Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Karyawan Tiap Bulan Rapid Test, Konsumen Isi Data Baru Bisa Datang

Layanan Baby Spa yang Kembali Bangkit saat Pandemi

SESUAI PROTOKOL: Bidan, terapis hingga konsumen Kinara Baby Spa menerapkan adaptasi kebiasaan baru selama layanan dibuka. FUAD MUHAMMAD/KALTIM POST

Pelaku usaha dan masyarakat harus seirama dalam menaati protokol kesehatan. Disiplin menjalani kebiasaan baru jadi kunci pandemi tidak semakin kelam.

OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan

PANDEMI Covid-19 memaksa pelaku usaha tiarap. Bahkan ada yang gulung tikar seketika. Bagi yang tiarap, mereka perlahan-lahan bangkit. Beragam siasat diatur agar aktivitas usaha berjalan tanpa menjadi sumber penularan virus corona. Salah satu yang kembali menggeliat itu adalah layanan baby spa. Keamanan pelanggan jadi prioritas. Seperti di Kinara Baby Spa.

Berada di Perumahan Balikpapan Regency, baby spa ini sempat tutup sementara. Mengikuti imbauan pemerintah kota yang melakukan pengetatan aktivitas sosial. Kinara Baby Spa beroperasi sekitar Juni lalu.

Saat Kaltim Post (Grup Cenderawasih Pos)  menyambangi Kinara Baby Spa, penulis diwajibkan mencuci tangan lebih dahulu di tempat yang tersedia. Setelah itu, baru boleh melalui pintu masuk. Saat itu, seorang pengunjung tengah melakukan treatment untuk buah hatinya. Tepatnya di salah satu ruangan, yang bertuliskan ruang pijat.

Baca Juga :  Stok BBM Aman sampai 10 Hari ke Depan

Terlihat seorang bidan tengah melakukan pijatan lembut pada seorang bayi. Bidan maupun terapis diwajibkan mencuci tangan sebelum menyentuh si bayi. Lalu dilengkapi pelindung wajah atau face shield ketika bertugas. Alat pelindung diri menjadi hal wajib bagi para karyawan. Khususnya yang sedang melakukan treatment pada si bayi.

Rita Yuliani Safitri, selku pemilik Kinara Baby Spa mengatakan, penerapan protokol kesehatan merupakan prioritas pelaku usaha saat ini. Tenaga medis maupun peralatan spa mesti dijamin sterilisasinya. “Untuk bidan dan terapis, kami rutinkan rapid test setiap bulan. Begitu juga dengan penyemprotan disinfektan di area baby spa ini,” ujarnya. Apalagi, lanjut dia, pelanggan datang silih berganti. Hasil rapid test karyawan juga disampaikan kepada para konsumen.

Baca Juga :  Pieter Ell: Sebaiknya Wali Kota Tutup Sementara Mall Jayapura

Screening ketat terhadap pengunjung juga dilakukan. Mesti harus mengatur janji lalu melengkapi data pada kuesioner. Di dalamnya terdapat keterangan riwayat perjalanan konsumen serta kondisi tubuh. Pengunjung yang baru datang dari zona merah pandemi Covid-19 seperti Surabaya dan Jakarta mendapat perlakuan khusus. Yakni harus menjalani isolasi mandiri lebih dulu. Pihak baby spa bahkan tidak segan menolak, guna menjaga kepentingan kesehatan bersama. Karyawan Kinara Baby Spa terdiri dari lima bidan dan 3 terapis tambahan.

Diakuinya, kunjungan sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 terlihat jelas. Di mana dulu dalam satu ruangan, bisa ditempati tiga bayi. Namun, saat ini maksimal dua saja.

Membuatnya harus menambah satu ruangan lagi. Agar mampu melayani pengunjung dengan standar protokol kesehatan. Begitu juga untuk durasi layanan. Per jamnya hanya diisi tiga bayi. Jam operasional juga diubah, yakni pukul 10.00-15.00 Wita. (riz/k16/JPG)

Layanan Baby Spa yang Kembali Bangkit saat Pandemi

SESUAI PROTOKOL: Bidan, terapis hingga konsumen Kinara Baby Spa menerapkan adaptasi kebiasaan baru selama layanan dibuka. FUAD MUHAMMAD/KALTIM POST

Pelaku usaha dan masyarakat harus seirama dalam menaati protokol kesehatan. Disiplin menjalani kebiasaan baru jadi kunci pandemi tidak semakin kelam.

OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan

PANDEMI Covid-19 memaksa pelaku usaha tiarap. Bahkan ada yang gulung tikar seketika. Bagi yang tiarap, mereka perlahan-lahan bangkit. Beragam siasat diatur agar aktivitas usaha berjalan tanpa menjadi sumber penularan virus corona. Salah satu yang kembali menggeliat itu adalah layanan baby spa. Keamanan pelanggan jadi prioritas. Seperti di Kinara Baby Spa.

Berada di Perumahan Balikpapan Regency, baby spa ini sempat tutup sementara. Mengikuti imbauan pemerintah kota yang melakukan pengetatan aktivitas sosial. Kinara Baby Spa beroperasi sekitar Juni lalu.

Saat Kaltim Post (Grup Cenderawasih Pos)  menyambangi Kinara Baby Spa, penulis diwajibkan mencuci tangan lebih dahulu di tempat yang tersedia. Setelah itu, baru boleh melalui pintu masuk. Saat itu, seorang pengunjung tengah melakukan treatment untuk buah hatinya. Tepatnya di salah satu ruangan, yang bertuliskan ruang pijat.

Baca Juga :  Pieter Ell: Sebaiknya Wali Kota Tutup Sementara Mall Jayapura

Terlihat seorang bidan tengah melakukan pijatan lembut pada seorang bayi. Bidan maupun terapis diwajibkan mencuci tangan sebelum menyentuh si bayi. Lalu dilengkapi pelindung wajah atau face shield ketika bertugas. Alat pelindung diri menjadi hal wajib bagi para karyawan. Khususnya yang sedang melakukan treatment pada si bayi.

Rita Yuliani Safitri, selku pemilik Kinara Baby Spa mengatakan, penerapan protokol kesehatan merupakan prioritas pelaku usaha saat ini. Tenaga medis maupun peralatan spa mesti dijamin sterilisasinya. “Untuk bidan dan terapis, kami rutinkan rapid test setiap bulan. Begitu juga dengan penyemprotan disinfektan di area baby spa ini,” ujarnya. Apalagi, lanjut dia, pelanggan datang silih berganti. Hasil rapid test karyawan juga disampaikan kepada para konsumen.

Baca Juga :  Februari 2024, Ekspor Papua Naik 170,35 Persen

Screening ketat terhadap pengunjung juga dilakukan. Mesti harus mengatur janji lalu melengkapi data pada kuesioner. Di dalamnya terdapat keterangan riwayat perjalanan konsumen serta kondisi tubuh. Pengunjung yang baru datang dari zona merah pandemi Covid-19 seperti Surabaya dan Jakarta mendapat perlakuan khusus. Yakni harus menjalani isolasi mandiri lebih dulu. Pihak baby spa bahkan tidak segan menolak, guna menjaga kepentingan kesehatan bersama. Karyawan Kinara Baby Spa terdiri dari lima bidan dan 3 terapis tambahan.

Diakuinya, kunjungan sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 terlihat jelas. Di mana dulu dalam satu ruangan, bisa ditempati tiga bayi. Namun, saat ini maksimal dua saja.

Membuatnya harus menambah satu ruangan lagi. Agar mampu melayani pengunjung dengan standar protokol kesehatan. Begitu juga untuk durasi layanan. Per jamnya hanya diisi tiga bayi. Jam operasional juga diubah, yakni pukul 10.00-15.00 Wita. (riz/k16/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya