Terkait Pencarian Senjata Korban Helikopter MI-17
JAYAPURA-Upaya pencarian senjata milik 12 anggota TNI korban helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 28 Juni 2019 lalu, masih terus dilakukan oleh Kodam XVII/Cenderawasih.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebutkan, upaya pencarian dan penyisiran masih terus dilaksanakan oleh anggota di lapangan.
āYang jelas dalam pencarian kami kedepankan persuasif. Kami juga koordinasikan dengan pihak Pemda, bupati, Kodim dan Polres setempat,ā ucap Eko saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Senin (24/2).
Menurut Eko, sampai saat ini pihaknya masih dalam proses pencarian dan pendekatan terhadap seluruh masyarakat di lokasi tersebut. Sebab tidak tertutup kemungkinan masih ada yang menyimpan usai menemukan senjata tersebut.
āDalam upaya pencarian, kami utamakan Babinsa, Kadistrik serta melibatkan semua pihak untuk pendekatan ke masyarakat yang mungkin menemukan dan menyimpan untuk segera menyerahkan kepada TNI-Polri,ā ucapnya.
Eko memastikan senjata tersebut masih berada di tangan warga sipil. Untuk itu, ia mengimbau agar senjata tersebut dikembalikan ke pihak terkait, kepada Pemda atau TNI-Polri.
Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Michael Mumbunan menyebutkan, pihaknya masih mendalami senjata milik 12 korban helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 2019 silam.
āKita masih melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat melalui tokoh adat, tokoh agama yang mengetahui keberadaan senjata itu,ā ucap Kapolres.
Menurut Kapolres, senjata tersebut masih ada di seputaran Oksibil dan kalau sudah ada titik terang baru pihaknya menuju ke distrik yang dituju.
Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menyebutkan senjata yang dibawa 12 korban jatuhnya helikopter MI-17 sudah dinyatakan hilang terdiri dari tujuh pucuk senjata api laras panjang SS1 dan 3 pistol. (fia/nat)