Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Antrian BBM Dinilai Makin Parah

9 Januari Beli BBM Sudah Gunakan QR Code

JAYAPURA-Kelangkaan BBM di Kota Jayapura sudah lebih dari tiga bulan, namun dalam satu pekan terakhir kelangkaan BBM kian menjadi-jadi, hal ini terlihat antrian yang terjadi disetiap SBPU.

Rano, warga Abepura yang ditemui Cenderawasih Pos senin, (19/12) mengaku resah dengan kondisi kelangkaan BBM saat ini dimana, untuk mendapatkan BBM saat ini sangat susah. “Hampir setiap hari kami selalu antre BBM. Entah persoalannya apa sehingga BBM di Kota Jayapura makin langka,” kata Rano.

Rano menyampaikan seharunya jelang moment natal dan tahun baru seperti ini pemerintah harus memastikan ketersedian BBM, namun yang terjadi saat ini seakan pemerintah membiarkan hal ini terjadi. “Harusnya jelang natal dan tahun baru stok BBM harus selalu tersedia, tetapi yang ada makin susah,” tuturnya.

Rano menyebutkan kelangkaan BBM sangat berdampak banyak hal, selain menghambat aktifitas masyarakat, juga   akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

Rano sendiri mengharapkan agar pemerintah segera mencari solusi atas persoalan BBM, di Kota Jayapura. Sehingga aktifitas ekonomi masyarakat tetap berjalan lancar.

Terpisah Agus, salah satu sopir truk yang di temui di SPBU Tanah Hitam, Abepura, mengatakan kelangkaan BBM jenis Solar akhir akhir ini semakin parah, pasalnya hampir setiap hari mereka harus antri BBM jenis solar berjam jam. Bahkan kadang saking langkanya mereka bisa habiskan waktu seharian untuk mengantri BBM.

Baca Juga :  Pelaku Utama Pemerkosaan Dibekuk

“Kita sangat kecewa dengan kondisi BBM di Kota Jayapura, setiap harinya waktu hanya habis untuk antre BBM, bahkan kami bisa tidur malam di Mobil, hanya untuk mendapat BBM,” kata Agus.

Menurut agus salah satu solusi agar tidak terjadi antiran BBM jenis solar adalah kebijakan terkait jam antre harus diubah. Sebab sejak adanya aturan yang di buat oleh pihak SPBU, bahwa mobil truk hanya bisa isi solar mulai pukul 15 sampai pukul 21.00 WIT, sehingga yang terjadi justru memperparah keadaan.  Iapun berharap agar pemerintah tidak berkata manis ingin menyelesaikan kelangkaan BBM, tetapi harus ambil langkah konkret.

Sementara salah satu cara agar BBM bersubsidi tepat sasaran adalah dengan menerapkan QR Code, bagi kendaraan bermotor.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi Aryakuumara mengatakan, program QR code yang telah dilaksanakan Pertamina sejak pertengahan tahun 2022 sampai dengan saat ini, diperkirakan sudah sekitar 50 persen dari populasi penduduk di wilayah regional Papua Maluku.

“Saat ini imbauan dan sosial terus gencar dilakukan, untuk saat ini kami perkirakan sudah 50 persen penggunaan QR Code, tetapi kami harapan sampai dengan 9 Januari 2023 mendatang sudah lebih dari 50 persen, ” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (19/12) kemarin.

Baca Juga :  Hiswanamigas:  Penghapusan Pertalite Sebatas Wacana

Pihaknya menharapkan, tahun depan semua populasi masyarakat yang berhak menerima BBM Subsidi sudah mendaftarkan diri dan melakukan registrasi.  Terkait dengan sempat terjadi penurunan pendaftaran QR Code, hal tersebut disebabkan karena Pertamina kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat.

“Tetapi sekarang ini kami sudah mendapatkan dukungan dari pemda, dimana sudah ada surat dari Pemda yang mewajibkan penggunaan QR Code pada (9/1) mendatang, ” tambahnya.  Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat khsusunya penggunaan solar subsidi untuk segera pihaknya membantu penuh.

“Bahkan nanti titik-titik registrasi akan kami siapkan secara khusus, bahkan kami akan siapkan teman-teman pertamina untuk membantu mereka, jadi tidak ada alasan untuk tidak mau melakukan registrasi, ” terangnya.

Menurut I Ketut, jika sesudah tanggal 9 Januari 2023 masih ada yang belum melakukan registrasi akan tetap dibantu, untuk registrasi.  “Bahkan kendala-kendala di SPBU terkait jaringan, kami juga telah berkolaborasi dengan PT. Telkom sebagai penyedia jaringan, untuk dapat membantu kami dalam menyiapkan perangkat digitalisasi yang ada di SPBU, sehingga untuk wilayah yang akan diimplementasikan seperti Kota Jayapura, Kab. Jayapura dan Kab. Mimika kami pastikan secara jaringan memadahi untuk melakukan transaksi dengan QR Code, ” Terangnya. (rel/ana/wen)

9 Januari Beli BBM Sudah Gunakan QR Code

JAYAPURA-Kelangkaan BBM di Kota Jayapura sudah lebih dari tiga bulan, namun dalam satu pekan terakhir kelangkaan BBM kian menjadi-jadi, hal ini terlihat antrian yang terjadi disetiap SBPU.

Rano, warga Abepura yang ditemui Cenderawasih Pos senin, (19/12) mengaku resah dengan kondisi kelangkaan BBM saat ini dimana, untuk mendapatkan BBM saat ini sangat susah. “Hampir setiap hari kami selalu antre BBM. Entah persoalannya apa sehingga BBM di Kota Jayapura makin langka,” kata Rano.

Rano menyampaikan seharunya jelang moment natal dan tahun baru seperti ini pemerintah harus memastikan ketersedian BBM, namun yang terjadi saat ini seakan pemerintah membiarkan hal ini terjadi. “Harusnya jelang natal dan tahun baru stok BBM harus selalu tersedia, tetapi yang ada makin susah,” tuturnya.

Rano menyebutkan kelangkaan BBM sangat berdampak banyak hal, selain menghambat aktifitas masyarakat, juga   akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

Rano sendiri mengharapkan agar pemerintah segera mencari solusi atas persoalan BBM, di Kota Jayapura. Sehingga aktifitas ekonomi masyarakat tetap berjalan lancar.

Terpisah Agus, salah satu sopir truk yang di temui di SPBU Tanah Hitam, Abepura, mengatakan kelangkaan BBM jenis Solar akhir akhir ini semakin parah, pasalnya hampir setiap hari mereka harus antri BBM jenis solar berjam jam. Bahkan kadang saking langkanya mereka bisa habiskan waktu seharian untuk mengantri BBM.

Baca Juga :  Pilot Susi Air  Sudah Rindu Istri dan Anak

“Kita sangat kecewa dengan kondisi BBM di Kota Jayapura, setiap harinya waktu hanya habis untuk antre BBM, bahkan kami bisa tidur malam di Mobil, hanya untuk mendapat BBM,” kata Agus.

Menurut agus salah satu solusi agar tidak terjadi antiran BBM jenis solar adalah kebijakan terkait jam antre harus diubah. Sebab sejak adanya aturan yang di buat oleh pihak SPBU, bahwa mobil truk hanya bisa isi solar mulai pukul 15 sampai pukul 21.00 WIT, sehingga yang terjadi justru memperparah keadaan.  Iapun berharap agar pemerintah tidak berkata manis ingin menyelesaikan kelangkaan BBM, tetapi harus ambil langkah konkret.

Sementara salah satu cara agar BBM bersubsidi tepat sasaran adalah dengan menerapkan QR Code, bagi kendaraan bermotor.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi Aryakuumara mengatakan, program QR code yang telah dilaksanakan Pertamina sejak pertengahan tahun 2022 sampai dengan saat ini, diperkirakan sudah sekitar 50 persen dari populasi penduduk di wilayah regional Papua Maluku.

“Saat ini imbauan dan sosial terus gencar dilakukan, untuk saat ini kami perkirakan sudah 50 persen penggunaan QR Code, tetapi kami harapan sampai dengan 9 Januari 2023 mendatang sudah lebih dari 50 persen, ” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (19/12) kemarin.

Baca Juga :  Satu Bulan Lebih Para Sopir Sulit Dapat Solar

Pihaknya menharapkan, tahun depan semua populasi masyarakat yang berhak menerima BBM Subsidi sudah mendaftarkan diri dan melakukan registrasi.  Terkait dengan sempat terjadi penurunan pendaftaran QR Code, hal tersebut disebabkan karena Pertamina kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat.

“Tetapi sekarang ini kami sudah mendapatkan dukungan dari pemda, dimana sudah ada surat dari Pemda yang mewajibkan penggunaan QR Code pada (9/1) mendatang, ” tambahnya.  Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat khsusunya penggunaan solar subsidi untuk segera pihaknya membantu penuh.

“Bahkan nanti titik-titik registrasi akan kami siapkan secara khusus, bahkan kami akan siapkan teman-teman pertamina untuk membantu mereka, jadi tidak ada alasan untuk tidak mau melakukan registrasi, ” terangnya.

Menurut I Ketut, jika sesudah tanggal 9 Januari 2023 masih ada yang belum melakukan registrasi akan tetap dibantu, untuk registrasi.  “Bahkan kendala-kendala di SPBU terkait jaringan, kami juga telah berkolaborasi dengan PT. Telkom sebagai penyedia jaringan, untuk dapat membantu kami dalam menyiapkan perangkat digitalisasi yang ada di SPBU, sehingga untuk wilayah yang akan diimplementasikan seperti Kota Jayapura, Kab. Jayapura dan Kab. Mimika kami pastikan secara jaringan memadahi untuk melakukan transaksi dengan QR Code, ” Terangnya. (rel/ana/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya