Kerumunan kemudian meluapkan amarah dengan membakar kios milik orang tua siswa AB, yang selanjutnya merembet ke Mess Perwira Polres Yalimo dan asrama polisi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito mengungkapkan dalam kericuhan tersebut seorang anggota Polri terkena anak panah di bagian kepala dan harus mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis.
Selain itu, beberapa anggota TNI-Polri lainnya juga mengalami luka akibat serangan massa.
“Akibat kerusuhan ini, tercatat 30 kios dan rumah warga terbakar, termasuk mess perwira Polres Yalimo hangus, 13 kendaraan bermotor serta satu mobil operasional Reskrim Yalimo rusak berat. Lima anggota TNI-Polri mengalami luka-luka, salah satunya terkena panah, sementara tiga warga sipil juga mengalami luka,” jelas Kombes Cahyo.
Kombes Cahyo mengatakan Polda Papua segera menambah kekuatan pasukan untuk mengendalikan situasi di Yalimo. “Dua peleton pasukan dari Wamena sudah kami turunkan ke Elelim guna memperkuat pengamanan,”ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kondisi saat ini sudah berangsur terkendali, meski aparat tetap melakukan penjagaan ketat untuk mengantisipasi adanya aksi susulan. “Kami imbau seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Mari kita sama-sama menjaga keamanan dan persatuan di Yalimo,” pungkas Kombes Cahyo.
Sementara Kodam XVII/Cenderawasih membantah isu yang menyebutkan aparat TNI melakukan penembakan terhadap pelajar di SMA Negeri 1 Yalimo hingga menyebabkan korban jiwa pada Selasa (16/9)
Bantahan itu disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, merespons beredarnya informasi yang gencar disebarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) melalui sejumlah kanal media sosial.