Wednesday, May 8, 2024
23.7 C
Jayapura

Guru SD Tewas Didor Suami

BARANG BUKTI: Anggota Polres Merauke memperlihatkan barang bukti senapan yang digunakan AE menembak istrinya hingga tewas, di rumah orang tua  pelaku  di Kelapa Lima, Kelurahan  Kelapa Lima Merauke,  Sabtu (15/6). (FOTO : Sulo/Cepos)

Ditembak Pakai Senapan yang Biasa Digunakan Berburu

MERAUKE-Seorang guru SD (Sekolah Dasar) di Kabupaten Merauke, bernama Petronella Wendop meregang nyawa di tangan suaminya sendiri berinisial AE (24).

Korban tewas setelah ditembak suaminya menggunakan senapan angin yang biasa digunakan pelaku untuk berburu rusa atau babi di hutan. Penembakan tersebut terjadi di rumah orang tua pelaku di Kelapa Lima, Kelurahan  Kelapa Lima Merauke,  Sabtu (15/6).

Usai menembak istrinya, pelaku sempat melarikan diri ke beberapa keluarganya. Namun atas inisiatif keluarga, pelaku akhirnya diserahkan ke Mapolres Merauke, tiga jam setelah kejadian. 

Kapolres Merauke AKBP  Bahara Marpaung, SH melalui Kanit Ops Reskrim Polres Merauke,  Ipda Elvis Palpiana, S.Sos., mengatakan, korban sempat dilarikan ke RSUD Merauke, namun korban menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Jenazah korban disemayamkan di rumah keluarganya di Jalan Muyu Kecil, Kuda Mati, Kelurahan Kamundu Merauke,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (15/6).  

Baca Juga :  Jenderal OPM Nyatakan Tolak Pembahasan Ala Jakarta

Dikatakan, sebelum terjadi penembakan, pelaku terlibat cekcok dengan korban. Pertengkaran mulut tersebut terjadi lantaran pelaku sudah tiga hari tidak pulang karena bersama teman-temannya mengonsumsi minuman keras.  

“Karena pelaku tiga hari tidak pulang, membuat korban marah kepada suaminya, hingga terjadi pertengkaran,” tuturnya.   

Elvis mengatakan, pelaku mengaku awalnya hanya bermaksud menakut-nakuti korban dengan mengambil senapan angin yang biasa dia gunakan berburu babi dan rusa. Namun saat pelaku menembakkan senapannya, pelurunya tepat mengenai kepala istrinya hingga jatuh tersungkur. 

DIAMANKAN: Dua anggota Polres Merauke saat mengamankan AE. (FOTO : Sulo/Cepos)

Sementara itu, pelaku saat diinterogasi penyidik Polres Merauke mengaku tidak berniat untuk membunuh istrinya yang sudah memberinya satu anak laki-laki yang kini berumur  5 tahun itu. 

Menurut pelaku, saat itu dirinya hanya menakut-nakuti korban   agar  berhenti marah kepadanya.  ‘’Saya pikir dia (korban,red)  berada di tungku dapur. Tapi ternyata dia berada di balik  pintu dapur. Saya tidak berniat   untuk membunuhnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Terjadi Insiden, Truk Pengangkut Massa Pelayat Terperosok dan Terbakar

Pelaku AE mengaku  menembak ke arah pintu dan tidak tahu kalau istrinya ada di belakang pintu. Satu tembakan itu, menurutnya mengenai  kepala korban membuat  korban langsung jatuh tersangkur.

“Senapan itu biasa untuk berburu rusa atau  babi di hutan. Kalau  kena babi  akan mati,” jelasnya. 

Kanit Ops Reskrim Polres Merauke,  Ipda Elvis Palpiana, S.Sos., menambahkan, barang bukti senapan angin yang digunakan pelaku menembak istrinya sudah diamankan. Untuk memiliki senapan tersebut menurut Elvis, harus memiliki izin dan pelaku tidak mengantongi  izin kepemilikan senapan angin tersebut.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, jenazah korban yang disemayaman di rumah keluarganya di Jalan Muyu Kecil, Kuda Mati, Kelurahan Kamundu Merauke, telah dimakamkan, Minggu (16/6) kemarin sekira pukul 14.00 WIT. (ulo/nat) 

BARANG BUKTI: Anggota Polres Merauke memperlihatkan barang bukti senapan yang digunakan AE menembak istrinya hingga tewas, di rumah orang tua  pelaku  di Kelapa Lima, Kelurahan  Kelapa Lima Merauke,  Sabtu (15/6). (FOTO : Sulo/Cepos)

Ditembak Pakai Senapan yang Biasa Digunakan Berburu

MERAUKE-Seorang guru SD (Sekolah Dasar) di Kabupaten Merauke, bernama Petronella Wendop meregang nyawa di tangan suaminya sendiri berinisial AE (24).

Korban tewas setelah ditembak suaminya menggunakan senapan angin yang biasa digunakan pelaku untuk berburu rusa atau babi di hutan. Penembakan tersebut terjadi di rumah orang tua pelaku di Kelapa Lima, Kelurahan  Kelapa Lima Merauke,  Sabtu (15/6).

Usai menembak istrinya, pelaku sempat melarikan diri ke beberapa keluarganya. Namun atas inisiatif keluarga, pelaku akhirnya diserahkan ke Mapolres Merauke, tiga jam setelah kejadian. 

Kapolres Merauke AKBP  Bahara Marpaung, SH melalui Kanit Ops Reskrim Polres Merauke,  Ipda Elvis Palpiana, S.Sos., mengatakan, korban sempat dilarikan ke RSUD Merauke, namun korban menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Jenazah korban disemayamkan di rumah keluarganya di Jalan Muyu Kecil, Kuda Mati, Kelurahan Kamundu Merauke,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (15/6).  

Baca Juga :  Keputusan MRP Jangan Sampai Berbau Politik

Dikatakan, sebelum terjadi penembakan, pelaku terlibat cekcok dengan korban. Pertengkaran mulut tersebut terjadi lantaran pelaku sudah tiga hari tidak pulang karena bersama teman-temannya mengonsumsi minuman keras.  

“Karena pelaku tiga hari tidak pulang, membuat korban marah kepada suaminya, hingga terjadi pertengkaran,” tuturnya.   

Elvis mengatakan, pelaku mengaku awalnya hanya bermaksud menakut-nakuti korban dengan mengambil senapan angin yang biasa dia gunakan berburu babi dan rusa. Namun saat pelaku menembakkan senapannya, pelurunya tepat mengenai kepala istrinya hingga jatuh tersungkur. 

DIAMANKAN: Dua anggota Polres Merauke saat mengamankan AE. (FOTO : Sulo/Cepos)

Sementara itu, pelaku saat diinterogasi penyidik Polres Merauke mengaku tidak berniat untuk membunuh istrinya yang sudah memberinya satu anak laki-laki yang kini berumur  5 tahun itu. 

Menurut pelaku, saat itu dirinya hanya menakut-nakuti korban   agar  berhenti marah kepadanya.  ‘’Saya pikir dia (korban,red)  berada di tungku dapur. Tapi ternyata dia berada di balik  pintu dapur. Saya tidak berniat   untuk membunuhnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Komnas HAM: Egianus Cs Minta Perundingan, Jangan Tutup Akses dari Pihak Ketiga

Pelaku AE mengaku  menembak ke arah pintu dan tidak tahu kalau istrinya ada di belakang pintu. Satu tembakan itu, menurutnya mengenai  kepala korban membuat  korban langsung jatuh tersangkur.

“Senapan itu biasa untuk berburu rusa atau  babi di hutan. Kalau  kena babi  akan mati,” jelasnya. 

Kanit Ops Reskrim Polres Merauke,  Ipda Elvis Palpiana, S.Sos., menambahkan, barang bukti senapan angin yang digunakan pelaku menembak istrinya sudah diamankan. Untuk memiliki senapan tersebut menurut Elvis, harus memiliki izin dan pelaku tidak mengantongi  izin kepemilikan senapan angin tersebut.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, jenazah korban yang disemayaman di rumah keluarganya di Jalan Muyu Kecil, Kuda Mati, Kelurahan Kamundu Merauke, telah dimakamkan, Minggu (16/6) kemarin sekira pukul 14.00 WIT. (ulo/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya