TIMIKA – Pipa tambang milik PT Freeport Indonesia yang digunakan untuk mengalirkan konsentrat dari Tembagapura ke Port Site megalami kebocoran pada Kamis (23/2) di sekitar Mile Point 34.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIT itu dimanfaatkan oleh ratusan warga terutama para pendulang untuk berburu konsentrat yang meluber tepat di bawah jembatan. Namun konsentrat yang mengandung tembaga dan emas itu masih berbentuk bubur dan perlu pengolahan lebih lanjut.
Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati membenarkan kebocoran pipa konsentrat PTFI di dataran rendah. “Pada hari Kamis (23/02/2023) telah terjadi kebocoran pipa konsentrat di area MP 34 wilayah dataran rendah PTFI,” kata Katri Krisnati melalui keterangan tertulisnya.
Ia menjelaskan, kru yang menangani pipa konsentrat dalam hal ini crew Pipeline telah merespon ke lokasi kejadian. Untuk melakukan pengecekan, dan mengidentifikasi kebocoran guna dilakukan perbaikan. “Crew Pipeline PTFI telah mengidentifikasi kebocoran, dan melakukan perbaikan pipa di lokasi,”sambung Katri.
Pasca kebocoran pipa di MP 34, proses pengiriman konsentrat melalui pipa dihentikan sementara waktu sampai pipa tersebut diperbaiki. “Pengiriman konsentrat pada pipa yang bocor saat ini dihentikan sementara, untuk keperluan perbaikan. Sampai pukul 12.30 WIT, tidak ada laporan korban ataupun cedera dari peristiwa ini,”paparnya.
Sementara itu Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra, SH SIK mengatakan pihaknya telah menerima laporan, dan personel kepolisian sudah merespon ke lokasi kejadian untuk lakukan pengamanan.
“Pihak manajemen PTFI sudah lakukan upaya perbaikan, dan personel dari Polsek Kuala Kencana dan Satgas juga sudah lakukan pengamanan di lokasi,”kata Kapolres.
Bahkan menurutnya, masyarakat sempat mendatangi lokasi untuk mengambil konsentrat yang keluar akibat bocornya pipa berisi konsentrat itu. “Memang ada masyarakat yang sempat datang, dan sudah kita berikan imbauan untuk tinggalkan lokasi kejadian,”ungkap AKBP Gede Putra.(ryu/wen)