Tuesday, April 29, 2025
25.7 C
Jayapura

Diduga Kesetrum, Seorang Pria Tewas di Shalter BTS Tower Telkom

Jenazah Obet Sapranim (32) saat dievakuasi, Senin (28/12) malam. ( foto: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA-Warga Furia Kotaraja, Distrik Abepura, Senin (28/12) malam dihebohkan dengan Penemuan mayat laki-laki yang diketahui bernama Obet Sapranim (32). Jenazah tersebut ditemukam tergeletak di atap bangunan shalter BTS Tower Telkom di samping Masjid Al-Ahkam Furia Kotaraja Distrik Abepura.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas melalui Kapolsek Abepura AKP Clief G. Philipus Duwith menerangkan, jenazah pertama kali ditemukan oleh saksi berusia 12 tahun  yang sedang bermain di sekitar lokasi tower. Saksi menemukan adanya sepasang sandal tepatnya di bawah tangga tower, namun saksi mengira itu sandal milik temannya. 

“karena penasaran, saksi naik ke tower untuk mencari temannya. Namun saksi mendapati ada orang yang terbaring di atas atap bangunan yang jaraknya kurang lebih 6 meter dari tower. Saksi mengira orang tersebut lagi mabuk,” ungkap Kapolsek Clief Duwith, Selasa (29/12).

Baca Juga :  Lampu Kuning Terakhir dari NFRPB Untuk Presiden Jokowi

Lanjut Kapolsek, melihat hal tersebut saksi langsung turun dari atas bagunan tower dan memberitahu dua rekan lainnya dan bersama-sama memastikan kondisi korban.

“Saat diperiksa, korban sudah meninggal dunia dan selanjutnya saksi memberitahu salah satu anggota Polri yang tinggal di daerah tersebut yang kemudian menghubungi Polsek Abepura,” ucapnya.

Kasus penuman mayat ini dalam penanganan dan penyelidikan Unit Reskrim Polsek Abepura yang diback up Satuan Reskrim Polresta Jayapura. 

 “Dari hasil olah TKP yang dilakukan, tubuh korban saat ditemukan dalam posisi terbaring sebelah kanan dengan kondisi kulit terkelupas atau hangus. Patah tulang bagian tangan sebalah kanan serta mulut dan hidung mengeluarkan darah,” terangnya.

Baca Juga :  Mari Bersatu Bangun Kabupaten Mamberamo Tengah

 Dugaan sementara penyebab kematian korban dari hasil pengamatan di lapangan bahwa korban meninggal dunia karena tersengat listrik pada saat memanjat tiang tower BTS Telkom, sehingga korban terpental dan terjatuh di atas atap bagunan shelter tower yang jaraknya sekitar 6 meter dari tower. “Usai mengolah TKP, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara,” pungkasnya. (fia/bet/nat)

Jenazah Obet Sapranim (32) saat dievakuasi, Senin (28/12) malam. ( foto: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA-Warga Furia Kotaraja, Distrik Abepura, Senin (28/12) malam dihebohkan dengan Penemuan mayat laki-laki yang diketahui bernama Obet Sapranim (32). Jenazah tersebut ditemukam tergeletak di atap bangunan shalter BTS Tower Telkom di samping Masjid Al-Ahkam Furia Kotaraja Distrik Abepura.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas melalui Kapolsek Abepura AKP Clief G. Philipus Duwith menerangkan, jenazah pertama kali ditemukan oleh saksi berusia 12 tahun  yang sedang bermain di sekitar lokasi tower. Saksi menemukan adanya sepasang sandal tepatnya di bawah tangga tower, namun saksi mengira itu sandal milik temannya. 

“karena penasaran, saksi naik ke tower untuk mencari temannya. Namun saksi mendapati ada orang yang terbaring di atas atap bangunan yang jaraknya kurang lebih 6 meter dari tower. Saksi mengira orang tersebut lagi mabuk,” ungkap Kapolsek Clief Duwith, Selasa (29/12).

Baca Juga :  Lagi, Tabrak Bak Truk Seorang Remaja Tewas

Lanjut Kapolsek, melihat hal tersebut saksi langsung turun dari atas bagunan tower dan memberitahu dua rekan lainnya dan bersama-sama memastikan kondisi korban.

“Saat diperiksa, korban sudah meninggal dunia dan selanjutnya saksi memberitahu salah satu anggota Polri yang tinggal di daerah tersebut yang kemudian menghubungi Polsek Abepura,” ucapnya.

Kasus penuman mayat ini dalam penanganan dan penyelidikan Unit Reskrim Polsek Abepura yang diback up Satuan Reskrim Polresta Jayapura. 

 “Dari hasil olah TKP yang dilakukan, tubuh korban saat ditemukan dalam posisi terbaring sebelah kanan dengan kondisi kulit terkelupas atau hangus. Patah tulang bagian tangan sebalah kanan serta mulut dan hidung mengeluarkan darah,” terangnya.

Baca Juga :  Mandenas Ajak Masyarakat Awasi Dana Otsus

 Dugaan sementara penyebab kematian korban dari hasil pengamatan di lapangan bahwa korban meninggal dunia karena tersengat listrik pada saat memanjat tiang tower BTS Telkom, sehingga korban terpental dan terjatuh di atas atap bagunan shelter tower yang jaraknya sekitar 6 meter dari tower. “Usai mengolah TKP, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara,” pungkasnya. (fia/bet/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya