JAYAPURA– Pemerintah turut melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam program makanan bergizi gratis (MBG).
Terkait hal itu, salah satu pengusaha katering di Jayapura, Lili Rahayu dan rekan-rekannya menyambut baik hal ini di tengah situasi pasar yang sedang lesu.
“Program MBG memberikan angin segar buat teman-teman pelaku UMKM. Bahkan, pelaku UMKM banyak yang antusias. Karena dari sisi jumlah yang harus disediakan dan frekuensi rutin. Mau tidak mau, program ini harus menggandeng banyak pihak agar sukses,” kata Lili, Selasa (4/2).
Meski demikian, Lili mengatakan di Jayapura belum ada pelaku usaha katering yang sanggup memenuhi permintaan minimal 3000 pax dalam sehari untuk satu distrik.
“Dari sisi teknis pelaksanaan, masih banyak teman-teman yang menahan diri. Pasalnya, masih trauma kasus PON Papua akan terulang. Masalahnya, di lapangan terlalu banyak pihak yang mengaku sebagai pelaksana kegiatan yang menawarkan kerja sama pengerjaan kegiatan MBG ini,” terangnya.
Lili mengaku sudah ada tujuh pihak yang menawarkan, hanya saja, disisi lain teman-teman masih menunggu standar baku harga per pax yang ditetapkan di Papua. Karena jika harga Rp 10-15 ribu per pax, maka keuntungan yang didapat tipis sekali.