Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Perkuat Bisnis, Perbankan Genjot Digitalisasi

Penggunaan QRIS dan BI-Fast di Bank Mandiri Melonjak

JAKARTA – Perbankan mengakselerasi layanan digitalnya. Salah satunya melalui percepatan dan optimalisasi penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) dan BI-Fast sebagai fitur transaksi. Mendorong transaksi nontunai sekaligus mendukung peningkatan inklusi keuangan di tanah air.

Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama menuturkan, QRIS dan BI-Fast di aplikasi Livin’ by Mandiri memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi nasabah. Baik dalam melakukan pembayaran maupun transfer antarbank. Sampai akhir Agustus 2023, total nominal transaksi BI-Fast telah mencapai hampir Rp 1.500 triliun.

”Nilai tersebut tumbuh 167 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Timothy di Jakarta kemarin (6/10).

Jumlah transaksi BI-Fast di Bank Mandiri menembus 500 juta transaksi. Meningkat pesat 190 persen year-on-year (YoY). Sejalan dengan tren belanja masyarakat yang telah bergeser ke transaksi nontunai.

Baca Juga :  Kelola Kasda, Pemda Supiori Gunakan Aplikasi CMS BRI

Nominal transaksi dengan QRIS naik 515 persen YoY. Pertumbuhan jumlah transaksi mencapai enam kali lipat bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Dari sisi intermediasi, bank berlogo pita emas itu berkomitmen menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku usaha dari skala kecil hingga wholesale.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati menyebutkan, kredit tumbuh double-digit sebesar 12,34 persen YoY menjadi Rp 996,87 triliun. Mayoritas disalurkan ke segmen wholesale yang melonjak 13,05 persen YoY menjadi Rp 655,91 triliun. UMKM naik 7,8 persen YoY senilai Rp 121,31 triliun.

”Secara portofolio, pembiayaan ke segmen wholesale berkontribusi 65,8 persen dari total portofolio kredit perseroan hingga saat ini,” ungkap Indah.

Bank Mandiri juga mengoptimalkan layanan perbankan digital kepada nasabah wholesale melalui Kopra by Mandiri. Tercatat, transaksinya mencapai Rp 12.449 triliun. Dalam setahun terakhir, pertumbuhan pengguna turut meningkat 134 persen menjadi lebih dari 146 ribu pengguna. ”Kopra by Mandiri mencakup trade, payment, collection, liquidity, dan value chain financing,” paparnya.

Baca Juga :  PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Hingga Juni 2023, Kopra Mobile App telah diunduh sebanyak 25 ribu kali. Indah meyakini segmen wholesale memiliki potensi yang masih besar. Hingga akhir tahun, kredit korporasi diharapkan bisa tumbuh di kisaran 9–10 persen YoY. Tentu dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. (han/c14/dio)

Digitalisasi Bank Mandiri

Livin’

-Jumlah transaksi: 1,3 miliar

-Nilai transaksi: Rp 1.500 triliun

-Pengguna: 19,2 juta akun

-Diunduh: 28,5 juta kali

Kopra

-Nilai transaksi: Rp 12.449 triliun

-Pengguna: 146 ribu akun

-Diunduh: 25 ribu kali

Sumber: Bank Mandiri

Penggunaan QRIS dan BI-Fast di Bank Mandiri Melonjak

JAKARTA – Perbankan mengakselerasi layanan digitalnya. Salah satunya melalui percepatan dan optimalisasi penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) dan BI-Fast sebagai fitur transaksi. Mendorong transaksi nontunai sekaligus mendukung peningkatan inklusi keuangan di tanah air.

Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama menuturkan, QRIS dan BI-Fast di aplikasi Livin’ by Mandiri memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi nasabah. Baik dalam melakukan pembayaran maupun transfer antarbank. Sampai akhir Agustus 2023, total nominal transaksi BI-Fast telah mencapai hampir Rp 1.500 triliun.

”Nilai tersebut tumbuh 167 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Timothy di Jakarta kemarin (6/10).

Jumlah transaksi BI-Fast di Bank Mandiri menembus 500 juta transaksi. Meningkat pesat 190 persen year-on-year (YoY). Sejalan dengan tren belanja masyarakat yang telah bergeser ke transaksi nontunai.

Baca Juga :  PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Nominal transaksi dengan QRIS naik 515 persen YoY. Pertumbuhan jumlah transaksi mencapai enam kali lipat bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Dari sisi intermediasi, bank berlogo pita emas itu berkomitmen menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku usaha dari skala kecil hingga wholesale.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati menyebutkan, kredit tumbuh double-digit sebesar 12,34 persen YoY menjadi Rp 996,87 triliun. Mayoritas disalurkan ke segmen wholesale yang melonjak 13,05 persen YoY menjadi Rp 655,91 triliun. UMKM naik 7,8 persen YoY senilai Rp 121,31 triliun.

”Secara portofolio, pembiayaan ke segmen wholesale berkontribusi 65,8 persen dari total portofolio kredit perseroan hingga saat ini,” ungkap Indah.

Bank Mandiri juga mengoptimalkan layanan perbankan digital kepada nasabah wholesale melalui Kopra by Mandiri. Tercatat, transaksinya mencapai Rp 12.449 triliun. Dalam setahun terakhir, pertumbuhan pengguna turut meningkat 134 persen menjadi lebih dari 146 ribu pengguna. ”Kopra by Mandiri mencakup trade, payment, collection, liquidity, dan value chain financing,” paparnya.

Baca Juga :  Bank Papua Raih Tujuh Penghargaan

Hingga Juni 2023, Kopra Mobile App telah diunduh sebanyak 25 ribu kali. Indah meyakini segmen wholesale memiliki potensi yang masih besar. Hingga akhir tahun, kredit korporasi diharapkan bisa tumbuh di kisaran 9–10 persen YoY. Tentu dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. (han/c14/dio)

Digitalisasi Bank Mandiri

Livin’

-Jumlah transaksi: 1,3 miliar

-Nilai transaksi: Rp 1.500 triliun

-Pengguna: 19,2 juta akun

-Diunduh: 28,5 juta kali

Kopra

-Nilai transaksi: Rp 12.449 triliun

-Pengguna: 146 ribu akun

-Diunduh: 25 ribu kali

Sumber: Bank Mandiri

Berita Terbaru

Artikel Lainnya