Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Penutupan Bandara Wamena Diusulkan Diperpanjang

WAMENA-Pemerintah Kabupaten Jayawijaya kemungkinan akan memperpanjang kebijakan penutupan aktivitas penerbangan di Bandara Wamena.

Sebelumnya, Pemkab Jayawijaya sudah melakukan penutupan Bandara Wamena selaam 14 hari dan akan berakhir Minggu (25/7) besok. Namun dalam rapat Forkopimda Kabupaten Jayawijaya yang dipimpin Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH., M.Hum., Jumat (23/7) kemarin diusulkan untuk memperpanjang penutupan aktivitas penerbangan penumpang di Bandara Wamena. 

Hasil rapat Forkopimda yang mengusulkan perpanjangan penutupan aktivitas penerbangan penumpang ini akan disampaikan ke Bupati Jayawijaya untuk diselanjutnya ditetapkan perpanjangan penutupan ini. 

Usulan untuk memperpanjang penutupan aktivitas penumpang tidak terlepas dari masih adanya penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya.  

“Rapat tadi,  kami direktur RSUD untuk memaparkan perkembangan penyebaran Covid-19 di Jayawijaya. Disampaikan bahwa saat ini sangat mengkhawatirkan. Karena setiap hari ada tambahan pasien baru,” ungkap Wabup Marthin Yogobi kepada wartawan usai memimpin rapat dengan Forkopimda Jayawijaya.

Dengan pertimbangan tersebut, Forkopimda menurut Wabup Marthin Yogobi, sepakat untuk memperpanjang penutupan aktivitas penumpang di Bandara Wamena.

“Sementara hal-hal lain menyangkut aktivitas masyarakat, juga menjadi pemabahasan dalam rapat tadi. Hasil rapat ini akan kami sampaikan kepada bupati sebagai ketua tim gugus tugas  untuk menentukan apakah ini akan kita perpanjang atau kita mengakhiri edaran pembatasan aktivitas masyarakat,” tambahnya.

Dalam rapat Forkopimda kemarin menurut Wabup Marthin Yogobi juga dibahas mengenai kemungkinan Kabupaten Jayawijaya melakukan PPKM. 

Baca Juga :  Menangkan Laga Pamungkas!

Dikatakan, apabila terpenuhi dua dari lima kriteria yang diisyaratkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan PPKM, maka mau tidak mau Kabupaten Jayawijaya harus melakukan PPKM. 

“Kita harus melakukan PPKM tidak bisa tidak, karena itu sangat rawan sekali. Ini menyangkut faskes dan juga tenaga medis. Sementara perbandingan antara tenaga medis dengan pasien sudah tidak seimbang di Jayawijaya. Untuk itu, pemda melalui Forkopimda sudah mengambil langkah untuk mengantisipasi.

“Sebenarnya tadi sudah diputuskan, tinggal  melaporkan ke bupati dan bupati langsung memberikan pertimbangan lagi dilanjutkan atau tidak. Tetapi pada prinsipnya  forkopimda rapat sudah menyampaikan bahwa pada prinsipnya tetap melanjutkan,” pungkasnya. 

Di tempat yang sama Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, M.Kes., mengakui jika saat ini pelayanan seperti biasa dilakukan, namun kasus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya masih meningkat setiap hari. 

Dalam satu hari diakuinya tetap saja kasus positif sehingga 91 tempat tidur yang disiapkan, sudah terisi penuh. 

“Penambahan pasien Covid-19 itu sampai data pukul enam sore itu terisi 79. Tetapi tadi (kemarin, red) pagi ada yang masuk lagi dengan hasil positif. Sehingga pasti update tempat tidur akan berubah lagi. Biasanya kita update dua kali, pukul 10 dan pukul 6 sore,” jelasnya.

Diakuinya, pelayanan di RSUD Wamena, berjalan seperti biasa. Namun dengan adanya yang diperparah dengan adanya tenaga dokter, perawat dan tenaga nakes lainnya yang terpapar Covid-19, akhinya mengganggu pelayanan di RSUD Wamena khususnya terhadap pasien positif Covid.

Baca Juga :  Tepis Isu Pemilu Diundur

“Saat ini banyak pasien yang masuk dengan gejala sedang-berat. Ini harus membutuhkan tenaga yang banyak. Tetapi dengan keadaan begini, kami punya tenaga juga terbatas dan kami harus melakukan pelayanan walaupun mungkin akhirnya tidak terlalu maksimal, karena keterbatasan tenaga dibandingkan jumlah pasien yang harus kami rawat,” bebernya. 

Ditambahkan, 79 pasien yang dirawat tersebut belum termasuk yang di ruangan transit di IGD yang antigennya positif dan mereka bergejala tetapi hasil PCR belum keluar. Dalam artian mereka harus dites PCR, sehingga enam bangsal masih jalan seperti itu.

Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya  Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, SIP, menyatakan sejak presiden mencanangkan vaksinasi 29 Juni lalu, pihaknya bersama Polres Jayawijaya dan Dinas Kesehatan sudah gencar melaksanakan vaksinasi,

“Jadi saat ini kita rehat mungkin 2-3 hari. Kita akan lanjutkan ke berikutnya untuk boster atau vaksin tahap ke dua.”ujarnya. 

Mantan Danyon 756/ Wimane Sili  menyatakan sejauh ini TNI-Polri selalu mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah daerah dan juga sudah berjalan sama-sama, untuk  melaksanakan serbuan vaksin.

“Kita juga selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid dan kita sudah memberikan sosialisasi hasil rapat kita sebelumnya,”tutupnya.(jo/nat)

WAMENA-Pemerintah Kabupaten Jayawijaya kemungkinan akan memperpanjang kebijakan penutupan aktivitas penerbangan di Bandara Wamena.

Sebelumnya, Pemkab Jayawijaya sudah melakukan penutupan Bandara Wamena selaam 14 hari dan akan berakhir Minggu (25/7) besok. Namun dalam rapat Forkopimda Kabupaten Jayawijaya yang dipimpin Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH., M.Hum., Jumat (23/7) kemarin diusulkan untuk memperpanjang penutupan aktivitas penerbangan penumpang di Bandara Wamena. 

Hasil rapat Forkopimda yang mengusulkan perpanjangan penutupan aktivitas penerbangan penumpang ini akan disampaikan ke Bupati Jayawijaya untuk diselanjutnya ditetapkan perpanjangan penutupan ini. 

Usulan untuk memperpanjang penutupan aktivitas penumpang tidak terlepas dari masih adanya penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya.  

“Rapat tadi,  kami direktur RSUD untuk memaparkan perkembangan penyebaran Covid-19 di Jayawijaya. Disampaikan bahwa saat ini sangat mengkhawatirkan. Karena setiap hari ada tambahan pasien baru,” ungkap Wabup Marthin Yogobi kepada wartawan usai memimpin rapat dengan Forkopimda Jayawijaya.

Dengan pertimbangan tersebut, Forkopimda menurut Wabup Marthin Yogobi, sepakat untuk memperpanjang penutupan aktivitas penumpang di Bandara Wamena.

“Sementara hal-hal lain menyangkut aktivitas masyarakat, juga menjadi pemabahasan dalam rapat tadi. Hasil rapat ini akan kami sampaikan kepada bupati sebagai ketua tim gugus tugas  untuk menentukan apakah ini akan kita perpanjang atau kita mengakhiri edaran pembatasan aktivitas masyarakat,” tambahnya.

Dalam rapat Forkopimda kemarin menurut Wabup Marthin Yogobi juga dibahas mengenai kemungkinan Kabupaten Jayawijaya melakukan PPKM. 

Baca Juga :  Pangdam Sebut Penarikan Pasukan Gampang

Dikatakan, apabila terpenuhi dua dari lima kriteria yang diisyaratkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan PPKM, maka mau tidak mau Kabupaten Jayawijaya harus melakukan PPKM. 

“Kita harus melakukan PPKM tidak bisa tidak, karena itu sangat rawan sekali. Ini menyangkut faskes dan juga tenaga medis. Sementara perbandingan antara tenaga medis dengan pasien sudah tidak seimbang di Jayawijaya. Untuk itu, pemda melalui Forkopimda sudah mengambil langkah untuk mengantisipasi.

“Sebenarnya tadi sudah diputuskan, tinggal  melaporkan ke bupati dan bupati langsung memberikan pertimbangan lagi dilanjutkan atau tidak. Tetapi pada prinsipnya  forkopimda rapat sudah menyampaikan bahwa pada prinsipnya tetap melanjutkan,” pungkasnya. 

Di tempat yang sama Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, M.Kes., mengakui jika saat ini pelayanan seperti biasa dilakukan, namun kasus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya masih meningkat setiap hari. 

Dalam satu hari diakuinya tetap saja kasus positif sehingga 91 tempat tidur yang disiapkan, sudah terisi penuh. 

“Penambahan pasien Covid-19 itu sampai data pukul enam sore itu terisi 79. Tetapi tadi (kemarin, red) pagi ada yang masuk lagi dengan hasil positif. Sehingga pasti update tempat tidur akan berubah lagi. Biasanya kita update dua kali, pukul 10 dan pukul 6 sore,” jelasnya.

Diakuinya, pelayanan di RSUD Wamena, berjalan seperti biasa. Namun dengan adanya yang diperparah dengan adanya tenaga dokter, perawat dan tenaga nakes lainnya yang terpapar Covid-19, akhinya mengganggu pelayanan di RSUD Wamena khususnya terhadap pasien positif Covid.

Baca Juga :  Usai Bunyi Tembakan, Camp Pekerja Dibakar OTK

“Saat ini banyak pasien yang masuk dengan gejala sedang-berat. Ini harus membutuhkan tenaga yang banyak. Tetapi dengan keadaan begini, kami punya tenaga juga terbatas dan kami harus melakukan pelayanan walaupun mungkin akhirnya tidak terlalu maksimal, karena keterbatasan tenaga dibandingkan jumlah pasien yang harus kami rawat,” bebernya. 

Ditambahkan, 79 pasien yang dirawat tersebut belum termasuk yang di ruangan transit di IGD yang antigennya positif dan mereka bergejala tetapi hasil PCR belum keluar. Dalam artian mereka harus dites PCR, sehingga enam bangsal masih jalan seperti itu.

Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya  Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, SIP, menyatakan sejak presiden mencanangkan vaksinasi 29 Juni lalu, pihaknya bersama Polres Jayawijaya dan Dinas Kesehatan sudah gencar melaksanakan vaksinasi,

“Jadi saat ini kita rehat mungkin 2-3 hari. Kita akan lanjutkan ke berikutnya untuk boster atau vaksin tahap ke dua.”ujarnya. 

Mantan Danyon 756/ Wimane Sili  menyatakan sejauh ini TNI-Polri selalu mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah daerah dan juga sudah berjalan sama-sama, untuk  melaksanakan serbuan vaksin.

“Kita juga selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid dan kita sudah memberikan sosialisasi hasil rapat kita sebelumnya,”tutupnya.(jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya