Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Sampaikan Masalah Usaha, Anak Masih Menganggur, hingga Bocah Minta Sepeda

Ketika Mensos Tri Rismaharini Bertatap Muka dengan Warga di Perbatasan RI-PNG

Dalam kunjungan kerjanya ke Papua tanggal 30 Juni hingga 1 Juni 2023, salah satu agenda kegiatan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan pemberdayaan untuk masyarakat di perbatasan RI-PNG di Distrik Muara Tami. Apa saja yang dilakukan Mensos?

Laporan: Yonathan_Jayapura

PULUHAN warga terlihat sudah berkumpul di halaman gereja GKI Karmel di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Rabu (31/5) pagi. Warga tersebut datang untuk menerima bantuan pemberdayaan dari Kementerian Sosial yang akan diserahkan secara simbolis oleh Mensos Risma. Bantuan pemberdayaan yang diserahkan yaitu 1.000 ekor ternak babi, 800 ekor ayam petelur, 1.000 pasang pakaian dan PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya).

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, bantuan 21 unit PJUTS sudah diserahkan melalui Tenaga Ahli Mensos RI Bidang Rehabilitasi. Dr. Benhur Tomi Mano, MM., kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS untuk dipasang di beberapa titik. Demikian pula untuk bantuan ayam petelur sudah didistribusikan ke masyarakat di 3 kampung Skouw yaitu Skouw Yambe, Skouw Mabo dan Skouw Sae.

Lokasi untuk kandang ayam petelur ini, juga sudah ditinjau langsung oleh Tenaga Ahli Mensos RI Bidang Rehabilitasi. Dr. Benhur Tomi Mano, MM. Sehingga bantuan pemberdayaan yang diserahkan secara simbolis yaitu ternak babi dan pakaian.

Sebelum Mensos Risma tiba di lokasi acara, Tenaga Ahli Mensos RI Bidang Rehabilitasi. Dr. Benhur Tomi Mano, MM., terlihat mengecek langsung bantuan ternak babi dan pakaian.

Pria yang akrab disapa BTM ini, turun langsung melihat kondisi ternak babi yang ditampung sementara di salah satu rumah warga yang tidak terpakai di depan gereja GKI Karmel.

Sekira pukul 10.00 WIT, Mensos Risma tiba di kampung Skouw Yambe. Kedatangan Mensos Risma disambut dengan suling tambur. Sejumlah Mama-mama juga berjajar di pinggir jalan menyambut kedatangan Mama Risma.

Baca Juga :  Harmonis Masyarakat Damai Negaranya

Setelah menyapa warga, Kadistrik Muara Tami, kepala kampung dan anggota TNI-Polri yang menyambutnya, Mama Risma langsung masuk ke dalam gereja GKI Karmel.

Acara langsung dimulai yang diawali dengan kata pengantar dari Wakil Ketua 1 Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Pdt Hizkia Rollo S.Th M.Th.

Setelah itu, Mama Risma langsung tampil menyampaikan beberapa hal yang isinya memotivasi warga untuk bisa meningkatkan kehidupannya melalui bantuan pemberdayaan yang diserahkan pemerintah melalui Kemensos RI.  Mama Risma tidak banyak berbicara, dia langsung membuka ruang kepada warga untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi.

Kesempatan ini langsung direspon oleh warga yang memadati gedung gereja GKI Karmel.

Warga berlomba-lomba mengacungkan tangan untuk diberikan kesempatan menyampaikan uneg-uneg atau persoalan yang dihadapi.

Dari beberapa warga yang mayoritas mama-mama, mereka menyampaikan kendala yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usaha yang mereka jalani, seperti industri rumah tangga. Namun ada juga yang menyampaikan masalah pendidikan anak-anak mereka. Salah seorang warga bahkan menyampaikan kondisi anaknya sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, namun masih menganggur.

Mendengar hal itu, Mama Risma langsung meminta untuk bisa dipertemukan dengan anak yang masih menganggur dan akhirnya dihadirkan ke gedung gereja. Keduanya langsung menyampaikan kegiatan usaha yang ingin dilakukan dan langsung mendapat dukungan dari Mama Risma yang meminta stafnya untuk menindaklanjutinya.

Di tengah-tengah warga yang mengacungkan tangan untuk menyampaikan aspirasi, seorang bocah bernama Terianus Neman (5) yang datang dari Kampung Holtekamp bersama orang tuanya, memberanikan diri mengangkat tangan.

Melihat hal itu Mama Risma langsung mendekati Terianus. “Ade mau apa?” tanya Mama Risma. Mendapat kesempatan untuk menyampaikan keinginannya, dengan polos Terianus yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak langsung menyampaikan apa yang diinginkannya “Sepeda, saya mau sepeda Mama,” pinta Terianus.

Baca Juga :  Lahirkan Kapolda Papua dan Pemimpin Hebat Papua Lainnya

Mendengar permintaan itu, Mama Risma langsung meminta stafnya untuk menindaklanjuti permintaan Terianus. Masih banyak warga yang ingin menyampaikan persoalan dan meminta dukungan dari Mensos. Saking banyaknya dan terbatasnya waktu, Mama Risma akhirnya meminta jajarannya untuk mencacat hal-hal yang disampaikan warga untuk dilihat dan ditindaklanjuti.

Tak lama kemudian Mama Risma meninggalkan kampung Skouw Yambe untuk melanjutkan agenda kegiatannya yang lain. Terkait dengan kunjungan Mensos Risma ini, Wakil Ketua 1 Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Pdt Hizkia Rollo S.Th M.Th., memberikan apresiasi. Dirinya bahkan menyebutkan bahwa Mama Risma merupakan Mensos kedua setelah Mensos Nani Soedarsono yang datang ke kampung Skouw Yambe.

Disinggung soal bantuan pemberdayaan yang diserahkan Mensos, Pdt. Hizkia Rollo mengatakan Sinode GKI di Tanah Papua dan gereja-gereja di Papua, telah melakukan kerja sama dengan Kemensos dan Wakil Presiden (Wapres). Sehingga seluruh proses pembangunan secara nasional juga harus berdampak di tanah Papua.

“Oleh sebab itu sebagai pemimpin gereja, kami terus menyerukan umat Tuhan di tanah Papua, untuk kita menyambut kunjungan-kunjungan pimpinan bangsa dan negara, supaya kita berubah ke arah yang lebih baik,” ucapnya.

Mengenai kehadiran Mensos, Pdt. Hizkia Rollo yang selalu diminta untuk mendampingi mengatakan, ada peluang yang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan perubahan dalam kehidupan masyarakat.

“Karena itu, seluruh bantuan yang diberikan Kementerian Sosial, kami akan bentuk tim pengawas, supaya bantuan itu tidak berakhir saat ibu datang dan selesai.  Tetapi bantuan yang diberikan ini berkelanjutan dimana kita bentuk seperti sistem plasma, sehingga warga yang menerima bantuan ternak ketika dikembangkan, bisa dikembalikan untuk selanjutnya dikembangkan lagi agar masyarakat bisa makin tumbuh dan berkembang,” harapnya. (*)

Ketika Mensos Tri Rismaharini Bertatap Muka dengan Warga di Perbatasan RI-PNG

Dalam kunjungan kerjanya ke Papua tanggal 30 Juni hingga 1 Juni 2023, salah satu agenda kegiatan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan pemberdayaan untuk masyarakat di perbatasan RI-PNG di Distrik Muara Tami. Apa saja yang dilakukan Mensos?

Laporan: Yonathan_Jayapura

PULUHAN warga terlihat sudah berkumpul di halaman gereja GKI Karmel di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Rabu (31/5) pagi. Warga tersebut datang untuk menerima bantuan pemberdayaan dari Kementerian Sosial yang akan diserahkan secara simbolis oleh Mensos Risma. Bantuan pemberdayaan yang diserahkan yaitu 1.000 ekor ternak babi, 800 ekor ayam petelur, 1.000 pasang pakaian dan PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya).

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, bantuan 21 unit PJUTS sudah diserahkan melalui Tenaga Ahli Mensos RI Bidang Rehabilitasi. Dr. Benhur Tomi Mano, MM., kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS untuk dipasang di beberapa titik. Demikian pula untuk bantuan ayam petelur sudah didistribusikan ke masyarakat di 3 kampung Skouw yaitu Skouw Yambe, Skouw Mabo dan Skouw Sae.

Lokasi untuk kandang ayam petelur ini, juga sudah ditinjau langsung oleh Tenaga Ahli Mensos RI Bidang Rehabilitasi. Dr. Benhur Tomi Mano, MM. Sehingga bantuan pemberdayaan yang diserahkan secara simbolis yaitu ternak babi dan pakaian.

Sebelum Mensos Risma tiba di lokasi acara, Tenaga Ahli Mensos RI Bidang Rehabilitasi. Dr. Benhur Tomi Mano, MM., terlihat mengecek langsung bantuan ternak babi dan pakaian.

Pria yang akrab disapa BTM ini, turun langsung melihat kondisi ternak babi yang ditampung sementara di salah satu rumah warga yang tidak terpakai di depan gereja GKI Karmel.

Sekira pukul 10.00 WIT, Mensos Risma tiba di kampung Skouw Yambe. Kedatangan Mensos Risma disambut dengan suling tambur. Sejumlah Mama-mama juga berjajar di pinggir jalan menyambut kedatangan Mama Risma.

Baca Juga :  Banyak Meminta Foto Bersama dan Dicari Pengusaha Malaysia

Setelah menyapa warga, Kadistrik Muara Tami, kepala kampung dan anggota TNI-Polri yang menyambutnya, Mama Risma langsung masuk ke dalam gereja GKI Karmel.

Acara langsung dimulai yang diawali dengan kata pengantar dari Wakil Ketua 1 Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Pdt Hizkia Rollo S.Th M.Th.

Setelah itu, Mama Risma langsung tampil menyampaikan beberapa hal yang isinya memotivasi warga untuk bisa meningkatkan kehidupannya melalui bantuan pemberdayaan yang diserahkan pemerintah melalui Kemensos RI.  Mama Risma tidak banyak berbicara, dia langsung membuka ruang kepada warga untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi.

Kesempatan ini langsung direspon oleh warga yang memadati gedung gereja GKI Karmel.

Warga berlomba-lomba mengacungkan tangan untuk diberikan kesempatan menyampaikan uneg-uneg atau persoalan yang dihadapi.

Dari beberapa warga yang mayoritas mama-mama, mereka menyampaikan kendala yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usaha yang mereka jalani, seperti industri rumah tangga. Namun ada juga yang menyampaikan masalah pendidikan anak-anak mereka. Salah seorang warga bahkan menyampaikan kondisi anaknya sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, namun masih menganggur.

Mendengar hal itu, Mama Risma langsung meminta untuk bisa dipertemukan dengan anak yang masih menganggur dan akhirnya dihadirkan ke gedung gereja. Keduanya langsung menyampaikan kegiatan usaha yang ingin dilakukan dan langsung mendapat dukungan dari Mama Risma yang meminta stafnya untuk menindaklanjutinya.

Di tengah-tengah warga yang mengacungkan tangan untuk menyampaikan aspirasi, seorang bocah bernama Terianus Neman (5) yang datang dari Kampung Holtekamp bersama orang tuanya, memberanikan diri mengangkat tangan.

Melihat hal itu Mama Risma langsung mendekati Terianus. “Ade mau apa?” tanya Mama Risma. Mendapat kesempatan untuk menyampaikan keinginannya, dengan polos Terianus yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak langsung menyampaikan apa yang diinginkannya “Sepeda, saya mau sepeda Mama,” pinta Terianus.

Baca Juga :  Melihat Tradisi Ziarah Kubur Bagi Sebagian Umat Muslim di Kota Jayapura

Mendengar permintaan itu, Mama Risma langsung meminta stafnya untuk menindaklanjuti permintaan Terianus. Masih banyak warga yang ingin menyampaikan persoalan dan meminta dukungan dari Mensos. Saking banyaknya dan terbatasnya waktu, Mama Risma akhirnya meminta jajarannya untuk mencacat hal-hal yang disampaikan warga untuk dilihat dan ditindaklanjuti.

Tak lama kemudian Mama Risma meninggalkan kampung Skouw Yambe untuk melanjutkan agenda kegiatannya yang lain. Terkait dengan kunjungan Mensos Risma ini, Wakil Ketua 1 Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Pdt Hizkia Rollo S.Th M.Th., memberikan apresiasi. Dirinya bahkan menyebutkan bahwa Mama Risma merupakan Mensos kedua setelah Mensos Nani Soedarsono yang datang ke kampung Skouw Yambe.

Disinggung soal bantuan pemberdayaan yang diserahkan Mensos, Pdt. Hizkia Rollo mengatakan Sinode GKI di Tanah Papua dan gereja-gereja di Papua, telah melakukan kerja sama dengan Kemensos dan Wakil Presiden (Wapres). Sehingga seluruh proses pembangunan secara nasional juga harus berdampak di tanah Papua.

“Oleh sebab itu sebagai pemimpin gereja, kami terus menyerukan umat Tuhan di tanah Papua, untuk kita menyambut kunjungan-kunjungan pimpinan bangsa dan negara, supaya kita berubah ke arah yang lebih baik,” ucapnya.

Mengenai kehadiran Mensos, Pdt. Hizkia Rollo yang selalu diminta untuk mendampingi mengatakan, ada peluang yang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan perubahan dalam kehidupan masyarakat.

“Karena itu, seluruh bantuan yang diberikan Kementerian Sosial, kami akan bentuk tim pengawas, supaya bantuan itu tidak berakhir saat ibu datang dan selesai.  Tetapi bantuan yang diberikan ini berkelanjutan dimana kita bentuk seperti sistem plasma, sehingga warga yang menerima bantuan ternak ketika dikembangkan, bisa dikembalikan untuk selanjutnya dikembangkan lagi agar masyarakat bisa makin tumbuh dan berkembang,” harapnya. (*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya