Saturday, July 12, 2025
24.9 C
Jayapura

PHRI dan Pemkot akan Pertemuan, Bahas Eksistensi Usaha Perhotelan

JAYAPURA – Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Jayapura untuk membahas eksistensi usaha perhotelan di Jayapura. Pertemuan ini untuk meminta kebijakan khusus guna mendukung keberlangsungan usaha perhotelan.

Ketua PHRI, Abdul Radjab mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) telah menyebabkan okupansi hotel di Jayapura turun drastis. Hal ini berdampak pada omzet usaha perhotelan yang turun, pengurangan hari kerja karyawan, dan tidak adanya pengambilan barang dari supplier pelaku UMKM lokal.

“Dalam pertemuan tersebut, PHRI Papua berharap Pemkot Jayapura dapat memberikan kebijakan atau solusi terbaik untuk eksistensi industri perhotelan di Kota Jayapura,”ungkapnya Jumat (23/5).

Baca Juga :  Pemkot Tetap Berikan Kemudahan dan Keringanan bagi Wajib Pajak

Abdul berharap pemerintah dapat menawarkan insentif bagi pelaku usaha perhotelan, seperti pengurangan pajak atau biaya perizinan, untuk meningkatkan investasi di sektor ini.

Selain itu, pemerintah dan PHRI Papua dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perhotelan melalui pelatihan dan sertifikasi. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan industri perhotelan di Jayapura dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Kota Jayapura.

“Kami harap pertemuan ini dapat menghasilkan kebijakan yang mendukung perkembangan industri perhotelan di Jayapura. Dengan demikian, industri perhotelan di Jayapura dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian kota,” pungkasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  Business Matching UMKM Perbatasan Timur di Ikuti 50 Pelaku Usaha

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Jayapura untuk membahas eksistensi usaha perhotelan di Jayapura. Pertemuan ini untuk meminta kebijakan khusus guna mendukung keberlangsungan usaha perhotelan.

Ketua PHRI, Abdul Radjab mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) telah menyebabkan okupansi hotel di Jayapura turun drastis. Hal ini berdampak pada omzet usaha perhotelan yang turun, pengurangan hari kerja karyawan, dan tidak adanya pengambilan barang dari supplier pelaku UMKM lokal.

“Dalam pertemuan tersebut, PHRI Papua berharap Pemkot Jayapura dapat memberikan kebijakan atau solusi terbaik untuk eksistensi industri perhotelan di Kota Jayapura,”ungkapnya Jumat (23/5).

Baca Juga :  Pastikan Penyelenggara Tak Diintervensi  Berbagai Pihak

Abdul berharap pemerintah dapat menawarkan insentif bagi pelaku usaha perhotelan, seperti pengurangan pajak atau biaya perizinan, untuk meningkatkan investasi di sektor ini.

Selain itu, pemerintah dan PHRI Papua dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perhotelan melalui pelatihan dan sertifikasi. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan industri perhotelan di Jayapura dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Kota Jayapura.

“Kami harap pertemuan ini dapat menghasilkan kebijakan yang mendukung perkembangan industri perhotelan di Jayapura. Dengan demikian, industri perhotelan di Jayapura dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian kota,” pungkasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  90 Persen Kasus Curanmor Karena Kecerobohan Pemilik

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya