Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Kejar Perekaman KTP Elektronik di Wilayah Konflik

JAYAPURA-Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua sedang mengejar ketertinggalan perekaman KTP Elektronik di beberapa wilayah di Papua, termasuk di wilayah konflik.

  Dari data Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua, laporan perekaman KTP Elektronik per tanggal 23 Juni tahun 2022. Dimana Kabupaten yang terendah capaian kepemilikan KTP Elektronik di bawah 10 persen, yakni Kabupaten Paniai 6,12 persen, Yahukimo 7,09 persen dan Intan Jaya 8,74 persen.

  Data lainnya Kabupaten Nduga sebanyak 11,07 persen dan Kabupaten Puncak sebanyak 15,25 persen. Dari data secara keseluruhan dengan jumlah penduduk sebanyak 4.313.086 jiwa, jumlah wajib KTP Elektronik 3.329.605 presentase perekaman sebanyak 45.03 persen.

  Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Papua, Ribka Haluk menyampaikan, pihaknya membutuh sinergitas dari semua stekholder lebih khusus para Bupati di setiap Kabupaten di Papua.

  “Kita juga butuh keamanan, karena Papua ini daerah konflik. Sehingga semua harus berkontribusi bukan Dukcapil saja terkait perekaman KTP Elektronik,” kata Ribka kepada wartawan, Kamis (24/6).

  Lanjut Ribka, semua elemen pemerintah punya kewajiban untuk mendukung pelayanan Dukcapil. Sehingga masyarakat Papua bisa mengakses pelayanan public. “Di wilayah konflik di Papua, para tokoh agama, tokoh masyarakat harus berperan juga, dengan mengajak masyarakatnya untuk pelayanan Dukcapil,” terangnya.

Baca Juga :  Dua Korban Penembakan Dioperasi di RSUD Mimika

  Ribka mengakui jika dulu Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua menjemput bola sejak tahun 2012 dan itu merupakan paradigma lama. Namun hari ini, sudah bukan lagi jemput bola. Melainkan semua pihak harus berkontribusi, sebab ini hal yang penting.

  “Warga bisa datang ke kantor tidak melulu orang Dukcapil yang harus ke lapangan terus, harus mandiri sekarang. Terlebih saat ini bisa akses semuanya, kita sudah memiliki Dukcapil Mandiri seperti ATM sudah bisa akses KTP dan Kartu Keluarga,” ungkapnya.

  Ribka mengaku beberapa Kabupaten sudah bagus data perekaman KTP Elektroniknya, padahal ada beberapa Kabupaten dulunya yang hanya 0 persen dan sekarang sudah ada perubahan. “Daerah daerah konflik seperti Intan Jaya dan Nduga agak sulit karena petugasnya harus kelapangan, apalagi tidak ada penerbangan di wilayah tersebut,” pungkasnya. (fia/tri)

Data laporan perekaman KTP-EL per tanggal 23 Juni di Papua

Kabupaten/kota          jumlah penduduk        wajib E-KTP            Perekaman

Baca Juga :  Menko Airlangga Optimis Ekonomi Tumbuh 7-8 Persen pada Kuartal II

Paniai                          121.955                       105.578                       6.12 persen

Yahukimo                   354.846                       311.782                       7,09 persen

Intan Jaya                    136.185                       116.995                       8,74 persen

Nduga                         110.468                       90.052                         11,07 persen

JAYAPURA-Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua sedang mengejar ketertinggalan perekaman KTP Elektronik di beberapa wilayah di Papua, termasuk di wilayah konflik.

  Dari data Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua, laporan perekaman KTP Elektronik per tanggal 23 Juni tahun 2022. Dimana Kabupaten yang terendah capaian kepemilikan KTP Elektronik di bawah 10 persen, yakni Kabupaten Paniai 6,12 persen, Yahukimo 7,09 persen dan Intan Jaya 8,74 persen.

  Data lainnya Kabupaten Nduga sebanyak 11,07 persen dan Kabupaten Puncak sebanyak 15,25 persen. Dari data secara keseluruhan dengan jumlah penduduk sebanyak 4.313.086 jiwa, jumlah wajib KTP Elektronik 3.329.605 presentase perekaman sebanyak 45.03 persen.

  Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Papua, Ribka Haluk menyampaikan, pihaknya membutuh sinergitas dari semua stekholder lebih khusus para Bupati di setiap Kabupaten di Papua.

  “Kita juga butuh keamanan, karena Papua ini daerah konflik. Sehingga semua harus berkontribusi bukan Dukcapil saja terkait perekaman KTP Elektronik,” kata Ribka kepada wartawan, Kamis (24/6).

  Lanjut Ribka, semua elemen pemerintah punya kewajiban untuk mendukung pelayanan Dukcapil. Sehingga masyarakat Papua bisa mengakses pelayanan public. “Di wilayah konflik di Papua, para tokoh agama, tokoh masyarakat harus berperan juga, dengan mengajak masyarakatnya untuk pelayanan Dukcapil,” terangnya.

Baca Juga :  Jaga Pola Makan, Waspadai Penyakit Tidak Menular

  Ribka mengakui jika dulu Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua menjemput bola sejak tahun 2012 dan itu merupakan paradigma lama. Namun hari ini, sudah bukan lagi jemput bola. Melainkan semua pihak harus berkontribusi, sebab ini hal yang penting.

  “Warga bisa datang ke kantor tidak melulu orang Dukcapil yang harus ke lapangan terus, harus mandiri sekarang. Terlebih saat ini bisa akses semuanya, kita sudah memiliki Dukcapil Mandiri seperti ATM sudah bisa akses KTP dan Kartu Keluarga,” ungkapnya.

  Ribka mengaku beberapa Kabupaten sudah bagus data perekaman KTP Elektroniknya, padahal ada beberapa Kabupaten dulunya yang hanya 0 persen dan sekarang sudah ada perubahan. “Daerah daerah konflik seperti Intan Jaya dan Nduga agak sulit karena petugasnya harus kelapangan, apalagi tidak ada penerbangan di wilayah tersebut,” pungkasnya. (fia/tri)

Data laporan perekaman KTP-EL per tanggal 23 Juni di Papua

Kabupaten/kota          jumlah penduduk        wajib E-KTP            Perekaman

Baca Juga :  Program Pemagangan Cara Pemprov Atasi Pengangguran di Papua

Paniai                          121.955                       105.578                       6.12 persen

Yahukimo                   354.846                       311.782                       7,09 persen

Intan Jaya                    136.185                       116.995                       8,74 persen

Nduga                         110.468                       90.052                         11,07 persen

Berita Terbaru

Artikel Lainnya