Site icon Cenderawasih Pos

Panen Cabai  di Sejumlah Daerah Diharapkan Dapat Tekan Laju Inflasi

Penjual cabai rawit di Pasar Sentral Hamadi, Jumat (20/9) kemarin. (foto;Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua mengidentifikasi beberapa daerah mulai memasuki masa panen cabai.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menjelaskan, daerah-daerah yang teridentifikasi tersebut meliputi Provinsi Papua, Papua Selatan dan Papua Tengah.

“Kami perkirakan panen akan berlangsung dari bulan September hingga Desember. Musim panen cabai rawit ini  diharapkan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat menyambut aktivitas terkait Pilkada dan persiapan Natal serta Tahun Baru,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, dalam rilisnya, Jumat (20/9) kemarin.

Lanjutnya,  pantauan KPw BI Papua tepatnya di beberapa Kelompok Tani di Kabupaten  Keerom (Provinsi Papua),  Kabupaten  Merauke (Provinsi Papua Selatan) dan Kabupaten Nabire (Provinsi Papua Tengah).

Tidak hanya cabai rawit,  di Papua Pegunungan, tepatnya di Distrik Pyramid diperkirakan akan memasuki musim panen bawang merah pada bulan November.

“Tonase panen cabai diestimasi beragam dari 175 ton -225 ton, masuknya musim panen cabai di beberapa daerah diharapkan dapat menekan laju inflasi di Tanah Papua serta mendukung pencapaian target inflasi nasional pada rentang 2,5% ± 1%, ” jelasnya.

Secara historis, aneka cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang selalu memberikan tekanan terhadap inflasi secara nasional maupun di Papua.

“Besarnya kebutuhan cabai terkait karakteristik makanan Indonesia dan Papua secara umum selalu menggunakan aneka cabai dalam pengolahannya. Selain itu, pasokan cabai di Papua masih belum sepenuhnya dapat mengimbangi permintaan masyarakat,  sehingga menciptakan ketergantungan dari pasokan luar, ” terangnya.

KPw BI Papua terus mendukung upaya pengendalian inflasi di wilayah Papua dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diselenggarakan di seluruh wilayah kerja.

“Berdasarkan pantauan KPw BI Papua tren harga cabai di Wilayah Papua dalam kurun waktu Juli-September (M3) menunjukkan penurunan dari Rp 98.400/kg menjadi Rp67.400/kg atau secara rata-rata turun sebesar 32%. Per Agustus 2024,” Jelasnya.

Papua dan Papua Selatan tercatat sebagai 10 provinsi dengan inflasi terendah masing-masing 1,03 % (yoy) dan 1,80% (yoy). Di sisi lain, Papua Tengah dalam tiga bulan terakhir sudah menunjukkan tren penurunan dari 4,39% (yoy) menjadi 3,74% (yoy). Sedangkan inflasi Papua Pegunungan masih tercatat pada kisaran 5% (yoy). (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version