Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

PLN Komitmen Wujudkan RDB 100%

JAYAPURA- PLN berkomitmen terus berupaya maksimal melistriki seluruh desa-desa di Papua dan Papua Barat, meski dalam kondisi pandemi. Hingga saat ini PLN berhasil melistriki 95 kampung . Penambahan tersebut membuat rasio kampung berlistrik di Papua dan Papua Barat meningkat menjadi 95,49%.

 Total 7.026 kampung di Papua dan Papua Barat telah berlistrik. Tersisa 332 kampung yang belum dilistriki hingga Juni ini. 

 “PLN terus melakukan percepatan untuk melistriki kampung-kampung yang kini belum berlistrik hingga rasio desa berlistrik mencapai 100% sesuai dengan penugasan pemerintah,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid melalui siaran pers yang diterima wartawan Cepos, Selasa (29/6).

 Farid menambahkan, untuk mempercepat proses melistriki 332 kampung yang tersisa, PLN memiliki beberapa strategi yang akan dilakukan.

Baca Juga :  Jumlah Kargo di Bandara Sentani Naik 11 Persen

 “Dari jumlah kampung tersebut, rencananya 11 kampung  akan kami listriki melalui perluasan jaringan listrik eksisting, 34 kampung  menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 2 kampung  menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan memanfaatkan mesin yang telah ada,”jelasnya. 

 Sementara 285 kampung akan dilistriki menggunakan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL), serta Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL). Khusus untuk APDAL akan disiapkan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

 Pemanfaatan energi surya untuk melistriki kampung-kampung yang ada, baik PLTS, SPEL maupun APDAL merupakan salah satu solusi bagi lokasi-lokasi dengan aksesibilitas yang sulit dijangkau dan jauh dari jaringan eksisting. Hal ini juga merupakan upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan yang ditargetkan pemerintah.

Baca Juga :  Harga Komuditi Pertanian Masih Normal

 Selain fokus melistriki kampung-kampung, PLN juga telah memperkuat sistem kelistrikan untuk Papua dan Papua Barat. Hingga saat ini, daya mampu di kedua provinsi mencapai 454 MW dengan beban puncak sebesar 299 MW. Dengan kondisi yang ada, PLN memiliki cadangan daya sebesar 155 MW yang siap dimaksimalkan.

 “Kami siap dan mengajak kepada para investor untuk masuk dan berinvestasi di Papua dan Papua Barat. Ketersediaan pasokan daya dari pembangkit dan penguatan jaringan terus kami lakukan untuk menghasilkan listrik yang bukan hanya cukup namun juga andal untuk pelanggan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima dan andal, karena ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam bisnis dan industri,” pungkas Farid.(dil/ary)

JAYAPURA- PLN berkomitmen terus berupaya maksimal melistriki seluruh desa-desa di Papua dan Papua Barat, meski dalam kondisi pandemi. Hingga saat ini PLN berhasil melistriki 95 kampung . Penambahan tersebut membuat rasio kampung berlistrik di Papua dan Papua Barat meningkat menjadi 95,49%.

 Total 7.026 kampung di Papua dan Papua Barat telah berlistrik. Tersisa 332 kampung yang belum dilistriki hingga Juni ini. 

 “PLN terus melakukan percepatan untuk melistriki kampung-kampung yang kini belum berlistrik hingga rasio desa berlistrik mencapai 100% sesuai dengan penugasan pemerintah,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid melalui siaran pers yang diterima wartawan Cepos, Selasa (29/6).

 Farid menambahkan, untuk mempercepat proses melistriki 332 kampung yang tersisa, PLN memiliki beberapa strategi yang akan dilakukan.

Baca Juga :  PT. Posindo  Kembali Distribusikan Beras untuk ASN, TNI dan Polri

 “Dari jumlah kampung tersebut, rencananya 11 kampung  akan kami listriki melalui perluasan jaringan listrik eksisting, 34 kampung  menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 2 kampung  menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan memanfaatkan mesin yang telah ada,”jelasnya. 

 Sementara 285 kampung akan dilistriki menggunakan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL), serta Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL). Khusus untuk APDAL akan disiapkan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

 Pemanfaatan energi surya untuk melistriki kampung-kampung yang ada, baik PLTS, SPEL maupun APDAL merupakan salah satu solusi bagi lokasi-lokasi dengan aksesibilitas yang sulit dijangkau dan jauh dari jaringan eksisting. Hal ini juga merupakan upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan yang ditargetkan pemerintah.

Baca Juga :  Harga Komuditi Pertanian Masih Normal

 Selain fokus melistriki kampung-kampung, PLN juga telah memperkuat sistem kelistrikan untuk Papua dan Papua Barat. Hingga saat ini, daya mampu di kedua provinsi mencapai 454 MW dengan beban puncak sebesar 299 MW. Dengan kondisi yang ada, PLN memiliki cadangan daya sebesar 155 MW yang siap dimaksimalkan.

 “Kami siap dan mengajak kepada para investor untuk masuk dan berinvestasi di Papua dan Papua Barat. Ketersediaan pasokan daya dari pembangkit dan penguatan jaringan terus kami lakukan untuk menghasilkan listrik yang bukan hanya cukup namun juga andal untuk pelanggan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima dan andal, karena ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam bisnis dan industri,” pungkas Farid.(dil/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya