Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Jubi Akan Melawan

Yang disesalkan adalah  dari  tiga laporan teror  ternyata ketiganya juga belum berhasil menunjukkan siapa pelakunya. Bahkan salah satu kasus akhirnya di SP3 kan hingga berlanjut pada pra peradilan.

“Dengan belum adanya pengungkapan ini membuat para pekerja pers semakin khawatir mengingat pelaku masih leluasa berkeliaran. Namun untuk kasus terakhir pada 16 Oktober ini kami mendesak untuk harus diungkap,” tegasnya.

Dijelaskan bahwa koalisi ini nantinya bertujuan untuk melindungi kebebasan pers di Tanah Papua dan memastikan jika kerja – kerja pers bisa dilakukan tanpa ancaman maupun tekanan. Kedua, menjamin keselamatan jurnalis dengan menyediakan advokasi dan dukungan hukum bagi wartawan dan media yang menjadi korban, intimidasi, kekerasan maupun teror. Ketiga, mendorong keadilan bagi media atau jurnalis yang mengalami kekerasan, intimidasi, dan pelanggaran hak lainnya dan keempat, meningkatkan kesadaran publik  mengenai pentingnya kebebasan pers di Tanah Papua serta risiko yang dihadapi jurnalis dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Baca Juga :  Sepanjang 2023, Kasus Pidana Turun Dibandingkan Tahun Sebelumnya 

Pimpred Jubi, Jean Bisay menyatakan akan terus mengawal kasus ini. “Mau kapolda ganti kapolda, panglima ganti panglima kami akan terus mempertanyakan hingga pelakunya diungkap dan diproses. Ini bukan kali pertama dan saat ini didukung dengan CCTV sehingga kami mendesak ini segera diungkap. Mereka datang di rumah saya dan melakukan tindakan semena-mena dan kami diam saja? Kami akan kawal sampai terungkap,” tegas Jean.

Bahkan kata dia, bercermin dari banyaknya kasus terror yang mengancam pekerja pers maupun pekerja kemanusiaan maka aksi Kamisan versi Papua akan dijalankan. Ini untuk memperingati dan terus mengawal dan penghargaan terhadap HAM dan kerja – kerja kemanusiaan.

Yang disesalkan adalah  dari  tiga laporan teror  ternyata ketiganya juga belum berhasil menunjukkan siapa pelakunya. Bahkan salah satu kasus akhirnya di SP3 kan hingga berlanjut pada pra peradilan.

“Dengan belum adanya pengungkapan ini membuat para pekerja pers semakin khawatir mengingat pelaku masih leluasa berkeliaran. Namun untuk kasus terakhir pada 16 Oktober ini kami mendesak untuk harus diungkap,” tegasnya.

Dijelaskan bahwa koalisi ini nantinya bertujuan untuk melindungi kebebasan pers di Tanah Papua dan memastikan jika kerja – kerja pers bisa dilakukan tanpa ancaman maupun tekanan. Kedua, menjamin keselamatan jurnalis dengan menyediakan advokasi dan dukungan hukum bagi wartawan dan media yang menjadi korban, intimidasi, kekerasan maupun teror. Ketiga, mendorong keadilan bagi media atau jurnalis yang mengalami kekerasan, intimidasi, dan pelanggaran hak lainnya dan keempat, meningkatkan kesadaran publik  mengenai pentingnya kebebasan pers di Tanah Papua serta risiko yang dihadapi jurnalis dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Baca Juga :  551 Personil Disiapkan Untuk Pengamanan Pemilu Di 40 Distrik se Jayawijaya

Pimpred Jubi, Jean Bisay menyatakan akan terus mengawal kasus ini. “Mau kapolda ganti kapolda, panglima ganti panglima kami akan terus mempertanyakan hingga pelakunya diungkap dan diproses. Ini bukan kali pertama dan saat ini didukung dengan CCTV sehingga kami mendesak ini segera diungkap. Mereka datang di rumah saya dan melakukan tindakan semena-mena dan kami diam saja? Kami akan kawal sampai terungkap,” tegas Jean.

Bahkan kata dia, bercermin dari banyaknya kasus terror yang mengancam pekerja pers maupun pekerja kemanusiaan maka aksi Kamisan versi Papua akan dijalankan. Ini untuk memperingati dan terus mengawal dan penghargaan terhadap HAM dan kerja – kerja kemanusiaan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya