Thursday, March 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Belum Bisa Diterapkan di Papua

Maria Nelly Suryani ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Adanya program dari Bank Jawa Barat (BJB) untuk pengambilan rumah kredit (KPR) bagi millenial yang miliki gaji UMR. Menurut, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Papua Maria Nelly Suryani belum bisa diterapkan di Papua, karena di papua harga rumah beda jauh dengan di Jawa Barat dan UMR Papua juga beda tipis dengan Provinsi Jawa Barat, sementara kebutuhan pokok atau tingkat kemahalan barang di Papua beda jauh dengan di Jawa. 

  Untuk itu, program yang dilakukan di BJB bagi millenial untuk memiliki ruma dengan gaji UMR untuk di Papua belum tepat, terlebih ini di Indonesia baru ada di BJB tentu ini belum bisa jadi patokan juga.

Baca Juga :  Pertengahan Ramadan, Beberapa Harga Komoditi Mulai Naik

 “Ini juga saya lihat untuk tenor kredit jangka waktunya sampai 25 tahun tentu ini juga memberatkan . Apalagi kalau di sana dengan bank daerah,  kalau di Papua ada Bank Papua apakah ini mau dengan konsekuensi yang tentu sangat berat,”ungkapnya, Rabu (24/3) kemarin.

 Ditambahkan, jika program tersebut diterapkan di Pemprov Jawa Barat di BJB tentu silahkan saja karena mereka ada perhitunganya sendiri, namun di Papua sepertinya belum bisa diterapkan.(dil)

Maria Nelly Suryani ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Adanya program dari Bank Jawa Barat (BJB) untuk pengambilan rumah kredit (KPR) bagi millenial yang miliki gaji UMR. Menurut, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Papua Maria Nelly Suryani belum bisa diterapkan di Papua, karena di papua harga rumah beda jauh dengan di Jawa Barat dan UMR Papua juga beda tipis dengan Provinsi Jawa Barat, sementara kebutuhan pokok atau tingkat kemahalan barang di Papua beda jauh dengan di Jawa. 

  Untuk itu, program yang dilakukan di BJB bagi millenial untuk memiliki ruma dengan gaji UMR untuk di Papua belum tepat, terlebih ini di Indonesia baru ada di BJB tentu ini belum bisa jadi patokan juga.

Baca Juga :  BI Papua Gelar Gebyar UMKM di Mal Jayapura

 “Ini juga saya lihat untuk tenor kredit jangka waktunya sampai 25 tahun tentu ini juga memberatkan . Apalagi kalau di sana dengan bank daerah,  kalau di Papua ada Bank Papua apakah ini mau dengan konsekuensi yang tentu sangat berat,”ungkapnya, Rabu (24/3) kemarin.

 Ditambahkan, jika program tersebut diterapkan di Pemprov Jawa Barat di BJB tentu silahkan saja karena mereka ada perhitunganya sendiri, namun di Papua sepertinya belum bisa diterapkan.(dil)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya