Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Waspadai Varian Baru Virus Corona

Ketua Harian Satgas Covid 19 Provinsi Papua, Welliam Manderi


JAYAPURA-Bicara perkembangan Covid 19 di Papua, hingga kini terkonfirmasi sebanyak 13.380 kasus positif secara kumulatif, dimana 1.207 kasus dalam perawatan, 11.935 kasus sembuh, dan 238 kasus meninggal dunia.
Ketua Harian Satgas Covid 19 Provinsi Papua, Welliam Manderi, menyebutkan bahwa tren perkembangan Covid 19 pasca perayaan Natal tidak signifikan. Dengan kata lain, tren peningkatan kasus baru per hari sebelum Natal dan sesudah Natal masih sama.
“Artinya, setiap hari itu berkisar di angka 50 kasus positif baru. Beberapa waktu lalu saat Natal, tidak ada indikasi yang menonjol. Berdasarkan informasi yang kami terima, terkait kasus terkonfirmasi baru masih tetap seperti kemarin-kemarin,” ungkap Welliam Manderi, Rabu (30/12) kemarin.
Menurut Manderi, masyarakat menerima imbauan untuk tidak open house secara baik dan menjalankannya, sehingga tidak ada peningkatan kasus yang signifikan pasca perayaan Natal yang lalu.
“Banyak yang melakukan protokol kesehatan, sehingga saat Natal banyak dari masyarakat yang tidak melakukan kumpul-kumpul keluarga atau silaturahmi atau open house. Ini jadi satu hal yang baik karena masyarakat merasa bahwa apa yang disampaikan pemerintah melalui Satgas Covid-19 Provinsi Papua penting untuk diri mereka sendiri. Artinya dalam memutus mata rantai penularan Covid-19,” tambahnya.
Menghadapi akhir tahun, sambung Manderi, pihaknya tetap siaga menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak signifikan. Terlebih dengan adanya virus baru yang penyebarannya lebih cepat dibanding sebelumnya. Bahkan memaksa Pemerintah Indonesia berkebijakan untuk menutup pintu bagi warga asing yang berkunjung ke Indonesia.
“Ini harus kita antisipasi karena ada beberapa kota di pulau Jawa, mulai dari Jogja sampai Surabaya yang terindikasi virus baru dengan penyebaran lebih cepat. Oleh sebab itu menghadapi akhir tahun, kita harus jaga, terutama terkait arus masuk-keluar orang melalui bandara maupun pelabuhan,” jelasnya.
“Kita harus pula tetap menjalankan protokol kesehatan yang berkaitan dengan kerumunan, serta mencuci tangan. Menjaga jarak dan memakai masker harus tetap menjadi dasar untuk semua orang melakukannya,” sambungnya.
Kata Manderi, pihaknya memandang bahwa di tengah situasi pandemi Covid 19 khususnya di Papua, kegiatan-kegiatan yang dilakukan di akhir tahun, terlebih yang mengumpulkan banyak orang, harus diantisipasi.
“Satgas menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan apapun di akhir tahun, sehingga kita bisa jaga penyebaran ini,” pungkasnya. (gr/nat)

Baca Juga :  Gus Amsori Kunjungi Keerom, Serahkan Bantuan dan Berikan Motivasi
Ketua Harian Satgas Covid 19 Provinsi Papua, Welliam Manderi


JAYAPURA-Bicara perkembangan Covid 19 di Papua, hingga kini terkonfirmasi sebanyak 13.380 kasus positif secara kumulatif, dimana 1.207 kasus dalam perawatan, 11.935 kasus sembuh, dan 238 kasus meninggal dunia.
Ketua Harian Satgas Covid 19 Provinsi Papua, Welliam Manderi, menyebutkan bahwa tren perkembangan Covid 19 pasca perayaan Natal tidak signifikan. Dengan kata lain, tren peningkatan kasus baru per hari sebelum Natal dan sesudah Natal masih sama.
“Artinya, setiap hari itu berkisar di angka 50 kasus positif baru. Beberapa waktu lalu saat Natal, tidak ada indikasi yang menonjol. Berdasarkan informasi yang kami terima, terkait kasus terkonfirmasi baru masih tetap seperti kemarin-kemarin,” ungkap Welliam Manderi, Rabu (30/12) kemarin.
Menurut Manderi, masyarakat menerima imbauan untuk tidak open house secara baik dan menjalankannya, sehingga tidak ada peningkatan kasus yang signifikan pasca perayaan Natal yang lalu.
“Banyak yang melakukan protokol kesehatan, sehingga saat Natal banyak dari masyarakat yang tidak melakukan kumpul-kumpul keluarga atau silaturahmi atau open house. Ini jadi satu hal yang baik karena masyarakat merasa bahwa apa yang disampaikan pemerintah melalui Satgas Covid-19 Provinsi Papua penting untuk diri mereka sendiri. Artinya dalam memutus mata rantai penularan Covid-19,” tambahnya.
Menghadapi akhir tahun, sambung Manderi, pihaknya tetap siaga menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak signifikan. Terlebih dengan adanya virus baru yang penyebarannya lebih cepat dibanding sebelumnya. Bahkan memaksa Pemerintah Indonesia berkebijakan untuk menutup pintu bagi warga asing yang berkunjung ke Indonesia.
“Ini harus kita antisipasi karena ada beberapa kota di pulau Jawa, mulai dari Jogja sampai Surabaya yang terindikasi virus baru dengan penyebaran lebih cepat. Oleh sebab itu menghadapi akhir tahun, kita harus jaga, terutama terkait arus masuk-keluar orang melalui bandara maupun pelabuhan,” jelasnya.
“Kita harus pula tetap menjalankan protokol kesehatan yang berkaitan dengan kerumunan, serta mencuci tangan. Menjaga jarak dan memakai masker harus tetap menjadi dasar untuk semua orang melakukannya,” sambungnya.
Kata Manderi, pihaknya memandang bahwa di tengah situasi pandemi Covid 19 khususnya di Papua, kegiatan-kegiatan yang dilakukan di akhir tahun, terlebih yang mengumpulkan banyak orang, harus diantisipasi.
“Satgas menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan apapun di akhir tahun, sehingga kita bisa jaga penyebaran ini,” pungkasnya. (gr/nat)

Baca Juga :  Panglima Minta Bongkar Tuntas Oknum Prajurit yang Terlibat Mutilasi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya