Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Tiga Instrumen Investasi Berikut Diprediksi Bakal Paling Cuan pada 2024

HEAD  of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menyebutkan tiga instrumen investasi saham yang berpeluang memberikan keuntungan pada 2024 yang merupakan tahun politik. Hal itu dia sampaikan dalam diskusi bertemakan “Jurus Investor Kejar Cuan di Tahun Politik” pada acara Capital Market Summit & Expo 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/10).

“Di tahun depan (2024) ketika The Fed berhenti menaikkan suku bunga, investasi bisa dimulai di instrumen seperti goverment bonds, growth stocks, gold. Itu bisa benefit,” kata Adrian Joezer dikutip Minggu (29/10).

Ia mengatakan, kebijakan suku bunga tinggi masih akan bertahan untuk beberapa saat, terutama tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS). Namun, memasuki 2024, ada kesempatan menguntungkan pada saat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) berhenti menaikkan suku bunga dan ekspektasi terkait imbal hasil obligasi mulai turun.

Baca Juga :  Win's Cafe Hadirkan 3 Menu Baru

Selain itu, aset jangka panjang (long duration assets) yang terefleksi dari sahamsaham seperti growth company, tower company, property company bisa memberikan keuntungan pada tahun depan.

Lebih lanjut, Adrian mengatakan pada 2024, kondisi defisit transaksi berjalan Indonesia akan semakin tinggi. Namun dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh menjadi 5,2 persen dari 5 persen pada tahun ini.

Sementara, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7-Day Reverse Repo Rate juga diperkirakan bisa turun sebesar 50 bisnis poin mulai Mei 2024. Saat ini, suku bunga acuan BI berada di level 6 persen.

Ia mengatakan, dengan kondisi seperti ini, kecenderungan pemilihan investasi saham pada kuartal terakhir 2023 dan kuartal I 2024, antara lain saham consumer staples atau kebutuhan pokok konsumen, telekomunikasi, perbankan, dan komoditi. “Jika memasuki kuartal II 2024 dengan perhitungan yang masih valid, maka investasi bisa mulai dilakukan untuk long duration assets,” katanya.(*)

Baca Juga :  BEI Akui Bursa Carbon Bisa Jadi Investasi Baru di Papua

Sumber: JawaPos

HEAD  of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menyebutkan tiga instrumen investasi saham yang berpeluang memberikan keuntungan pada 2024 yang merupakan tahun politik. Hal itu dia sampaikan dalam diskusi bertemakan “Jurus Investor Kejar Cuan di Tahun Politik” pada acara Capital Market Summit & Expo 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/10).

“Di tahun depan (2024) ketika The Fed berhenti menaikkan suku bunga, investasi bisa dimulai di instrumen seperti goverment bonds, growth stocks, gold. Itu bisa benefit,” kata Adrian Joezer dikutip Minggu (29/10).

Ia mengatakan, kebijakan suku bunga tinggi masih akan bertahan untuk beberapa saat, terutama tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS). Namun, memasuki 2024, ada kesempatan menguntungkan pada saat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) berhenti menaikkan suku bunga dan ekspektasi terkait imbal hasil obligasi mulai turun.

Baca Juga :  Triwulan Pertama, Nilai Investasi Didominasi Sektor  Perumahan 

Selain itu, aset jangka panjang (long duration assets) yang terefleksi dari sahamsaham seperti growth company, tower company, property company bisa memberikan keuntungan pada tahun depan.

Lebih lanjut, Adrian mengatakan pada 2024, kondisi defisit transaksi berjalan Indonesia akan semakin tinggi. Namun dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh menjadi 5,2 persen dari 5 persen pada tahun ini.

Sementara, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7-Day Reverse Repo Rate juga diperkirakan bisa turun sebesar 50 bisnis poin mulai Mei 2024. Saat ini, suku bunga acuan BI berada di level 6 persen.

Ia mengatakan, dengan kondisi seperti ini, kecenderungan pemilihan investasi saham pada kuartal terakhir 2023 dan kuartal I 2024, antara lain saham consumer staples atau kebutuhan pokok konsumen, telekomunikasi, perbankan, dan komoditi. “Jika memasuki kuartal II 2024 dengan perhitungan yang masih valid, maka investasi bisa mulai dilakukan untuk long duration assets,” katanya.(*)

Baca Juga :  Hasil Tangkap Melimpah, Harga Ikan Turun

Sumber: JawaPos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya