Saturday, April 12, 2025
21.4 C
Jayapura

Kampak Pertanyakan Penyidikan Dugaan Korupsi Tolikara

Dikatakan ada dana Rp 16 miliar lebih untuk uang makan di kesekretariatan yang dicurigai belum dipertanggungjawabkan.

“Beberapa kali kami datang mempertanyakan tapi situasinya begitu – begitu sehingga tadi kami langsung bawa spanduk dan orasi di depan Polda. Tadi kami ketemu kanitnya dan disampaikan bahwa prosesnya  masih berjalan. Mereka (penyidik) sudah turun ke daerah namun masih ada yang harus dilengkapi,” tambahnya.

Dikatakan kasus dugaan korupsi ini masih membutuhkan keterangan dari mantan berdahara berinisial WK termasuk dari inspektorat. Awom menyampaikan bahwa jika kesulitan maka kekuatan negara perlu diturunkan.

“Karena ini institusi negara jadi perlu menggunakan kekuatan mencari para pelaku. Ini cukup besar dan kalau tidak tuntas maka keenakan pelakunya. Kami beri waktu 2 hingga 3 minggu  untuk kami kembali dan mempertanyakan lebih detail sebab kami lihat semacam kurang diseriusi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Lima Nakes Dianiaya KKB di Amuma, Akibat Berita Bohong Soal Kelaparan

“Sekali lagi kami berharap penyidik tipikor bisa lebih menseriusi ini. Jangan Sekda Keerom bisa dieksekusi tapi yang Tolikara tidak bisa.  Yang jelas kami  mendukung kerja kerja polisi yang dilakukan penyidik Tipikor,” tambahnya lagi.

Sementara Direskrimsus Polda Papua, Kombes Pol Ade Sapari yang dihubungi via WhatsApp sedari pukul 12.11 WIT tidak mendapat jawaban. Namun Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady menyampaikan bahwa kasus dugaan korupsi yang dimaksud sementara dalam pengembangan.

“Sementara masih pengembangan penyidikannya,” singkat Benny. Aksi yang dilakukan mulai pukul 10.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT  ini akhirnya selesai dan sekelompok pemuda tadi membubarkan diri. (ade/wen)

Baca Juga :  Jenazah Operator Chainsaw Dievakuasi ke Mimika

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dikatakan ada dana Rp 16 miliar lebih untuk uang makan di kesekretariatan yang dicurigai belum dipertanggungjawabkan.

“Beberapa kali kami datang mempertanyakan tapi situasinya begitu – begitu sehingga tadi kami langsung bawa spanduk dan orasi di depan Polda. Tadi kami ketemu kanitnya dan disampaikan bahwa prosesnya  masih berjalan. Mereka (penyidik) sudah turun ke daerah namun masih ada yang harus dilengkapi,” tambahnya.

Dikatakan kasus dugaan korupsi ini masih membutuhkan keterangan dari mantan berdahara berinisial WK termasuk dari inspektorat. Awom menyampaikan bahwa jika kesulitan maka kekuatan negara perlu diturunkan.

“Karena ini institusi negara jadi perlu menggunakan kekuatan mencari para pelaku. Ini cukup besar dan kalau tidak tuntas maka keenakan pelakunya. Kami beri waktu 2 hingga 3 minggu  untuk kami kembali dan mempertanyakan lebih detail sebab kami lihat semacam kurang diseriusi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Jenazah Operator Chainsaw Dievakuasi ke Mimika

“Sekali lagi kami berharap penyidik tipikor bisa lebih menseriusi ini. Jangan Sekda Keerom bisa dieksekusi tapi yang Tolikara tidak bisa.  Yang jelas kami  mendukung kerja kerja polisi yang dilakukan penyidik Tipikor,” tambahnya lagi.

Sementara Direskrimsus Polda Papua, Kombes Pol Ade Sapari yang dihubungi via WhatsApp sedari pukul 12.11 WIT tidak mendapat jawaban. Namun Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady menyampaikan bahwa kasus dugaan korupsi yang dimaksud sementara dalam pengembangan.

“Sementara masih pengembangan penyidikannya,” singkat Benny. Aksi yang dilakukan mulai pukul 10.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT  ini akhirnya selesai dan sekelompok pemuda tadi membubarkan diri. (ade/wen)

Baca Juga :  KPU Tolikara Resmi Luncurkan Maskot  dan Jinggle Pilkada

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya