Friday, December 27, 2024
27.7 C
Jayapura

UPI Ikan Asap di Hamadi Berstandar KKP

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perikanan melakukan kegiatan peresmian pemanfaatan bangunan Unit Pengolahan Ikan Asar (UPI), Peresmian dilakukan oleh Pj Wali Kota Jayapura melalui Asisten II Setda Kota Jayapura Ir. Widhi Hartanti, didampingi Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Ir. Iman Djuniawal, M.Si.,Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi, S.ST.i.,M.Si.,perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua serta jajaran OPD di lingkungan Pemkot Jayapura berlangsung di UPI ikan asar Ikbal Family Binaan Dinas Perikanan Kota Jayapura, di daerah Hamadi, Kelurahan Hamadi, Jumat (9/9)kemarin. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari juga menyerahkan sertifikat keamanan pangan.

 Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi menjelaskan, peresmian UPI sesuai dengan standar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dimana kedepannya pada unit pengolah ikan dapat sertifikat kelayakan pengolahan.

 ‘’Target kita kedepan dan kita lihat dari sisi bangunan sudah memenuhi syarat karena telah memenuhi unsur higienis, kebersihan, kelengkapan, maupun sarpras sehingga kedepan kita benahi dengan sertifikat kelayakan pangan dan ijin penjualan yang dikeluarkan dari DPM PTSP Kota Jayapura, sehingga dokumen lain yang akan dilengkapi,’’Katanya.

 Ditambahkan, selain bangunan yang diresmikan ini para pelaku juga diikutkan untuk pelatihan penyuluhan pangan sehingga ada pemahaman-pemahaman dan pada saat dilakukan pengolahan ikan mereka dapat memperhatikan standar-standar dan produk yang dihasilkan higienis dan aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga :  Peningkatan Pembelian Tiket Kapal Meningkat

  Diakui, untuk peresmian bangunan UPI yang diresmikan kali ini pertama untuk Wilayah Papua dan Papua Barat bantuan dari Dana Alokasi Khusus  (DAK) Kementerian Kelautan Perikanan untuk Dinas Perikanan Kota Jayapura dengan nominal Rp 160.200.000.

 “Menurut kami pemberian dan untuk pembangunan UPI dengan dana Rp 160 juta tidak sesuai karena di Papua khususnya Kota Jayapura dana Rp 160 juta sangat kurang karena dari sisi upah pekerja, harga bahan bangunanjuga sangat beda sehingga dari ukuran juga beda, jika di Pulau Jawa UPI lebih besar untuk bangunan dengan harga yang sama tapi di Papua tidak bisa sehingga kedepan bisa diperhatikan beda tempat beda juga dana yang dibutuhkan sehingga harus adil jangan disamaratakan harganya,’’jelasnya.

 Kata Matheys untuk di Kota Jayapura UPI sudah ada 72 UPI yang menjadi binaan dinas, dari 72 UPI sudah 10 bangunan yang sudah dibangun Dinas Perikanan Kota Jayapura tetapi baru 1 ini yang telah standar dari Kementerian Kelautan Perikanan.

Selain itu, bangunan yang dibangun in juga melalui berbagai persyaratan lokasi harus milik sendiri status tanah harus cleans dan clear, tidak ada permasalahan dan ini juga menjadi penghambat untuk tempat pengelolaan yang lain karena Dinas Perikanan tidak bisa membangun karena status tanahnya bermasalah. Dan satu bangunan untuk 1 kelompok UPI kurang lebih ada 10 orang.

Baca Juga :  Permintaan Stabil, Harga Masih Normal

 Sementara itu, mewakili Pj Wali Kota Jayapura Asisten II Setda Kota Jayapura Widhi Hartanti mengaku, sangat bangga dan bersyukur karena Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah ikut peduli dan memberikan perhatian kepada pelaku usaha ikan asar di Kota Jayapura dengan membantu membangun UPI sebagai tempat memproduksi ikan asar yang higienis, sehingga nantinya dalam menjual tidak hanya bisa di lokal saja tapi bisa di kirim ke seluruh papua atau luar papua, karena dalam pengolahan sudah higienis dan nantinya tinggal dibuatkan kemasan yang bagus, serta perlengkapan dokumen perizinan, Dengan demikian, UPI di Kota Jayapura bisa selangkah lebih maju tidak hanya bisa berjualan di pasar lokal saja.

“Kemudian jika memang sarprasnya belum lengkap, diharapkan dari pihak BUMN/BUMD juga bisa berpartisipasi dalam membantu melalui dukungan program CSRnya, karena bagaimanapun pelaku UKM ikan asar khususnya mama-mama papua harus dibantu dan didampingi sampai bisa mandiri dan berkembang,”Pungkasnya.(dil/gin)

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perikanan melakukan kegiatan peresmian pemanfaatan bangunan Unit Pengolahan Ikan Asar (UPI), Peresmian dilakukan oleh Pj Wali Kota Jayapura melalui Asisten II Setda Kota Jayapura Ir. Widhi Hartanti, didampingi Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Ir. Iman Djuniawal, M.Si.,Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi, S.ST.i.,M.Si.,perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua serta jajaran OPD di lingkungan Pemkot Jayapura berlangsung di UPI ikan asar Ikbal Family Binaan Dinas Perikanan Kota Jayapura, di daerah Hamadi, Kelurahan Hamadi, Jumat (9/9)kemarin. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari juga menyerahkan sertifikat keamanan pangan.

 Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi menjelaskan, peresmian UPI sesuai dengan standar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dimana kedepannya pada unit pengolah ikan dapat sertifikat kelayakan pengolahan.

 ‘’Target kita kedepan dan kita lihat dari sisi bangunan sudah memenuhi syarat karena telah memenuhi unsur higienis, kebersihan, kelengkapan, maupun sarpras sehingga kedepan kita benahi dengan sertifikat kelayakan pangan dan ijin penjualan yang dikeluarkan dari DPM PTSP Kota Jayapura, sehingga dokumen lain yang akan dilengkapi,’’Katanya.

 Ditambahkan, selain bangunan yang diresmikan ini para pelaku juga diikutkan untuk pelatihan penyuluhan pangan sehingga ada pemahaman-pemahaman dan pada saat dilakukan pengolahan ikan mereka dapat memperhatikan standar-standar dan produk yang dihasilkan higienis dan aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga :  Tidak Menjual Solar Karena Permintaan SPBU

  Diakui, untuk peresmian bangunan UPI yang diresmikan kali ini pertama untuk Wilayah Papua dan Papua Barat bantuan dari Dana Alokasi Khusus  (DAK) Kementerian Kelautan Perikanan untuk Dinas Perikanan Kota Jayapura dengan nominal Rp 160.200.000.

 “Menurut kami pemberian dan untuk pembangunan UPI dengan dana Rp 160 juta tidak sesuai karena di Papua khususnya Kota Jayapura dana Rp 160 juta sangat kurang karena dari sisi upah pekerja, harga bahan bangunanjuga sangat beda sehingga dari ukuran juga beda, jika di Pulau Jawa UPI lebih besar untuk bangunan dengan harga yang sama tapi di Papua tidak bisa sehingga kedepan bisa diperhatikan beda tempat beda juga dana yang dibutuhkan sehingga harus adil jangan disamaratakan harganya,’’jelasnya.

 Kata Matheys untuk di Kota Jayapura UPI sudah ada 72 UPI yang menjadi binaan dinas, dari 72 UPI sudah 10 bangunan yang sudah dibangun Dinas Perikanan Kota Jayapura tetapi baru 1 ini yang telah standar dari Kementerian Kelautan Perikanan.

Selain itu, bangunan yang dibangun in juga melalui berbagai persyaratan lokasi harus milik sendiri status tanah harus cleans dan clear, tidak ada permasalahan dan ini juga menjadi penghambat untuk tempat pengelolaan yang lain karena Dinas Perikanan tidak bisa membangun karena status tanahnya bermasalah. Dan satu bangunan untuk 1 kelompok UPI kurang lebih ada 10 orang.

Baca Juga :  Dorong Industri Pariwisata di Tanah Papua Maju dan Berkembang

 Sementara itu, mewakili Pj Wali Kota Jayapura Asisten II Setda Kota Jayapura Widhi Hartanti mengaku, sangat bangga dan bersyukur karena Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah ikut peduli dan memberikan perhatian kepada pelaku usaha ikan asar di Kota Jayapura dengan membantu membangun UPI sebagai tempat memproduksi ikan asar yang higienis, sehingga nantinya dalam menjual tidak hanya bisa di lokal saja tapi bisa di kirim ke seluruh papua atau luar papua, karena dalam pengolahan sudah higienis dan nantinya tinggal dibuatkan kemasan yang bagus, serta perlengkapan dokumen perizinan, Dengan demikian, UPI di Kota Jayapura bisa selangkah lebih maju tidak hanya bisa berjualan di pasar lokal saja.

“Kemudian jika memang sarprasnya belum lengkap, diharapkan dari pihak BUMN/BUMD juga bisa berpartisipasi dalam membantu melalui dukungan program CSRnya, karena bagaimanapun pelaku UKM ikan asar khususnya mama-mama papua harus dibantu dan didampingi sampai bisa mandiri dan berkembang,”Pungkasnya.(dil/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya