Hanya saja, di kalangan masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah, semacam aca kebiasaan, bila penyakit belum parah belum mau berobat ke Puskesmas, apalagi ke rumah sakit. Bayangan masyarakat, saat periksa kesehatan, bila diketahui terdapat dipastikan akan butuh biaya berobat.
Dari situlah akhirnya mereka memutuskan tidak hanya tampil di APO Pantai, tapi bisa dimana saja. Dalam perkembangannya, ada lebih dari 20 orang pemuda Maluku yang ikut bergabung di grub tersebut, ada yang masih pelajar ada juga yang sudah bekerja di berbagai bidang dan profesi.
Dimana untuk menghadapi peak season momen Hari Raya Lebaran 2025, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Jayapura sendiri telah menyiapkan pelayanan prioritas kepada penumpang di Pelabuhan Jayapura. Selain itu, kesiapan lainnya juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait, demi kelancaran lalu lintas Kamtibmas dan lainnya saat momen menjelang lebaran.
Hal ini bukan sesuatu yang aneh, sebab di jumlah populasi di Kota Jayapura saat ini kurang lebih mencapai 404.799 jiwa. Tiap hari, setiap individu pasti memproduksi sampah. Meski hanya, namun bila diakumulasikan dengan jumlah penduduk, dan jumlah hari tentu bisa dibayangkan berapa sampah yang muncul di Kota Jayapura ini.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr.dr.Arry Pongtiku mengatakan, sepanjang tahun 2024, jumlah kasus baru TBC yang ditemukan sebanyak 6.644 kasus. Kemudian 896 orang diantaranya yang mengalami koinfeksi artinya TBC yang disertai HIV.
Oleh karena itu, Balai Bahasa mendorong sejumlah stakeholder atau pemangku kepentingan terkait, terutama dari pihak DPR Papua untuk memberikan dukungan, sebagai bentuk keseriusan untuk mendorong pelestarian budaya, khususnya bahasa daerah di Papua.
Ketua DPRK Jayapura, Theo Revelino B. Ajomi, menyampaikan bahwa rapat ini bertujuan untuk memastikan situasi kamtibmas di Kota Jayapura tetap kondusif selama bulan puasa dan Idul Fitri. "Kami harap melalui rapat koordinasi ini, situasi Kamtibmas di Kota Jayapura selama bulan puasa hingga Ramadan bisa berjalan lancar," ujar Revelino kepada wartawan.
Lalu perkembangannya semakin pesat hingga kini sudah bisa melakukan video call, menggambar hingga hanya dengan suara atau ketikan singkat sudah bisa menghadirkan gambar atau video yang diinginkan. Ini satu bukti jika teknologi berkembang dengan pesat dan tak bisa dibendung. Begitu juga yang dilakukan siswa siswi SMK N 3 Jayapura atau yang dulu dikenal dengan STM.
Uniknya mereka kini sudah menduduki beberapa jabatan tinggi di RSUD abepura itu. Bahkan ada juga yang kini sebagai kepala bidang atau eselon III dan IV. Seperti bernostalgia kembali, sejumlah petugas medis senior yang dulunya pernah bekerja sebagai petigas di IGD terlihat kembali sibuk bekerja sebagai petugas medis di IGD RSUD Abepura.
"Moment ini sekaligus menjadi gambaran atas kerja Kantor Wilayah Badan Registrasi Wilayah Adat Tanah Papua bersama Foker dan mitra CSo maupun pemerintah daerah dalam mendorong pengakuan wilayah adat di Tanah Papua," kata Hasbullah dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos