Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Kehadiran BMW Diharapkan Bisa Sediakan Akses Permodalan

(kedua KI-KA) Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru mendampingi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso (ketiga KI-KA) bersama jajaranya saat memukul tifa sebagai tanda resminya BWM  di Papua, yang berlangsung di Pondok Pesantren Yaa Bunayya, Yoka Kota Jayapura, Senin (29/04).( FOTO : Takim/Cepos)

Sekaligus Solusi Bagi yang Terkendala Agunan

JAYAPURA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperluas penyediaan akses keuangan untuk masyarakat kecil di seluruh daerah termasuk di Provinsi Papua, dengan mendirikan Bank Wakaf Mikro di Kota Jayapura.

 Peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) Honai Sejahtera Papua di Pondok Pesantren Yaa Bunayya, Yoka Kota Jayapura, Senin (29/04) ini dihadiri langsung Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dan dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana, Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru dan Pimpinan Pondok Pesantren Yaa Bunayya, KH Sholeh. 

 Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan bahawa Peluncuran BWM di Jayapura ini merupakan upaya OJK untuk tidak hanya fokus pada pembiayaan nasabah besar atau korporasi, akan tetapi juga menyasar ke penyediaan akses keuangan masyarakat kecil yang produktif.

Baca Juga :  POCO M5 Series Bisa Didapatkan Mulai 11 November!

“Keberadaan BWM yang pertama di Jayapura diharapkan bisa menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Wimboh ke awak media di Jayapura, Senin (29/04).

Menurutnya, lembaga jasa keuangan formal seperti bank memiliki keterbatasan untuk menjangkau masyarakat bawah ataupun yang berada di daerah, sehingga belum semua masyarakat bisa menggunakan layanan jasa keuangan secara optimal. 

Indeks inklusi dan literasi keuangan OJK 2016 sebesar 67,8% dan 29,7%, menunjukkan masyarakat masih sulit untuk mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki agunan untuk modal usahanya, sehingga kelompok masyarakat ini sering terjebak dalam jeratan rentenir. 

“Bank Wakaf Mikro diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang terkendala dengan agunan atau jaminan ketika mengajukan pinjaman ke perbankan atau lembaga keuangan formal lainnya, sehingga diharapkan bisa memajukan perekonomian masyarakat,” katanya.

Baca Juga :  Tidak Maksimal, Trayek Tol Laut Merauke-Jayapura akan Dihapus   

Skema pembiayaan melalui Bank Wakaf Mikro adalah pembiayaan tanpa bunga karena hanya dikenakan biaya administrasi 3%/tahun dan mudah karena dokumen administrasi hanya berupa Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga. Selain itu, dalam skema pembiayaan Bank Wakaf Mikro juga disediakan pelatihan dan pendampingan.

Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru mengatakan bahwa kehadiran BWM Honai Sejahtera di Papua merupakan suatu hal yang sangat positif terhadap kemajuan perekonomian masyarakat di Papua khususnya Kota Jayapura.

“Dengan BWM tersebut paliong tidak bisa memberikan dampak yang baiklah untuk selruh masyarakat sehingga bisa mendorong perekonomian,khususnya masyarakat kecil,” ujarnya.(kim/ary)

(kedua KI-KA) Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru mendampingi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso (ketiga KI-KA) bersama jajaranya saat memukul tifa sebagai tanda resminya BWM  di Papua, yang berlangsung di Pondok Pesantren Yaa Bunayya, Yoka Kota Jayapura, Senin (29/04).( FOTO : Takim/Cepos)

Sekaligus Solusi Bagi yang Terkendala Agunan

JAYAPURA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperluas penyediaan akses keuangan untuk masyarakat kecil di seluruh daerah termasuk di Provinsi Papua, dengan mendirikan Bank Wakaf Mikro di Kota Jayapura.

 Peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) Honai Sejahtera Papua di Pondok Pesantren Yaa Bunayya, Yoka Kota Jayapura, Senin (29/04) ini dihadiri langsung Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dan dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana, Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru dan Pimpinan Pondok Pesantren Yaa Bunayya, KH Sholeh. 

 Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan bahawa Peluncuran BWM di Jayapura ini merupakan upaya OJK untuk tidak hanya fokus pada pembiayaan nasabah besar atau korporasi, akan tetapi juga menyasar ke penyediaan akses keuangan masyarakat kecil yang produktif.

Baca Juga :  13 Januari 3 Kapal Masuk Jayapura

“Keberadaan BWM yang pertama di Jayapura diharapkan bisa menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Wimboh ke awak media di Jayapura, Senin (29/04).

Menurutnya, lembaga jasa keuangan formal seperti bank memiliki keterbatasan untuk menjangkau masyarakat bawah ataupun yang berada di daerah, sehingga belum semua masyarakat bisa menggunakan layanan jasa keuangan secara optimal. 

Indeks inklusi dan literasi keuangan OJK 2016 sebesar 67,8% dan 29,7%, menunjukkan masyarakat masih sulit untuk mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki agunan untuk modal usahanya, sehingga kelompok masyarakat ini sering terjebak dalam jeratan rentenir. 

“Bank Wakaf Mikro diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang terkendala dengan agunan atau jaminan ketika mengajukan pinjaman ke perbankan atau lembaga keuangan formal lainnya, sehingga diharapkan bisa memajukan perekonomian masyarakat,” katanya.

Baca Juga :  BRI Abepura Gelar Gathering Sosialisasi Program Kewirausaahaan dan Briguna

Skema pembiayaan melalui Bank Wakaf Mikro adalah pembiayaan tanpa bunga karena hanya dikenakan biaya administrasi 3%/tahun dan mudah karena dokumen administrasi hanya berupa Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga. Selain itu, dalam skema pembiayaan Bank Wakaf Mikro juga disediakan pelatihan dan pendampingan.

Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru mengatakan bahwa kehadiran BWM Honai Sejahtera di Papua merupakan suatu hal yang sangat positif terhadap kemajuan perekonomian masyarakat di Papua khususnya Kota Jayapura.

“Dengan BWM tersebut paliong tidak bisa memberikan dampak yang baiklah untuk selruh masyarakat sehingga bisa mendorong perekonomian,khususnya masyarakat kecil,” ujarnya.(kim/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya