JAYAPURA – Pembiayaan KUR Syariah yang diberikan Pegadaian bagi pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan pinjaman dana serupa tampaknya belum maksimal terealisasi.
Deputi Pegadaian Area Jayapura, Asih Subekti mengatakan, program pembiayaan KUR Syariah yang pihaknya galakkan sampai dengan saat ini untuk Pegadaian Wilayah Area Jayapura dari 7 kantor cabang dengan jumlah outlet sebanyak 36, baru terealisasi sekitar Rp 4,9 miliar.
“Penyaluran KUR sebanyak Rp 4,9 miliar pinjaman KUR, dengan total nasabah sebanyak 581 orang, dimana KUR di Pegadaian ini kami melayani maksimal pinjaman Rp 10 juta, “ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/5).
Diakuinya, pinjaman KUR maksimal Rp 10 juta tanpa anggunan dan bunga sekitar 3 persen per tahun. Sebenarnya untuk potensi KUR sangat besar, karena banyak UMKM mikro .
“Kami juga melakukan kerja sama dengan nasabah UMKM untuk dapat menyalurkan KUR kepada anggotanya. Kami harap penyaluran KUR ini semakin meningkat karena kita sudah memasuki akhir semester pertama di tahun 2023 ini, ” jelasnya.
Menurutnya, dari target Rp 22,3 miliar, baru tercapai Rp 4,9 miliar, atau masih jauh dari harapan. Tetapi hal tersebut tidak menutup semangat Pegadaian melakukan sosialisasi dan edukasi kepada setiap nasabahnya.
“Kendala yang kami alami adalah kebanyakan nasabah sudah pernah mendapatkan pembiayaan KUR, sehingga tidak bisa mendapatkan pinjaman KUR dari kami. Ini adalah salah satu syarat yang diberikan kepada kami. Nasabah harus benar-benar belum pernah mendapatkan pembiayaan KUR, ” pungkasnya.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki usaha dan belum mendapatkan pinjaman KUR, bisa mengunjungi Kantor Pegadaian terdekat atau agen Pegadaian. (ana/ary)