Tak hanya kejadian tersebut, pada tanggal 19 September 2024, Cycloop Air type pesawat B737-900 ER registrasi PK-DJJ, flight number CYC175, rute Papua Nugini – Jayapura POB 157 orang yang terdiri dari 151 penumpang dan 6 crew di dalam pesawat di laporkan 1 orang penumpang terindikasi memiliki mengalami gejala cacar monyet atau virus Monkey Pox (Mpox) serta memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik virus Mpox.
Selanjutnya petugas BKK mengambil alih fungsi komando penanganan penumpang yang terindikasi terpapar virus Mpox dan menindaklanjutinya sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku. Penumpang yang terindikasi memiliki gejala Mpox langsung dibawa menggunakan ambulans BKK menuju rumah sakit rujukan.
Untuk penumpang yang memiliki kontak erat (duduk di dekat suspect) diarahkan menuju ruang isolasi. Kemudian BKK melaksanakan prosedur pemeriksaan medis dan ditemukan 2 orang penumpang suhu tubuhnya melebihi 38˚C. 2 orang tersebut kemudian dipisahkan tempat duduknya dari penumpang lain. Untuk Penumpang yang suhu tubuhnya normal dan telah mengisi form HAC serta menyelesaikan prosedur keimigrasian diarahkan menuju kedatangan untuk mengambil bagasi masing-masing.
Selanjutnya penumpang bersama bagasinya dibawa dengan bus menuju rumah isolasi pemda. Beruntung, kejadian-kejadian tersebut merupakan bagian dari Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia kantor cabang Bandara Sentani Jayapura. Latihan ini melibatkan para personel yang terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee, yang berasal dari PT Angkasa Pura Indonesia, Otoritas Wilayah X, TNI AU Lanud Silas Papare, BIN, Brimob Polda Jayapura, Polres Jayapura, Airnav, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Jayapura, Imigrasi, Bea Cukai dan Rumah Sakit serta Puskesmas sekitar, Tim SAR Sentani, tim pemadam kebakaran, serta kru maskapai dan ground handling.
“Latihan yang digelar di Bandara Sentani ini merupakan simulasi berskala besar berkonsep “One Day Three Exercise,” ujar General Manager Bandara Sentani Apip Erna Cahyadi dalam rilisnya kepada wartawan kemarin. Selain latihan yang berkaitan dengan kecelakaan pesawat terbang dilakukan pula latihan terkait penanganan terhadap penyakit dan latihan terkait penanganan bom dan ancaman keselamatan penerbangan.
Latihan PKD ini merupakan latihan yang pertama kali dilakukan di Bandara Sentani yang dilaksanakan selama satu hari yakni dari pagi hingga sore hari. “Di samping ketiga latihan inti tadi, dalam kesempatan ini juga dilakukan simulasi skenario penanganan pasca kejadian, meliputi penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters meeters dan penanganan terhadap media,” imbuh Erna.