Friday, March 7, 2025
25.7 C
Jayapura

Sempat Kecewa Dimintai Rp 1 Juta, Kini Hasilkan Dolar Sendiri

Diceritakan bahwa awal berjualan Ketoprak di Jayapura memang punya tantangan tersendiri mengingat makanan menggunakan taoge ini lebih familiar bagi kalangan masyarakat Jawa sementara di Papua belum terlalu banyak yang mengenal  produk makanan yang satu ini. Karena itulah  butuh perjuangan lebih untuk perkenalkan makanan ketoprak ini di Papua.

“Jualan dimulai tahun 2012  tapi banyak orang belum tahu ketoprak itu apa,” kata Anang berbagi kisahnya, Senin (3/3). Dari situ ia mulai berfikir bagaimana caraya agar orang mudah memahami apa itu ketoprak.  Anang kemudian berusaha untuk memanfaatkan media sosial. Namun untuk mengupload video-video ini ia sedikit kebingungan karena tentunya harus menarik sehingga orang bisa menonton video-video tersebut.

Baca Juga :  Guru Harus Paham Konsep PAUD  HI

Dia kemudian mencari jasa seorang konten kreator atau influencer untuk bisa memperkenalkan produk ketoprak itu melalui media sosial. Hanya saja Anang agak kaget karena ternyata untuk mempromosikan jualan di gerobaknya ini ia harus merogoh kocek cukup dalam.

Ia menceritakan bahwa konten kreator atau influencer tersebut mematok harga Rp1 juta untuk satu konten yang hanya berdurasi 30 detik. Dan karena keterbatasan dana, dia kemudian memberanikan diri untuk membuat videonya sendiri dengan pengetahuan yang ala kadarnya. Iapun memulai  mengupload videonya melalui platform Tik Tok sejak tahun 2022.

Hasilnya cukup memuaskan,  ada sekitar 2 juta viewers dari konten pertamanya itu. Selanjutnya konten-konten seputar ketoprak masih terus diupload.  Sampai pada Maret 2024 dia kemudian mengupload beberapa video-video pendek ke media sosial YouTube dan reels Facebook Pro. Dan sekali lagi,  dari keisengannya itu produk ketopraknya justru lebih dikenal.

Baca Juga :  Demi Kesehatan Gus Dur, Penjual Bilang Habis

Anang mengaku pengambilan video, editing, konsep, semuanya dilakukan secara otodidak. Untuk editing, dia hanya menggunakan aplikasi Capcut Pro. Dan Seiring berjalannya waktu dia terus belajar dan belajar, untuk bagaimana menghasilkan video yang menarik dan enak di tonton. Konsep videonyapun unik, tak melulu soal ketoprak, tapi ada materi lucu atau lawak yang dipadukan dengan ketoprak.

Diceritakan bahwa awal berjualan Ketoprak di Jayapura memang punya tantangan tersendiri mengingat makanan menggunakan taoge ini lebih familiar bagi kalangan masyarakat Jawa sementara di Papua belum terlalu banyak yang mengenal  produk makanan yang satu ini. Karena itulah  butuh perjuangan lebih untuk perkenalkan makanan ketoprak ini di Papua.

“Jualan dimulai tahun 2012  tapi banyak orang belum tahu ketoprak itu apa,” kata Anang berbagi kisahnya, Senin (3/3). Dari situ ia mulai berfikir bagaimana caraya agar orang mudah memahami apa itu ketoprak.  Anang kemudian berusaha untuk memanfaatkan media sosial. Namun untuk mengupload video-video ini ia sedikit kebingungan karena tentunya harus menarik sehingga orang bisa menonton video-video tersebut.

Baca Juga :  Alasan Kemanusiaan, Jalur Non Formal Jadi Alternatif Untuk Aktivitas Ekonomi

Dia kemudian mencari jasa seorang konten kreator atau influencer untuk bisa memperkenalkan produk ketoprak itu melalui media sosial. Hanya saja Anang agak kaget karena ternyata untuk mempromosikan jualan di gerobaknya ini ia harus merogoh kocek cukup dalam.

Ia menceritakan bahwa konten kreator atau influencer tersebut mematok harga Rp1 juta untuk satu konten yang hanya berdurasi 30 detik. Dan karena keterbatasan dana, dia kemudian memberanikan diri untuk membuat videonya sendiri dengan pengetahuan yang ala kadarnya. Iapun memulai  mengupload videonya melalui platform Tik Tok sejak tahun 2022.

Hasilnya cukup memuaskan,  ada sekitar 2 juta viewers dari konten pertamanya itu. Selanjutnya konten-konten seputar ketoprak masih terus diupload.  Sampai pada Maret 2024 dia kemudian mengupload beberapa video-video pendek ke media sosial YouTube dan reels Facebook Pro. Dan sekali lagi,  dari keisengannya itu produk ketopraknya justru lebih dikenal.

Baca Juga :  Tak Harus Baca Satu Buku Satu Hari, yang Tak Punya Buku Bisa Pinjam Gratis

Anang mengaku pengambilan video, editing, konsep, semuanya dilakukan secara otodidak. Untuk editing, dia hanya menggunakan aplikasi Capcut Pro. Dan Seiring berjalannya waktu dia terus belajar dan belajar, untuk bagaimana menghasilkan video yang menarik dan enak di tonton. Konsep videonyapun unik, tak melulu soal ketoprak, tapi ada materi lucu atau lawak yang dipadukan dengan ketoprak.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya