Tuesday, April 16, 2024
29.7 C
Jayapura

21 Juni, PLBN Skouw Dibuka

Humas Pemkot Jayapura Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., mendampingi Tim Kemenko Polhukam RI dan BNPP RI di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw RI-PNG Skouw, Wutung, Muara Tami, Rabu (26/5) lalu.

*Dibuka Selasa dan Kamis

JAYAPURA- Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., mendampingi Tim Kemenko Polhukam RI dan BNPP RI di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw RI – PNG Skouw, Wutung, Muara Tami, Rabu (26/5) kemarin. 

Menurut Rustan Saru, kunjungan kerja ini dilakukan untuk meninjau PLBN Skouw yang direncanakan dibuka pada 21 Juni mendatang.

“Berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan pihak PNG, 21 Juni mendatang akan dibuka akses kedua negara, RI – PNG, dalam rangka akses perekonomian. Kunker Deputi BNPP dan Tim Kemenko Polhukam tak lain untuk melihat langsung situasi dan kondisi PLBN Skouw saat ini,” jelas Rustan Saru, Kamis (27/5) kemarin.

Baca Juga :  KUA Kota Jayapura Siap Laksanakan Pernikahan Semua Agama

Dengan dibukanya akses PLBN Skouw nantinya, maka dampaknya positif terhadap ekonomi di wilayah perbatasan, dimana menguntungkan kedua negara, baik Indonesia maupun Papua Nugini. Namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Ketika akses dibuka, masyarakat pelintas batas dari PNG melakukan transaksi dengan berbelanja di wilayah kita di perbatasan. Itu menguntungkan masyarakat di wilayah perbatasan secara ekonomi, dimana pintu perbatasan dibuka 2 kali dalam seminggu sesuai kesepakatan kedua negara, yakni Selasa dan Kamis,” jelasnya.

“Tentu kita dorong agar semua pedagang aktif seperti biasanya, menjemput kesempatan ini, agar meningkatkan pendapatan secara ekonomi,” sambungnya.

Sementara itu, Deputi I BNPP RI, Robert Simbolon menjelaskan bahwa melihat situasi dan kondisi perbatasan, terlebih saat akses bagi pelintas batas telah dibuka kembali sesuai kesepakatan, maka protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Baca Juga :  Jemput di Pasar Lama, Korban Dihabisi dengan Cara Sadis

“Kalau di antara pelintas batas ada wisatawan, ya tetap kita layani sepanjang mereka juga mengikuti prosedur protokol kesehatan sesuai standard yang telah disepakati. Jadi, tidak boleh lebih dari kesepakatan yang sudah kita capai dengan pihak PNG, di mana PLBN dibuka 2 kali dalam seminggu,” ucap Robert Simbolon menambahkan. (gr/nat)

Humas Pemkot Jayapura Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., mendampingi Tim Kemenko Polhukam RI dan BNPP RI di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw RI-PNG Skouw, Wutung, Muara Tami, Rabu (26/5) lalu.

*Dibuka Selasa dan Kamis

JAYAPURA- Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., mendampingi Tim Kemenko Polhukam RI dan BNPP RI di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw RI – PNG Skouw, Wutung, Muara Tami, Rabu (26/5) kemarin. 

Menurut Rustan Saru, kunjungan kerja ini dilakukan untuk meninjau PLBN Skouw yang direncanakan dibuka pada 21 Juni mendatang.

“Berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan pihak PNG, 21 Juni mendatang akan dibuka akses kedua negara, RI – PNG, dalam rangka akses perekonomian. Kunker Deputi BNPP dan Tim Kemenko Polhukam tak lain untuk melihat langsung situasi dan kondisi PLBN Skouw saat ini,” jelas Rustan Saru, Kamis (27/5) kemarin.

Baca Juga :  Cegah Covid 19, Puncak Jaya Lockdwown

Dengan dibukanya akses PLBN Skouw nantinya, maka dampaknya positif terhadap ekonomi di wilayah perbatasan, dimana menguntungkan kedua negara, baik Indonesia maupun Papua Nugini. Namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Ketika akses dibuka, masyarakat pelintas batas dari PNG melakukan transaksi dengan berbelanja di wilayah kita di perbatasan. Itu menguntungkan masyarakat di wilayah perbatasan secara ekonomi, dimana pintu perbatasan dibuka 2 kali dalam seminggu sesuai kesepakatan kedua negara, yakni Selasa dan Kamis,” jelasnya.

“Tentu kita dorong agar semua pedagang aktif seperti biasanya, menjemput kesempatan ini, agar meningkatkan pendapatan secara ekonomi,” sambungnya.

Sementara itu, Deputi I BNPP RI, Robert Simbolon menjelaskan bahwa melihat situasi dan kondisi perbatasan, terlebih saat akses bagi pelintas batas telah dibuka kembali sesuai kesepakatan, maka protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Baca Juga :  Baru Bekas Ban dan Bemper yang Jadi Bukti

“Kalau di antara pelintas batas ada wisatawan, ya tetap kita layani sepanjang mereka juga mengikuti prosedur protokol kesehatan sesuai standard yang telah disepakati. Jadi, tidak boleh lebih dari kesepakatan yang sudah kita capai dengan pihak PNG, di mana PLBN dibuka 2 kali dalam seminggu,” ucap Robert Simbolon menambahkan. (gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya