnya.

   Untuk proses penjualan, Hans masih menggunakan sistem manual. Ke depan, Hans dan kelompoknya akan memasarkan produk mereka secara online usai mendapatkan pembekalan dari Dinas Kominfo Papua. (*/tri)

Baca Juga :  Operasi di Inggris Harus Angkat Rahim, di RS Provita Hanya Angkat Miomnya

 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Pemuda yang dilibatkan adalah mereka yang sering Miras. Tujuannya agar pemuda tersebut memiliki kesibukan pada hal-hal yang positif dan mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam sehari, mereka bisa mengerjakan dua lampu hias dan dua lusin cangkir

  “Rata-rata pemuda yang saya bina pendidikannya terhenti di bangku SD maupun SMA. Dan saya punya tekad membina semua  orang yang ada di sekeliling Skouw tanpa terkecuali, sehingga dia bisa kembangkan ilmunya ke tempat mereka masing-masing,” kata pria yang rambutnya mulai memutih ini.

   Untuk bahan dasar batok kelapa, Hans dan kelompok binaannya masih swadaya kelompok. Jika ada orderan, mereka akan mencari kelapa dengan melibatkan anak-anak sekolah dan ibu rumah tangga. Nantinya, hasil dari mencari batok kelapa itu akan dihargai  dengan uang.

Baca Juga :  Pipa di Jalur Sborhoinyi Patah, Pelayanan PT. AMJ Terganggu

   “Dalam seminggu, 2000 hingga 3000 buah kelapa dikumpulkan. Untuk batok kelapa Rp 2000/kg,” ungkap pria 46 tahun ini.

  Meski melakukan pembinaan terhadap para pemuda yang ada di kampungnya. Hans mengaku sejak 2015 hingga saat ini, ia tak mendapatkan dukungan dari pemerintah kota. Bahkan, proposal permohonan bantuan yang kerap diajukannya tak pernah digubris.

  Hans hanya mendapatkan bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi dan Disperindagkop Papua berupa mesin kopi, mesin batok dan alat lainnya. “Yang saya harapkan dari pemerintah adalah dibangunkan rumah produksi dan rumah penjualan untuk kami. Sebab, mustahil jika rumah penjualan digabung dengan rumah produksi,” ucapnya.

   Untuk proses penjualan, Hans masih menggunakan sistem manual. Ke depan, Hans dan kelompoknya akan memasarkan produk mereka secara online usai mendapatkan pembekalan dari Dinas Kominfo Papua. (*/tri)

Baca Juga :  Tak Bisa Lagi Penanggulangan HIV/AIDS Gunakan Cara-cara Konvensional

 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya