JAYAPURA – PT PLN (Persero) melalui sub holding PT. PLN Energi Primer Indonesia berupaya mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.
Yang mana upaya tersebut dilakukan di lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif. Upaya ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air.
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat.
“Saya mengapresiasi langkah PLN dengan program ini, terlebih kita dihadapkan pada tantangan perubahan iklim. Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal,” kata Sudaryono dalam rilis yangt diterima Cenderawasih Pos, Kamis (3/10) kemarin.
Menurutnya, tanah marjinal umumnya merupakan tanah yang sulit ditanami tanaman dan berlokasi di pelosok-pelosok tanah air. Program biomassa PLN pun menjadi salah satu bukti nyata kehadiran pemerintah hingga daerah pelosok.
“Jika model ini berhasil maka tinggal kita tularkan ke tempat lainnya,” ucapnya.