Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Perekonomian Papua Diharapkan Menguat

Meski  Secara Nasional Diprediksi Melambat

JAYAPURA-Secara Nasional Perekonomian Indonesia diprediksikan alami perlambatan, tetapi akan tetap tumbuh, sementara ekonomi Regional Papua diharapkan kembali menguat.

Kepala Kanwil DJPb Papua Moudy Hermawan menjelaskan,  prospek ekonomi Papua yang akan kembali menguat ditunjukkan baik dari sisi produksi maupun konsumsi, yang antara lain didukung permintaan pada saat lebaran. Sedangkan penguatan dari sisi produksi  ditunjukkan oleh pertumbuhan konsumsi listrik yang mencapai 74,72% (yoy).

“Tumbuhnya elektrifikasi di Papua mengindikasikan produktivitas masyarakat dan dunia usaha di Papua yang meningkat. Selain itu, pertumbuhan penjualan semen domestik pada bulan Mei 2023 menunjukkan lonjakan yang  signfikan, tumbuh 16,7% (yoy), “ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (5/7) kemarin.

Diakuinya, kenaikan penjualan semen di Papua dipicu oleh dimulainya akselerasipembangunan di sejumlah daerah, utamanya oleh pemerintah. Sementara dari sisi konsumsi, penjualan kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan tiap bulan, dengan kepemilikan tertinggi pada jenis sepeda motor yang mencapai 1,09 juta.

Baca Juga :  Peningkatan Pembelian Tiket Kapal Meningkat

“Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor mengindikasikan peningkatan konsumsi RT dan PDB sektor perdagangan. Sementara  jika dilihat dari tingkat okupansi hotel, geliat aktivitas leisuremasyarakat Papua meningkat seiring okupansi hotel yng tumbuh 34,83 persen (yoy),” terangnya.

Dijelaskan,  pada bulan Juni  dan Juli diperkirakan akan ada kenaikan okupansi hotel dikarenakan adanya momen liburan anak  sekolah. Selanjutnya, tingkat inflasi domestik per Maret mencapai 3,69% (yoy), yang merupakan andil dari  hampir seluruh kelompok pengeluaran.

“Pengendalian inflasi pangan terus diperkuat untuk menjaga  stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Inflasi yang terkendali  menjadi hal positif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat  Dari sisi eksternal, kinerja Neraca Perdagangan (NP) masih melanjutkan surplus. NP Mei 2023 surplus  sebesar USD587,39 juta, dengan ekspor USD620,17 juta dan impor USD32,78 juta, ” tambahnya.

Baca Juga :  Pansus Temukan Indikasi Penjualan Aset Pemprov

Selain itu,  Ekspor Mei 2023 kembali menguat dan tumbuh positif sebesar 33,86% (yoy), setelah pada tiga bulan pertama sempat  mengalami kontraksi.”Outlook pertumbuhan ekonomi Papua 2023 relatif stabil, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.Meski demikian, ketidakpastian global  masih harus tetap diwaspadai, ” terangnya.

Seperti halnya yang diungkapkan, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak. Nurfransa Wira S bahwa  secara global, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan.

“Hal ini juga dipicu oleh dampak global dimana perekonomian dunia, akan tetapi kami tetap menjaga agar stabilitas perekonomian di Indonesia tetap terjaga, ” terangnya.

Penurunan ekonomi hampir di semua Negara, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal 1 capai 5 persen, ini termasuk yang terkuat dari negara-negara lain. (ana/ary)

Meski  Secara Nasional Diprediksi Melambat

JAYAPURA-Secara Nasional Perekonomian Indonesia diprediksikan alami perlambatan, tetapi akan tetap tumbuh, sementara ekonomi Regional Papua diharapkan kembali menguat.

Kepala Kanwil DJPb Papua Moudy Hermawan menjelaskan,  prospek ekonomi Papua yang akan kembali menguat ditunjukkan baik dari sisi produksi maupun konsumsi, yang antara lain didukung permintaan pada saat lebaran. Sedangkan penguatan dari sisi produksi  ditunjukkan oleh pertumbuhan konsumsi listrik yang mencapai 74,72% (yoy).

“Tumbuhnya elektrifikasi di Papua mengindikasikan produktivitas masyarakat dan dunia usaha di Papua yang meningkat. Selain itu, pertumbuhan penjualan semen domestik pada bulan Mei 2023 menunjukkan lonjakan yang  signfikan, tumbuh 16,7% (yoy), “ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (5/7) kemarin.

Diakuinya, kenaikan penjualan semen di Papua dipicu oleh dimulainya akselerasipembangunan di sejumlah daerah, utamanya oleh pemerintah. Sementara dari sisi konsumsi, penjualan kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan tiap bulan, dengan kepemilikan tertinggi pada jenis sepeda motor yang mencapai 1,09 juta.

Baca Juga :  Expo Papua di Milan, Perlu Kesiapan dari UMKM

“Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor mengindikasikan peningkatan konsumsi RT dan PDB sektor perdagangan. Sementara  jika dilihat dari tingkat okupansi hotel, geliat aktivitas leisuremasyarakat Papua meningkat seiring okupansi hotel yng tumbuh 34,83 persen (yoy),” terangnya.

Dijelaskan,  pada bulan Juni  dan Juli diperkirakan akan ada kenaikan okupansi hotel dikarenakan adanya momen liburan anak  sekolah. Selanjutnya, tingkat inflasi domestik per Maret mencapai 3,69% (yoy), yang merupakan andil dari  hampir seluruh kelompok pengeluaran.

“Pengendalian inflasi pangan terus diperkuat untuk menjaga  stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Inflasi yang terkendali  menjadi hal positif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat  Dari sisi eksternal, kinerja Neraca Perdagangan (NP) masih melanjutkan surplus. NP Mei 2023 surplus  sebesar USD587,39 juta, dengan ekspor USD620,17 juta dan impor USD32,78 juta, ” tambahnya.

Baca Juga :  Dua Petani Dibacok Tiga OTK

Selain itu,  Ekspor Mei 2023 kembali menguat dan tumbuh positif sebesar 33,86% (yoy), setelah pada tiga bulan pertama sempat  mengalami kontraksi.”Outlook pertumbuhan ekonomi Papua 2023 relatif stabil, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.Meski demikian, ketidakpastian global  masih harus tetap diwaspadai, ” terangnya.

Seperti halnya yang diungkapkan, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak. Nurfransa Wira S bahwa  secara global, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan.

“Hal ini juga dipicu oleh dampak global dimana perekonomian dunia, akan tetapi kami tetap menjaga agar stabilitas perekonomian di Indonesia tetap terjaga, ” terangnya.

Penurunan ekonomi hampir di semua Negara, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal 1 capai 5 persen, ini termasuk yang terkuat dari negara-negara lain. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya