Sunday, October 6, 2024
23.7 C
Jayapura

4 Anak dan 10 Cucu pun Ramai-Ramai Mengantar

   ’’Jadi, ini bentuk cinta saya ke warga Surabaya,’’ ucapnya.

Karena itu, sejak awal tahun Pemkot Surabaya mencari siapa saja yang statusnya baru menikah secara siri atau secara agama. Tapi, tahun depan Eri ingin memberhentikan acara sidang isbat nikah massal. Penggantinya adalah acara nikah massal sehingga bisa membantu masyarakat yang kesulitan dalam ekonomi.

Dia menambahkan, resepsi itu digelar sengaja dibuat besar agar semua mempelai bisa merasakan duduk di pelaminan. Tak tanggung-tanggung, kuade yang disiapkan pemkot adalah yang pernah digunakan artis menikah.

  Kepala Bappeko Kota Surabaya di era Wali Kota Tri Rismaharini itu menjelaskan, secara data pasti tidak diketahui berapa jumlah pasangan nikah siri. Tapi, pemkot berkomitmen mengubah status seluruh warga yang nikah siri menjadi resmi.

Baca Juga :  Sudah Ada 204 Perkara,  Judi dan Selingkuh Faktor Utama Perceraian

  Upaya lain untuk mencegah nikah siri adalah memperketat pengajuan warga luar kota menjadi warga Surabaya. Kalaupun disetujui, harus ada persetujuan tertulis. Yakni, selama lima tahun tidak mendapat intervensi bantuan dari pemkot.

  Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, mulai 2021 sampai kemarin ada 887 pasangan nikah sirih yang mengikuti sidang isbat nikah massal. Jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

  Tahun lalu hanya ada 225 pasangan. ’’Tahun ini yang mendaftar ada 337, tapi yang lolos 330,’’ terangnya.

  Selain mendapat buku nikah, administrasi kependudukan semua pengantin secara otomatis berubah. Baik kartu keluarga, kartu tanda penduduk, maupun akta kelahiran untuk anak.

Baca Juga :  Bahasa Ibu Makin Terancam Punah

Dari yang semula status anaknya hanya dari anak seorang ibu menjadi anak seorang bapak dan ibu. Seperti anak-anak Busahir dan Patma yang kemarin turut berbahagia menyaksikan orang tua mereka resmi dicatat negara sebagai suami istri. (*/c7/ttg)

   ’’Jadi, ini bentuk cinta saya ke warga Surabaya,’’ ucapnya.

Karena itu, sejak awal tahun Pemkot Surabaya mencari siapa saja yang statusnya baru menikah secara siri atau secara agama. Tapi, tahun depan Eri ingin memberhentikan acara sidang isbat nikah massal. Penggantinya adalah acara nikah massal sehingga bisa membantu masyarakat yang kesulitan dalam ekonomi.

Dia menambahkan, resepsi itu digelar sengaja dibuat besar agar semua mempelai bisa merasakan duduk di pelaminan. Tak tanggung-tanggung, kuade yang disiapkan pemkot adalah yang pernah digunakan artis menikah.

  Kepala Bappeko Kota Surabaya di era Wali Kota Tri Rismaharini itu menjelaskan, secara data pasti tidak diketahui berapa jumlah pasangan nikah siri. Tapi, pemkot berkomitmen mengubah status seluruh warga yang nikah siri menjadi resmi.

Baca Juga :  HUT 79 RI, Moment Masyarakat Menemukan Pemimpin Baru

  Upaya lain untuk mencegah nikah siri adalah memperketat pengajuan warga luar kota menjadi warga Surabaya. Kalaupun disetujui, harus ada persetujuan tertulis. Yakni, selama lima tahun tidak mendapat intervensi bantuan dari pemkot.

  Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, mulai 2021 sampai kemarin ada 887 pasangan nikah sirih yang mengikuti sidang isbat nikah massal. Jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

  Tahun lalu hanya ada 225 pasangan. ’’Tahun ini yang mendaftar ada 337, tapi yang lolos 330,’’ terangnya.

  Selain mendapat buku nikah, administrasi kependudukan semua pengantin secara otomatis berubah. Baik kartu keluarga, kartu tanda penduduk, maupun akta kelahiran untuk anak.

Baca Juga :  Tempat Wisata yang Menarik, Sering Ternoda dengan Tumpukan Sampah

Dari yang semula status anaknya hanya dari anak seorang ibu menjadi anak seorang bapak dan ibu. Seperti anak-anak Busahir dan Patma yang kemarin turut berbahagia menyaksikan orang tua mereka resmi dicatat negara sebagai suami istri. (*/c7/ttg)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya