Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Presiden Jokowi Terus Berkomitmen Wujudkan Keerom Lumbung Pangan

Bupati Keerom Bertemu Presiden Jokowi

JAYAPURA-Presiden RI Joko Widodo terus memantau perkembangan Kabupaten Keerom sebagai lumbung pangan budidaya jagung berskala nasional, dalam pertemuan Presiden Jokowi bersama para kepala daerah bupati/wali kota di Bali, Minggu (27/3).

Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., mengatakan, Presiden Jokowi dalam forum secara resmi tidak lupa mengecek progres penanaman jagung di Keerom yang nantinya akan menjadi lumbung pangan secara nasional.

“Di sela-sela pertemuan itu, Pak Presiden Jokowi di antara kepala daerah mempertanyakan kapan jagung mulai ditanam. Saya sampaikan bahwa kita mulai melakukan land clearing di bulan April dan saat ini proses tender,” ungkap Piter Gusbager kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Senin (28/3).

Tak tanggung-tanggung, 3.000 hektar lahan telah disiapkan untuk mendukung Keerom sebagai lumbung pangan jagung. Sebagian besar merupakan petani sawit eks PTPN.

“Tahun ini kita sudah siap melakukan pembukaan lahan 3.000 hektar lahan budidaya dan 200 hektar untuk laboratorium, pusat pelatihan budidaya jagung. Semoga segala upaya, doa dan kerja kita bersama, mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh aspek kehidupan di daerah kita,” ujar Bupati Piter Gusbager.

Baca Juga :  Gelar Monev, Terus Mantapkan Penggunaan Aplikasi E-Office

“Hampir 98 persen pemilik lahan sawit eks plasma PTPN itu sudah memberikan persetujuan lahannya dibuka,  nah ini sesuai dengan harapan kita semua,” sambung Piter Gusbager.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menuturkan bahwa Presiden Jokowi selama ini sangat aktif untuk memantau perkembangan program budidaya jagung tersebut.

“Setelah arahan kepada seluruh kepala daerah, gubernur dan bupati/wali kota, bapak Presiden Ir. Joko Widodo menyapa kami, saat berada bersama beberapa kepala daerah. Saya mendapat kesempatan untuk berbincang-dengan bapak Presiden,” katanya.

“Beliau juga menitipkan salam kepada masyarakat Keerom dan menyampaikan komitmen rencana pengembangan budidaya Jagung di Kabupaten Keerom, menuju lumbung pangan nasional,” sambung Bupati Piter Gusbager.

Bahkan menurutnya, Presiden Jokowi juga dalam waktu dekat akan mengunjungi Kabupaten Keerom untuk meninjau langsung proses penanaman jagung tersebut. “Beliau juga telah menetapkan jadwal kunjungan kerja ke Kabupaten Keerom di tahun 2022 ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Gercin Minta Masyarakat Bijak Menerima Isu Yang Beredar

Ia meminta agar seluruh pihak mendukung budidaya jagung di Keerom. Bahkan ia menegaskan agar program tersebut tidak dipolitisir demi mewujudkan Keerom sebagai lumbung pangan nasional.

“Saya minta kepada seluruh pihak di Keerom, jangan mempolitisir budidaya pengembangan jagung ini! Kita bicara tentang ketahanan pangan, pihak atau oknum yang mau membangun propaganda, isu provokasi maka kami akan melawan dan kami akan sampaikan kepada masyarakat bahwa mereka menantang pembangunan di Kabupaten Keerom,” tegas Piter Gusbager.

Sebab kata Piter Gusbager, tujuan pembangunan lumbung pangan ini untuk kesejahteraan banyak orang, tidak hanya Keerom tapi juga untuk Papua dan nasional.

“Ketahanan pangan ini membantu kita menjaga kestabilan pangan kita dari bahaya bencana kelaparan. Dan kita bisa mengalami kelaparan kapan saja, kalau kita tidak punya lumbung pangan, kemandirian pangan, kita akan berada di sebuah resiko dan ketergantungan dengan impor bahan pangan dari luar dan ini harus kita pikirkan, sekali lagi tidak ada pihak yang mempolitisir,” pungkasnya. (eri/nat)

Bupati Keerom Bertemu Presiden Jokowi

JAYAPURA-Presiden RI Joko Widodo terus memantau perkembangan Kabupaten Keerom sebagai lumbung pangan budidaya jagung berskala nasional, dalam pertemuan Presiden Jokowi bersama para kepala daerah bupati/wali kota di Bali, Minggu (27/3).

Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., mengatakan, Presiden Jokowi dalam forum secara resmi tidak lupa mengecek progres penanaman jagung di Keerom yang nantinya akan menjadi lumbung pangan secara nasional.

“Di sela-sela pertemuan itu, Pak Presiden Jokowi di antara kepala daerah mempertanyakan kapan jagung mulai ditanam. Saya sampaikan bahwa kita mulai melakukan land clearing di bulan April dan saat ini proses tender,” ungkap Piter Gusbager kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Senin (28/3).

Tak tanggung-tanggung, 3.000 hektar lahan telah disiapkan untuk mendukung Keerom sebagai lumbung pangan jagung. Sebagian besar merupakan petani sawit eks PTPN.

“Tahun ini kita sudah siap melakukan pembukaan lahan 3.000 hektar lahan budidaya dan 200 hektar untuk laboratorium, pusat pelatihan budidaya jagung. Semoga segala upaya, doa dan kerja kita bersama, mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh aspek kehidupan di daerah kita,” ujar Bupati Piter Gusbager.

Baca Juga :  Masuk Tahap I, Pelaku Penimbunan Juga Lakukan Pra Peradilan

“Hampir 98 persen pemilik lahan sawit eks plasma PTPN itu sudah memberikan persetujuan lahannya dibuka,  nah ini sesuai dengan harapan kita semua,” sambung Piter Gusbager.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menuturkan bahwa Presiden Jokowi selama ini sangat aktif untuk memantau perkembangan program budidaya jagung tersebut.

“Setelah arahan kepada seluruh kepala daerah, gubernur dan bupati/wali kota, bapak Presiden Ir. Joko Widodo menyapa kami, saat berada bersama beberapa kepala daerah. Saya mendapat kesempatan untuk berbincang-dengan bapak Presiden,” katanya.

“Beliau juga menitipkan salam kepada masyarakat Keerom dan menyampaikan komitmen rencana pengembangan budidaya Jagung di Kabupaten Keerom, menuju lumbung pangan nasional,” sambung Bupati Piter Gusbager.

Bahkan menurutnya, Presiden Jokowi juga dalam waktu dekat akan mengunjungi Kabupaten Keerom untuk meninjau langsung proses penanaman jagung tersebut. “Beliau juga telah menetapkan jadwal kunjungan kerja ke Kabupaten Keerom di tahun 2022 ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Bupati  Gusbager:  Santri Garda Terdepan Jaga  Toleransi dan Persatuan

Ia meminta agar seluruh pihak mendukung budidaya jagung di Keerom. Bahkan ia menegaskan agar program tersebut tidak dipolitisir demi mewujudkan Keerom sebagai lumbung pangan nasional.

“Saya minta kepada seluruh pihak di Keerom, jangan mempolitisir budidaya pengembangan jagung ini! Kita bicara tentang ketahanan pangan, pihak atau oknum yang mau membangun propaganda, isu provokasi maka kami akan melawan dan kami akan sampaikan kepada masyarakat bahwa mereka menantang pembangunan di Kabupaten Keerom,” tegas Piter Gusbager.

Sebab kata Piter Gusbager, tujuan pembangunan lumbung pangan ini untuk kesejahteraan banyak orang, tidak hanya Keerom tapi juga untuk Papua dan nasional.

“Ketahanan pangan ini membantu kita menjaga kestabilan pangan kita dari bahaya bencana kelaparan. Dan kita bisa mengalami kelaparan kapan saja, kalau kita tidak punya lumbung pangan, kemandirian pangan, kita akan berada di sebuah resiko dan ketergantungan dengan impor bahan pangan dari luar dan ini harus kita pikirkan, sekali lagi tidak ada pihak yang mempolitisir,” pungkasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya