Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

17 Penerbangan Delay

TERGELINCIR: Pesawat kargo Trigana Air jenis Boeing 737-300 yang tergelincir sebelum take off, saat dievakuasi dari runway Bandara Sentani, Jayapura, Selasa (26/2). (FOTO: Robert Mboik/Cepos)

Akibat Tergelincirnya Pesawat Kargo Trigana Air 

SENTANI-Pesawat kargo Trigana Air jenis Boeing 737-300 mengalami insiden keluar dari landasan pacu saat hendak take off dari Bandara Sentani menuju Bandara Wamena, Kabupaten Jayapura, Selasa (26/2) sekira pukul 07.20 WIT. 

Pesawat dengan nomor penerbangan TGN7341 yang mengangkut bahan makanan dan BBM (Bahan Bakar Minyak) mengalami insiden saat hendak take off dari landasan pacu sebelah timur Bandara Sentani. 

Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, pesawat yang sedang line up ini, secara tiba-tiba roda kanannya keluar landasan. 

“Itu pesawat kargo, yang pastinya pesawat mau lepas landas tapi roda belakang tergelincir keluar lintasan. Untuk informasi pastinya kami tidak tahu,” ungkap salah seorang pria yang enggan disebut namanya saat ditemui Cenderawasih Pos di sekitar Bandara Sentani, kemarin. 

Insiden tergelincirnya pesawat kargo ini langsung disikapi pengelola Bandara Sentani dengan menutup sementara landasan pacu. Pihak Air Nav Bandara Sentani juga langsung menerbitkan NOTAM (Notice to Airmen) yang berisi informasi penutupan runway. 

“Setelah kejadian Itu otomatis runway kami tutup dan kami terbitkan Notice To Airmen atau NOTAM yang itu berisi tentang informasi runway kita tutup,” kata Arixon Roni Suebu, Senior Manager  Operasi dan teknik, yang juga  sebagai Pts. GM Bandara Sentani,  saat memberikan keterangan pers di ruang rapat kantor Angkasa Pura 1 Sentani, Selasa (25/2).

Suebu menjelaskan, sesaat setelah terjadinya insiden itu, terutama dari maskapai penerbangan terkait, langsung mengambil peranan sesuai dengan SOP yang berlaku di bidang  masing-masing. 

Penutupan sementara ini menurut Suebu mengakibatkan 17 penerbangan mengalami delay (data lihat grafis). Akibatnya sebanyak 793 orang penumpang terkena dampak dari penundaan penerbangan tersebut. “Tercatat ada 793 penumpang dari 17 penerbangan yang mengalami delay hingga batal terbang,” tuturnya. 

Baca Juga :  Lanud Silas Papare Tetap Buka Posko

Suebu menyebutkan sebagian besar penumpang yang mengalami keterlambatan terbang meminta untuk menunda perjalananya dan akan diganti pada hari berikutnya. “Sebagai bentuk pelayanan pengelola
bandara kepada penumpang terdampak delay, manajemen Bandara Sentani memberikan air minum secara gratis,” tambahnya. 

Pasca tergelincirnya pesawat kargo ini, Suebu mengatakan, petugas langsung bergerak cepat mengevakuasi badan pesawat dari landasan pacu. Selain mengevakuasi pesawat dari landasan pacu, Suebu menyebutkan juga dilakukan perbaikan pada landasan pacu.

Setelah pesawat berhasil dievakuasi dari landasan pacu serta dilakukan perbaikan pada landasan pacu, Suebu mengatakan pukul 11.30 WIT, pihaknya secara resmi mencabut kembali Notam B0586/20 yang dikeluarkan AirNav  Indonesia Bandara Sentani yang berisi informasi penutupan sementara akses penerbangan di bandara Sentani. Dengan dicabutnya Notam tersebut, aktivitas penerbangan di Bandara Sentani kembali berjalan normal. 

Mengenai penyebab tergelincirnya pesawat kargo tersebut, Suebu mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan dari pihak KNKT. Dimana KNKT menurutnya sedang mendalami kejadian itu.

Sementara itu,   Safety Trigana Air, Kapten Alfred menjelaskan, saat peristiwa itu terjadi semua awak pesawat dalam kondisi baik. “Selanjutnya untuk investigasi  guna memastikan insiden tersebut, sepenuhnya sudah diserahkan kepada pihak KNKT,” tuturnya. 

Adapun muatan yang ada dalam  pesawat itu menurut Alfred berupa bahan makanan  dan sebagian lagi  BBM yang akan dibawa ke Wamena. “Pesawat itu membawa empat kru yang terdiri dari dua pilot, satu pilot enginering dan FO,” tambahnya. 

Secara terpisah, Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso mengaku proses evakuasi badan pesawat telah selesai dilakukan. “Sudah berhasil dievakuasi pukul 11.30 WIT,” ungkap Danlanud. 

Baca Juga :  Saat Laksanakan Binter, Jangan Lengah Sedikitpun

Terkait dengan tergelincirnya pesawat Trigana Air, sejumlah penerbangan di Sentani dinyatakan delay bahkan ada juga penerbangan yang dibatalkan.

Area Manager Lion Air Grup wilayah Papua, Agung Setyo Wibowo, mengatakan kondisi tergelincirnya pesawat Trigana Air di runway landasan pacu, Selasa (25/2) kemarin sempat membuat operasional Batik Air dan Lion Air mengalami delay.

“Untungnya pesawat kami yang tujuan Jakarta -Jayapura, Makasar -Jayapura penerbangan pagi semuanya sudah mendarat di Bandara Sentani,  sehingga untuk penerbangan selanjutnya dari Jayapura keluar yang terpaksa kami tunda,” ungkapnya, kemarin. 

Sementara itu, Sales dan Service Manager Garuda Indonesia cabang Jayapura, Radhitya Prastanika menjelaskan, terkait dengan kondisi tersebut pihaknya untuk sementara mengalihkan penerbaangan di Bandara Internasional Frans Kaisepo Biak.

“Dengan kondisi tersebut salah satu flight kami ke Biak terpaksa kami cancel, dan dipindahkan ke penerbangan berikutnya yaitu Rabu (26/2),” tuturnya. 

Saat dikonfirmasihkan terkait banyaknya jumlah penumpang yang tidak jadi berangkat karena kondisi tersebut, Radhit menjelaskan bahwa penumpang pesawat Garuda Air tidak sampai 300 orang yang tidak dapat berangkat, Selasa (25/2) kemarin. 

“Kami juga sudah menjelaskan kondisi yang sedang terjadi kepada penumpang bahwa penerbangan yang dicancel sama sekali tidak disegaja. Melainkan karena kondisi dilapangan dan para penympang bisa mengerti,” terangnya.

Sementara itu, Manager Trigana Air, Budiono juga menjelaskan bahwa dengan tergelincirnya pesawat Boeing Trigana Air yang mengangkut kargo dari Jayapura ke Wamena, nantinya tidak akan memengaruhi aktivitas pelayanan Trigana Air khususnya kargo.

“Kami memiliki 3 pesawat boeing yang memang disediakan untuk muatan kargo. Untuk penumpang juga masih ada pesawat boeing. Pastinya kesiapan armada saat ini tidak akan memengaruhi pelayanan kami terhadap masyarakat,” tambahnya. (roy/ana/nat)

TERGELINCIR: Pesawat kargo Trigana Air jenis Boeing 737-300 yang tergelincir sebelum take off, saat dievakuasi dari runway Bandara Sentani, Jayapura, Selasa (26/2). (FOTO: Robert Mboik/Cepos)

Akibat Tergelincirnya Pesawat Kargo Trigana Air 

SENTANI-Pesawat kargo Trigana Air jenis Boeing 737-300 mengalami insiden keluar dari landasan pacu saat hendak take off dari Bandara Sentani menuju Bandara Wamena, Kabupaten Jayapura, Selasa (26/2) sekira pukul 07.20 WIT. 

Pesawat dengan nomor penerbangan TGN7341 yang mengangkut bahan makanan dan BBM (Bahan Bakar Minyak) mengalami insiden saat hendak take off dari landasan pacu sebelah timur Bandara Sentani. 

Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, pesawat yang sedang line up ini, secara tiba-tiba roda kanannya keluar landasan. 

“Itu pesawat kargo, yang pastinya pesawat mau lepas landas tapi roda belakang tergelincir keluar lintasan. Untuk informasi pastinya kami tidak tahu,” ungkap salah seorang pria yang enggan disebut namanya saat ditemui Cenderawasih Pos di sekitar Bandara Sentani, kemarin. 

Insiden tergelincirnya pesawat kargo ini langsung disikapi pengelola Bandara Sentani dengan menutup sementara landasan pacu. Pihak Air Nav Bandara Sentani juga langsung menerbitkan NOTAM (Notice to Airmen) yang berisi informasi penutupan runway. 

“Setelah kejadian Itu otomatis runway kami tutup dan kami terbitkan Notice To Airmen atau NOTAM yang itu berisi tentang informasi runway kita tutup,” kata Arixon Roni Suebu, Senior Manager  Operasi dan teknik, yang juga  sebagai Pts. GM Bandara Sentani,  saat memberikan keterangan pers di ruang rapat kantor Angkasa Pura 1 Sentani, Selasa (25/2).

Suebu menjelaskan, sesaat setelah terjadinya insiden itu, terutama dari maskapai penerbangan terkait, langsung mengambil peranan sesuai dengan SOP yang berlaku di bidang  masing-masing. 

Penutupan sementara ini menurut Suebu mengakibatkan 17 penerbangan mengalami delay (data lihat grafis). Akibatnya sebanyak 793 orang penumpang terkena dampak dari penundaan penerbangan tersebut. “Tercatat ada 793 penumpang dari 17 penerbangan yang mengalami delay hingga batal terbang,” tuturnya. 

Baca Juga :  Cegah Penyebaran PMK, Hewan Berkuku Genap Dilarang Masuk

Suebu menyebutkan sebagian besar penumpang yang mengalami keterlambatan terbang meminta untuk menunda perjalananya dan akan diganti pada hari berikutnya. “Sebagai bentuk pelayanan pengelola
bandara kepada penumpang terdampak delay, manajemen Bandara Sentani memberikan air minum secara gratis,” tambahnya. 

Pasca tergelincirnya pesawat kargo ini, Suebu mengatakan, petugas langsung bergerak cepat mengevakuasi badan pesawat dari landasan pacu. Selain mengevakuasi pesawat dari landasan pacu, Suebu menyebutkan juga dilakukan perbaikan pada landasan pacu.

Setelah pesawat berhasil dievakuasi dari landasan pacu serta dilakukan perbaikan pada landasan pacu, Suebu mengatakan pukul 11.30 WIT, pihaknya secara resmi mencabut kembali Notam B0586/20 yang dikeluarkan AirNav  Indonesia Bandara Sentani yang berisi informasi penutupan sementara akses penerbangan di bandara Sentani. Dengan dicabutnya Notam tersebut, aktivitas penerbangan di Bandara Sentani kembali berjalan normal. 

Mengenai penyebab tergelincirnya pesawat kargo tersebut, Suebu mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan dari pihak KNKT. Dimana KNKT menurutnya sedang mendalami kejadian itu.

Sementara itu,   Safety Trigana Air, Kapten Alfred menjelaskan, saat peristiwa itu terjadi semua awak pesawat dalam kondisi baik. “Selanjutnya untuk investigasi  guna memastikan insiden tersebut, sepenuhnya sudah diserahkan kepada pihak KNKT,” tuturnya. 

Adapun muatan yang ada dalam  pesawat itu menurut Alfred berupa bahan makanan  dan sebagian lagi  BBM yang akan dibawa ke Wamena. “Pesawat itu membawa empat kru yang terdiri dari dua pilot, satu pilot enginering dan FO,” tambahnya. 

Secara terpisah, Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso mengaku proses evakuasi badan pesawat telah selesai dilakukan. “Sudah berhasil dievakuasi pukul 11.30 WIT,” ungkap Danlanud. 

Baca Juga :  Andika Bakal Teruskan Program Hadi

Terkait dengan tergelincirnya pesawat Trigana Air, sejumlah penerbangan di Sentani dinyatakan delay bahkan ada juga penerbangan yang dibatalkan.

Area Manager Lion Air Grup wilayah Papua, Agung Setyo Wibowo, mengatakan kondisi tergelincirnya pesawat Trigana Air di runway landasan pacu, Selasa (25/2) kemarin sempat membuat operasional Batik Air dan Lion Air mengalami delay.

“Untungnya pesawat kami yang tujuan Jakarta -Jayapura, Makasar -Jayapura penerbangan pagi semuanya sudah mendarat di Bandara Sentani,  sehingga untuk penerbangan selanjutnya dari Jayapura keluar yang terpaksa kami tunda,” ungkapnya, kemarin. 

Sementara itu, Sales dan Service Manager Garuda Indonesia cabang Jayapura, Radhitya Prastanika menjelaskan, terkait dengan kondisi tersebut pihaknya untuk sementara mengalihkan penerbaangan di Bandara Internasional Frans Kaisepo Biak.

“Dengan kondisi tersebut salah satu flight kami ke Biak terpaksa kami cancel, dan dipindahkan ke penerbangan berikutnya yaitu Rabu (26/2),” tuturnya. 

Saat dikonfirmasihkan terkait banyaknya jumlah penumpang yang tidak jadi berangkat karena kondisi tersebut, Radhit menjelaskan bahwa penumpang pesawat Garuda Air tidak sampai 300 orang yang tidak dapat berangkat, Selasa (25/2) kemarin. 

“Kami juga sudah menjelaskan kondisi yang sedang terjadi kepada penumpang bahwa penerbangan yang dicancel sama sekali tidak disegaja. Melainkan karena kondisi dilapangan dan para penympang bisa mengerti,” terangnya.

Sementara itu, Manager Trigana Air, Budiono juga menjelaskan bahwa dengan tergelincirnya pesawat Boeing Trigana Air yang mengangkut kargo dari Jayapura ke Wamena, nantinya tidak akan memengaruhi aktivitas pelayanan Trigana Air khususnya kargo.

“Kami memiliki 3 pesawat boeing yang memang disediakan untuk muatan kargo. Untuk penumpang juga masih ada pesawat boeing. Pastinya kesiapan armada saat ini tidak akan memengaruhi pelayanan kami terhadap masyarakat,” tambahnya. (roy/ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya