Tuesday, February 4, 2025
30.7 C
Jayapura

Lebih dari 700 turis dari Berbagai Negara Tiap Datang ke Isyo Hill

Tidak heran tempat ekowisata ini menjadi 50 besar terpopuler, karena dalam setahun hampir 700 lebih turis dari berbagai belahan bumi, membanjiri tempat ini, untuk menyaksikan secara langsung keindahan satwa endemik Papua tersebut.

Seperti yang diungkapkan pendiri ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, Alex Waisimon, ekowisata ini sudah berjalan sejak tahun 2015, dan ini merupakan tahun ke 10, setiap tahunnya antusias pengunjung selalu ramai, baik maca negara maupun lokal.

Bertolak dari latar belakangnya yang bekerja sebagai Pariwisata di Bali, dan memiliki pengalaman sebagai pembicara hingga ke luar negeri, menjadikan dirinya semakin lihai dalam mendidik putra-putri Kampung Yenggu Lama dan Yenggu Baru untuk dapat menjadi pemandu-pemandu wisata di daerahnya.

Baca Juga :  Harus Dikelola dan Menghasilkan PAD

“Saya awalnya tidak ingin pulang, namun suatu ketika saya diingatkan dengan sebuah kalimat dari salah satu WNA, bahwa “pekerjaan saya sangat luar biasa, tetapi sayang masyarakat saya di Papua pemalas”, hal ini menjadi pukulandan motivasi terbesar bagi saya untuk harus pulang dan kembali membangunkan saudara -saudara saya yang masih buta dalam kemalasan, buta akan kekayaan alam yang Tuhan berikan,” katanya kepada Cenderawasih Pos, saat berkunjung ke Isyo Hills Rephang Muaif, Distrik Nimboran.

“Tekat saya semakin kuat untuk pulang dan membangun kampung saya, setelah Tante saya datang ke Bali dan menyuruh saya pulang, disaat itu saya langsung melepaskan semua pekerjaan saya dan langsung pulang ke kampung saya, untuk membangun Isyo Hills Rephang Muaif ini,”  terangnya lagi.

Baca Juga :  BPBD Siapkan Makan Minum dan Posko Penampungan Sementara

Mulai dari tahun 2015-2025, dirinya sudah berhasil mendidik dan mempekerjakan 15 karyawan yang merupakan putra asli Kampung Yenggu Lama dan Baru, serta 4 tour guide yang siap mengantar wisatawan untuk melihat langsung satwa endemik Papua.

“Satu mimpi saya adalah menjadi berkat bagi tanah Papua, saya siap membuka sekolah bagi setiap putra daerah yang ingin belajar mengembangkan pariwisata didaerahnya masing-masing,” terangnya.

Tidak heran tempat ekowisata ini menjadi 50 besar terpopuler, karena dalam setahun hampir 700 lebih turis dari berbagai belahan bumi, membanjiri tempat ini, untuk menyaksikan secara langsung keindahan satwa endemik Papua tersebut.

Seperti yang diungkapkan pendiri ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, Alex Waisimon, ekowisata ini sudah berjalan sejak tahun 2015, dan ini merupakan tahun ke 10, setiap tahunnya antusias pengunjung selalu ramai, baik maca negara maupun lokal.

Bertolak dari latar belakangnya yang bekerja sebagai Pariwisata di Bali, dan memiliki pengalaman sebagai pembicara hingga ke luar negeri, menjadikan dirinya semakin lihai dalam mendidik putra-putri Kampung Yenggu Lama dan Yenggu Baru untuk dapat menjadi pemandu-pemandu wisata di daerahnya.

Baca Juga :  Dari Donor Darah, Tanam Mangrove hingga  Upacara di Dasar Laut

“Saya awalnya tidak ingin pulang, namun suatu ketika saya diingatkan dengan sebuah kalimat dari salah satu WNA, bahwa “pekerjaan saya sangat luar biasa, tetapi sayang masyarakat saya di Papua pemalas”, hal ini menjadi pukulandan motivasi terbesar bagi saya untuk harus pulang dan kembali membangunkan saudara -saudara saya yang masih buta dalam kemalasan, buta akan kekayaan alam yang Tuhan berikan,” katanya kepada Cenderawasih Pos, saat berkunjung ke Isyo Hills Rephang Muaif, Distrik Nimboran.

“Tekat saya semakin kuat untuk pulang dan membangun kampung saya, setelah Tante saya datang ke Bali dan menyuruh saya pulang, disaat itu saya langsung melepaskan semua pekerjaan saya dan langsung pulang ke kampung saya, untuk membangun Isyo Hills Rephang Muaif ini,”  terangnya lagi.

Baca Juga :  Pesona Pantai Nirmala Beach & Resort: Surga Keluarga di Libur Sekolah

Mulai dari tahun 2015-2025, dirinya sudah berhasil mendidik dan mempekerjakan 15 karyawan yang merupakan putra asli Kampung Yenggu Lama dan Baru, serta 4 tour guide yang siap mengantar wisatawan untuk melihat langsung satwa endemik Papua.

“Satu mimpi saya adalah menjadi berkat bagi tanah Papua, saya siap membuka sekolah bagi setiap putra daerah yang ingin belajar mengembangkan pariwisata didaerahnya masing-masing,” terangnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya