Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Berusaha Kabur, Dihadiahi Timah Panas

KETERANGAN PERS: Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab saat memberikan keterangan pers di Mapolres Jayawijaya, Kamis (17/10). ( FOTO : Denny/Cepos)

Pelaku Penikaman di Wouma Dibekuk Aparat Gabungan

WAMENA-Lima hari pasca penikaman yang menewaskan seorang warga bernama Deri Datu Padang di Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (12/10), aparat gabungan akhirnya mengamankan seorang pria berinisial NW (35).

Saat hendak ditangkap di sebuah honai di Distrik Pyramid tepatnya di Jalan Trans Kimbim, Kamis (17/10) dini hari sekira pukul 02.30 WIT, NW berusaha kabur sehingga dihadiahi timah panas oleh aparat gabungan.

“Saat hendak ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri. Untuk itu, petugas melakukan tindakan tegas terukur,” ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab saat memberikan keterangan pers di Mapolres Jayawijaya, Kamis (17/10).  

Kapolda Paulus Waterpauw mengatakan, pelaku yang mencoba melarikan diri terpaksa dilimpuhkan dengan tembakan yang mengenai bagian kaki. “Pelaku sudah mendapat perawatabn di Klinik Polres Jayawijaya dan saat ini kondisinya dinyatakan baik dan akan terus mendapat perawatan medis,” ucap Waterpauw. 

Dikatakan, usai menikam korban yang pulang bekerja sebagai tukang di Wouma, pelaku kembali ke kampungnya. Upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku menurut Waterpauw akhirnya membuahkan hasil. Setelah tim gabungan yang dikomandoi Satuan Reskrim Polres Jayawijaya dan dipimpin Direktur Kriminal Umum Polda Papua, melakukan pemeriksaan terhadap 4 saksi. 

Dua orang aparat Kepolisian saat menggotong NW usai mendapat perawatan di Klinik Polres Jayawijaya. ( FOTO : Denny/Cepos)

“Ini atensi khusus dari Kapolri dan Panglima TNI, dimana pelaku ini harus segera ditangkap lebih dulu untuk meredekan situasi di Wamena pasca penikaman warga di Wouma,” tegas Waterpauw. 

Baca Juga :  Gusbager-Wahfir Menang di Keerom

Disinggung soal motif pelaku melakukan penikaman. Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku menurut Waterpauw nekad melakukan penikaman karena dendam. Pelaku mengaku dendam karena dalam kerusuhan yang terjadi tanggal 23 september lalu, seorang anggota keluarganya ikut menjadi korban. 

Namun sayangnya, pelaku menurut Waterpauw justru melampiaskan kemarahannya ke sembarang orang dan tindakan pelaku tersebut yang akhirnya menimbulkan masalah. 

“Pelaku dendam karena ada keluarganya yang jadi korban sata kerusuhan. Tetapi yang sangat disesalkan, pelaku melampiaskan kemarahannya kepada sembarang orang,” ucap Kapolda Waterpauw. 

Pelaku menurut Waterpauw saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap beberapa pelaku lainnya. Sebab dari keterangan saksi, pelaku bukan hanya NW tetapi masih ada pelaku lain yang saat ini sedang dalam pengejaran. 

“Kita juga akan berupaya untuk mengungkap pelaku-pelaku yang lainnya terkait dengan aksi kerusuhan yang lalu. Saat ini masih ada satu pelaku yang masih terus dikejar,” tegasnya. 

“Sementara pasal yang sangkakan kepada pelaku NW ini yakni Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP tentang pembunuhan berencana yang diawali dengan penganiayaan berat dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” sambungnya.

Baca Juga :  Varian Delta Masih Tetap Jadi Ancaman

Penangkapan terhadap pelaku penikaman menurut Waterpauw tidak terlepas dari dukungan dan informasi yang diberikan masyarakat. Oleh sebab itu, Waterpauw sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang turut mendukung tugas aparat hukum sehingga pelaku bisa ditangkap. 

Secara terpisah Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua sempat menanyakan tindakan yang dilakukan pelaku mengatakan, pelaku saat itu sedang memegang senjata tajam usai memotong babi. 

Pelaku menurut Bupati Jhon Banua, spontan muncul pikiran jahatnya saat melihat korban lewat dan langsung melakukan penikaman. “Saya kira kita harus pahami bagian ini. Karena NW ini sebenarnya tidak merencanakan untuk melakukan pembunuhan namun ini spontan saja dilakukan kepada korban,” jelasnya. 

Sementara Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Jayawijaya, Yohanes Tuku mewakili masyarakat IKT sangat berterima kasih atas usaha aparat gabungan dalam mengungkap kasus ini. Dimana aparat gabungan berhasil menangkap pelaku dalam kurun waktu lima hari. 

“Kerja keras yang luar biasa pantas untuk mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya buat Kapolres Jayawijaya dan jajarannya yang sudah berusaha dan mendapatkan pelaku utama dari kasus penikaman korban Deri Datu Padang,” tambahnya.(jo/nat)

KETERANGAN PERS: Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab saat memberikan keterangan pers di Mapolres Jayawijaya, Kamis (17/10). ( FOTO : Denny/Cepos)

Pelaku Penikaman di Wouma Dibekuk Aparat Gabungan

WAMENA-Lima hari pasca penikaman yang menewaskan seorang warga bernama Deri Datu Padang di Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (12/10), aparat gabungan akhirnya mengamankan seorang pria berinisial NW (35).

Saat hendak ditangkap di sebuah honai di Distrik Pyramid tepatnya di Jalan Trans Kimbim, Kamis (17/10) dini hari sekira pukul 02.30 WIT, NW berusaha kabur sehingga dihadiahi timah panas oleh aparat gabungan.

“Saat hendak ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri. Untuk itu, petugas melakukan tindakan tegas terukur,” ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab saat memberikan keterangan pers di Mapolres Jayawijaya, Kamis (17/10).  

Kapolda Paulus Waterpauw mengatakan, pelaku yang mencoba melarikan diri terpaksa dilimpuhkan dengan tembakan yang mengenai bagian kaki. “Pelaku sudah mendapat perawatabn di Klinik Polres Jayawijaya dan saat ini kondisinya dinyatakan baik dan akan terus mendapat perawatan medis,” ucap Waterpauw. 

Dikatakan, usai menikam korban yang pulang bekerja sebagai tukang di Wouma, pelaku kembali ke kampungnya. Upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku menurut Waterpauw akhirnya membuahkan hasil. Setelah tim gabungan yang dikomandoi Satuan Reskrim Polres Jayawijaya dan dipimpin Direktur Kriminal Umum Polda Papua, melakukan pemeriksaan terhadap 4 saksi. 

Dua orang aparat Kepolisian saat menggotong NW usai mendapat perawatan di Klinik Polres Jayawijaya. ( FOTO : Denny/Cepos)

“Ini atensi khusus dari Kapolri dan Panglima TNI, dimana pelaku ini harus segera ditangkap lebih dulu untuk meredekan situasi di Wamena pasca penikaman warga di Wouma,” tegas Waterpauw. 

Baca Juga :  Satu Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia

Disinggung soal motif pelaku melakukan penikaman. Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku menurut Waterpauw nekad melakukan penikaman karena dendam. Pelaku mengaku dendam karena dalam kerusuhan yang terjadi tanggal 23 september lalu, seorang anggota keluarganya ikut menjadi korban. 

Namun sayangnya, pelaku menurut Waterpauw justru melampiaskan kemarahannya ke sembarang orang dan tindakan pelaku tersebut yang akhirnya menimbulkan masalah. 

“Pelaku dendam karena ada keluarganya yang jadi korban sata kerusuhan. Tetapi yang sangat disesalkan, pelaku melampiaskan kemarahannya kepada sembarang orang,” ucap Kapolda Waterpauw. 

Pelaku menurut Waterpauw saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap beberapa pelaku lainnya. Sebab dari keterangan saksi, pelaku bukan hanya NW tetapi masih ada pelaku lain yang saat ini sedang dalam pengejaran. 

“Kita juga akan berupaya untuk mengungkap pelaku-pelaku yang lainnya terkait dengan aksi kerusuhan yang lalu. Saat ini masih ada satu pelaku yang masih terus dikejar,” tegasnya. 

“Sementara pasal yang sangkakan kepada pelaku NW ini yakni Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP tentang pembunuhan berencana yang diawali dengan penganiayaan berat dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” sambungnya.

Baca Juga :  Diajak Miras, Remaja Putri Disetubuhi

Penangkapan terhadap pelaku penikaman menurut Waterpauw tidak terlepas dari dukungan dan informasi yang diberikan masyarakat. Oleh sebab itu, Waterpauw sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang turut mendukung tugas aparat hukum sehingga pelaku bisa ditangkap. 

Secara terpisah Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua sempat menanyakan tindakan yang dilakukan pelaku mengatakan, pelaku saat itu sedang memegang senjata tajam usai memotong babi. 

Pelaku menurut Bupati Jhon Banua, spontan muncul pikiran jahatnya saat melihat korban lewat dan langsung melakukan penikaman. “Saya kira kita harus pahami bagian ini. Karena NW ini sebenarnya tidak merencanakan untuk melakukan pembunuhan namun ini spontan saja dilakukan kepada korban,” jelasnya. 

Sementara Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Jayawijaya, Yohanes Tuku mewakili masyarakat IKT sangat berterima kasih atas usaha aparat gabungan dalam mengungkap kasus ini. Dimana aparat gabungan berhasil menangkap pelaku dalam kurun waktu lima hari. 

“Kerja keras yang luar biasa pantas untuk mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya buat Kapolres Jayawijaya dan jajarannya yang sudah berusaha dan mendapatkan pelaku utama dari kasus penikaman korban Deri Datu Padang,” tambahnya.(jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya