Program Seniman Masuk Sekolah ini diharapkan menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku seni lokal untuk memperkaya proses pembelajaran di sekolah. Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd, menyatakan antusiasmenya terhadap ide tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun strategi implementasi program ini mulai tahun ajaran baru mendatang. “Kami akan mencoba mendata kembali seniman-seniman lokal yang sudah terdaftar di Dikdaya Biak dan menentukan sekolah-sekolah yang akan menjadi pilot project. Para seniman ini tidak hanya akan tampil, tapi juga membawa muatan nilai budaya dalam proses pembelajaran,” jelas Kamaruddin.
Ia mencontohkan seniman lokal pencipta lagu berbahasa Biak seperti ‘Awin’ yang dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk mengenal bahasa dan budaya mereka sendiri. “Dengan hadirnya seniman seperti musisi, penari, pemahat tifa, hingga pengrajin lokal ke dalam lingkungan sekolah, maka siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga menyerap nilai-nilai budaya secara langsung dari sumbernya,” tutupnya.
Program ini menjadi salah satu terobosan penting dalam menjawab tantangan pendidikan di wilayah yang kaya akan seni dan budaya lokal, serta memperkuat identitas generasi muda Biak Numfor melalui jalur pendidikan formal. (Il/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos