Wednesday, May 28, 2025
24.7 C
Jayapura

PHRI dan Pemkot akan Pertemuan, Bahas Eksistensi Usaha Perhotelan

JAYAPURA – Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Jayapura untuk membahas eksistensi usaha perhotelan di Jayapura. Pertemuan ini untuk meminta kebijakan khusus guna mendukung keberlangsungan usaha perhotelan.

Ketua PHRI, Abdul Radjab mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) telah menyebabkan okupansi hotel di Jayapura turun drastis. Hal ini berdampak pada omzet usaha perhotelan yang turun, pengurangan hari kerja karyawan, dan tidak adanya pengambilan barang dari supplier pelaku UMKM lokal.

“Dalam pertemuan tersebut, PHRI Papua berharap Pemkot Jayapura dapat memberikan kebijakan atau solusi terbaik untuk eksistensi industri perhotelan di Kota Jayapura,”ungkapnya Jumat (23/5).

Baca Juga :  Pemkot Akan Tetapkan Pool bagi Taksi Onlline

Abdul berharap pemerintah dapat menawarkan insentif bagi pelaku usaha perhotelan, seperti pengurangan pajak atau biaya perizinan, untuk meningkatkan investasi di sektor ini.

Selain itu, pemerintah dan PHRI Papua dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perhotelan melalui pelatihan dan sertifikasi. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan industri perhotelan di Jayapura dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Kota Jayapura.

“Kami harap pertemuan ini dapat menghasilkan kebijakan yang mendukung perkembangan industri perhotelan di Jayapura. Dengan demikian, industri perhotelan di Jayapura dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian kota,” pungkasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  Citra Swalayan Siapkan Stok Aksesoris Natal Sejak September

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Jayapura untuk membahas eksistensi usaha perhotelan di Jayapura. Pertemuan ini untuk meminta kebijakan khusus guna mendukung keberlangsungan usaha perhotelan.

Ketua PHRI, Abdul Radjab mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) telah menyebabkan okupansi hotel di Jayapura turun drastis. Hal ini berdampak pada omzet usaha perhotelan yang turun, pengurangan hari kerja karyawan, dan tidak adanya pengambilan barang dari supplier pelaku UMKM lokal.

“Dalam pertemuan tersebut, PHRI Papua berharap Pemkot Jayapura dapat memberikan kebijakan atau solusi terbaik untuk eksistensi industri perhotelan di Kota Jayapura,”ungkapnya Jumat (23/5).

Baca Juga :  Disperindag Tidak Lanjuti Isu Permainan Harga Pasca Banjir

Abdul berharap pemerintah dapat menawarkan insentif bagi pelaku usaha perhotelan, seperti pengurangan pajak atau biaya perizinan, untuk meningkatkan investasi di sektor ini.

Selain itu, pemerintah dan PHRI Papua dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perhotelan melalui pelatihan dan sertifikasi. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan industri perhotelan di Jayapura dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Kota Jayapura.

“Kami harap pertemuan ini dapat menghasilkan kebijakan yang mendukung perkembangan industri perhotelan di Jayapura. Dengan demikian, industri perhotelan di Jayapura dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian kota,” pungkasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  BI Fokus Galakkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya