Wednesday, April 24, 2024
32.7 C
Jayapura

DPK Melambat, NPL Meningkat

BI: Secara Umum Sistem Keuangan Papua Relatif Stabil

JAYAPURA – Secara umum, stabilitas sistem  keuangan Papua relatif terjaga dengan baik terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit dan Loan to Deposit Ratio (LDR)  yang meningkat. Di sisi lain, terjadi perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)  disertai dengan peningkatan Non Performing Loan (NPL). Namun demikian, peningkatan NPL tersebut masih berada pada tingkat yang aman.

 Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, pada bulan Maret 2020 DPK Papua tumbuh sebesar 1,76% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 sebesar 0,85% (yoy), namun terjadi perlambatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,66%. 

 “Perlambatan DPK tersebut dipicu oleh adanya kontraksi pada giro sebesar -16,1% (yoy) yang didominasi giro pemerintah. Penurunan giro khususnya giro pemerintah mengindikasikan adanya pencairan dana APBD yang diperkirakan dalam rangka penanganan Covid-19 di Papua atau pembayaran lainnya,” katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (9/5) lalu.

Baca Juga :  Impor Papua Naik, 475,54 Persen

 Diakuinya, penyaluran kredit di Papua pada bulan Maret 2020 tumbuh sebesar 6,93% (yoy) menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar 10,68% (yoy). Penurunan penyaluran kredit terutama terjadi pada kredit investasi yang mengalami kontraksi sebesar -0,1% (yoy).

 “Hal tersebut mengindikasikan adanya sentimen negatif atas dampak Covid-19 terhadap pelaksanaan investasi di provinsi Papua. Sementara itu, Risiko kredit Papua yang dilihat dari NPL mengalami peningkatan pada bulan Maret 2020 mencapai 2,31% menurun dari tahun 2019 yang sebesar 2,81%,” terangnya.

 Di sisi lain, rasio intermediasi perbankan yang dilihat dari loan to deposit ratio mengalami peningkatan dari 74,85% menjadi 78,65%. Dengan melihat tren perkembangan yang ada saat ini, DPK Papua diperkirakan melambat pada bulan April 2020 pada kisaran -0,3 s.d. -0,1% (yoy). Selain itu, pertumbuhan kredit juga diperkirakan mengalami perlambatan pada kisaran 1,2-1,4% (yoy). (ana/ary)

Baca Juga :  BI Minta QRIS Diterapkan Maksimal

BI: Secara Umum Sistem Keuangan Papua Relatif Stabil

JAYAPURA – Secara umum, stabilitas sistem  keuangan Papua relatif terjaga dengan baik terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit dan Loan to Deposit Ratio (LDR)  yang meningkat. Di sisi lain, terjadi perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)  disertai dengan peningkatan Non Performing Loan (NPL). Namun demikian, peningkatan NPL tersebut masih berada pada tingkat yang aman.

 Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, pada bulan Maret 2020 DPK Papua tumbuh sebesar 1,76% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 sebesar 0,85% (yoy), namun terjadi perlambatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,66%. 

 “Perlambatan DPK tersebut dipicu oleh adanya kontraksi pada giro sebesar -16,1% (yoy) yang didominasi giro pemerintah. Penurunan giro khususnya giro pemerintah mengindikasikan adanya pencairan dana APBD yang diperkirakan dalam rangka penanganan Covid-19 di Papua atau pembayaran lainnya,” katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (9/5) lalu.

Baca Juga :  28 Tahun Telkomsel Konsisten Bergerak Maju

 Diakuinya, penyaluran kredit di Papua pada bulan Maret 2020 tumbuh sebesar 6,93% (yoy) menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar 10,68% (yoy). Penurunan penyaluran kredit terutama terjadi pada kredit investasi yang mengalami kontraksi sebesar -0,1% (yoy).

 “Hal tersebut mengindikasikan adanya sentimen negatif atas dampak Covid-19 terhadap pelaksanaan investasi di provinsi Papua. Sementara itu, Risiko kredit Papua yang dilihat dari NPL mengalami peningkatan pada bulan Maret 2020 mencapai 2,31% menurun dari tahun 2019 yang sebesar 2,81%,” terangnya.

 Di sisi lain, rasio intermediasi perbankan yang dilihat dari loan to deposit ratio mengalami peningkatan dari 74,85% menjadi 78,65%. Dengan melihat tren perkembangan yang ada saat ini, DPK Papua diperkirakan melambat pada bulan April 2020 pada kisaran -0,3 s.d. -0,1% (yoy). Selain itu, pertumbuhan kredit juga diperkirakan mengalami perlambatan pada kisaran 1,2-1,4% (yoy). (ana/ary)

Baca Juga :  Program Tukar Poin Ajak Masyarakat Gunakan BBM Berkualitas

Berita Terbaru

Artikel Lainnya