“Atas nama Kapolres, saya meminta maaf atas kejadian tersebut dan kami akan tindak tegas oknum tersebut. Seperti yang dilihat tadi saya sudah perintahkan Propam untuk periksa. Kami akan proses dan tindak oknum tersebut secara terbuka dan transparan,” tandas Kapolres.
Sementara itu, jenderal lapangan aksi demo Andika Labobar mengatakan aksi demo ini dilakukan dengan 3 tuntutan pertama transparansi anggaran untuk Telkom melalui BUMN kemudian masuknya provider lain yang dijanjikan pemerintah dari tahun. 2003 sampai sekarang belum ada kejelasan.
“Kami meminta kepada pemerintah bagaimana caranya agar provider lain masuk ke Merauke apapun cara untuk memfasilitasi provider lain masuk Merauke,” katanya. Ketiga, menuntut Telkom memberikan kompensasi kepada pengguna Telkom dan Telkomsel baik indihome maupun paket data,” tandasnya.
Andika Labobar menengaskan, apa yang terjadi dalam aksi demo kali ini menjadi tanda peringatan kepada Telkom untuk tidak main-main dengan masalah jaringan yang hampir menjadi agenda tahunan dan yang merasakan dampaknya adalah masyarakat. Karena jaringan komunikasi dan internet ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Karena ada banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencarian mereka lewat jaringan internet ini. “Ini menjadi tamparan bagi Telkom agar kejadian kejadian seperti ini dapat diminimalisir agar tidak terus terulang,” tandasnya.