Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Jelang Pemilu, Papua Kondusif

Kombes Pol AM Kamal ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Pada masa tenang dan memasuki H-1 pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yaitu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) yang digelar Rabu (17/4) besok,  secara keseluruhan situasi Kamtibmas di Provinsi Papua kondusif.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan untuk persentase pendistribusian logistik Pemilu sudah mendekati 100 persen dan dimungkinkan Selasa (16/4) pendistribusian logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) selesai.

Sementara untuk semua personel lanjut Kamal, sudah berada di Polres-polres maupun distrik-distrik yang ada di setiap daerah.

“Daerah yang menjadi atensi kami dan transportasinya susah itu jauh hari sebelumnya sudah kami geser anggota untuk melakukan pengamanan,” ucap Kamal kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (15/4).

Dikatakan, untuk daerah perkotaan diperkirakan, Selasa (16/4) hari ini persegeseran pasukan ke TPS selesai. Sementara daerah-daerah pegunungan rata-rata anggota sudah bergeser ke distrik-distrik.

“Untuk daerah-daerah yang menggunakna sistem noken, mendapatkan pengamanan khusus dari anggota,” tuturnya.

Terkait dengan ancaman yang terdeteksi di lapangan diakuinya sudah dilakukan maping oleh anggota. Mulai dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), konflik dan gangguan Kamtibmas lainnya.

Namun anggota Polri lanjut Kamal, berupaya melakukan komunikasi kepada pihak-pihak terkait untuk menghilangkan ancaman itu, sebab ancaman itu membuat kegelisahan  bagi masyarakat.

“Untuk mengantisipasi ancaman gangguan di tengah masyarakat, setiap Polres jajaran  meningkatkan patroli,” beber Kamal.

Kamal mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan lingkungannya masing-masing, dan jika ada tanda-tanda yang mencurigakan maka bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib dalam hal ini TNI-Polri. 

Sementara itu, Polres Jayawijaya memastikan jika kelompok Kriminal Bersenjatan [KKB] di Wilayah Nduga mulai menunjukkan eksistensinya untuk menakut-nakuti masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilu yang akan dipusatkan di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga. 

Baca Juga :  Seluruh Fraksi Setuju Pembahasan RAPBN 2022

Terkait upaya KKB untuk menakut-nakuti warga, parat kepolisian telah mempertebal pengamanan untuk menyukseskan Pemilu di Nduga.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengakui jika kemarin dengan sengaja KKB melepaskan tembakan ke udara di wilayah Kenyam ibukota Kabupaten Nduga. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensi mereka dan mencoba untuk mengancam masyarakat.

“Kita tidak akan tinggal diam, siapapun yang mencoba menghalang-halangi pelaksanaan Pemilu akan kita tindak tegas siapapun itu ,”tegasnya, Senin (15/4).

Tonny mengatakan, untuk Nduga sudah ada kesepakatan untuk melakukan Pemilu di Kenyam. Pemda Nduga menurutnya juga sudah melakukan koordinasi dengan kepala distrik untuk pengamanan. Sementara untuk masyarakat yang mengungsi akan dilakukan di tempat masing-masing, seperti di Lanny Jaya juga akan didatangi petugas. 

“Distrik-distrik yang tidak bermasalah juga tetap dipusatkan di Kenyam. Karena takut kelompok-kelompok ini melakukan gangguan. Karena kemarin ada intimindasi dari KKB yang membuang tembakan ke udara, untyuk menunjukkan eksistensinya mengancam masyarakat di Kenyam,”katanya.

Menurut Kapolres, untuk perkuatan pengamanan Pemilu, pihaknya mendapat tambahan personel dari Brimob Kaltim  😯 orang , Polda Papua 5O, Brimob Polda Papua 4O orang.

“Anggota Brimob dari Kaltim akan diplot di Wamena,sementara dari Polda Papua ada yang diploting ke Yalimo dan Nduga.  Untuk pergeseran pasukan hari ini dimulai, sehingga ada yang menggunakan pesawat dan ada yang menggunakan jalan darat. Cuma tadi saya dengar ada permasalahan penerbangan ke Nduga maskapaiya tersinggung dengan kata-kata penumpang hingga tak mau terbang,”jelasnya

Tonny memastikan akan memegecek kebenaran info adanya penerbangan yang tak mau melakukan pelayanan penerbangan. “Sementara untuk pengawalan logistik KPU sudah jalan dan ada yang menggunakan jalan darat dan ada yang menggunakan pesawat yang dicarter,” tutupnya. 

Baca Juga :  Polisi Buru Satu Pelaku Pengeroyokan Penjual Bensin

Pengamanan Pemilu Serentak dilakukan penyeluruh tak terkecuali di wilayah perbatasan. Untuk wilayah Papua – PNG, pihak Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH menyatakan siap mengamankan Pemilu, Rabu (17/4) besok. Hanya  pihak Satgas tidak bekerja sendiri melainkan menunggu respon dari pihak Polri jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 

 “Sifatnya kami standby menunggu jika Polisi membutuhkan backup maka kami  selalu siap. Tapi untuk wilayah perbatasan yang merupakan wilayah kami ini tetap menjadi atensi khusus,” jelas Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han) dalam rilisnya, Senin (15/4)  kemarin.  

Dikatakan, yang perlu diantisipasi dalam Pemilu nanti adalah pertikaian antar pasangan calon. Pasalnya jika merasa ada yang dicurangi atau tidak sesuai hasil maka tidak menutup kemungkinan ada bentuk protes yang akan melibatkan kelompok.

 Kekecewaan inilah yang dianggap bisa melahirkan konflik di tengah masyarakat. “Itu yang kami antisipasi, kalau soal pelintas batas yang membuat kekacauan kami pikir tidak. Kami cukup ketat soal ini,” tegasnya. Setiap pelintas batas akan tetap dimintai kartu identitasnya sehingga tidak semua bisa keluar masuk begitu saja. Sementara untuk pintu pelintas batas saat Pemilu dikatakan tetap akan dibuka sebab hingga kemarin belum ada instruksi untuk ditutup. 

 Sebelumnya pihak Polres Keerom mengadakan acara Coffe Morning dengan mengundang seluruh Forkopimda di Kabupaten Keerom. Kapolres Keerom Bapak AKBP Muji Windi Harto, S.IK., S.H. menyampaikan tujuan dari coffe morning ini adalah mengantisipasi pengembangan situasi jelang Pemilu 2019. “Yang jelas kami Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH siap 1000 persen dalam mensukseskan jalannya Pemilu 2019, sehingga pelaksanaan Pemilu dapat berjalan dengan aman dan tertib,” tegas Mayor Erwin.  (jo/fia/ade/nat)

Kombes Pol AM Kamal ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Pada masa tenang dan memasuki H-1 pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yaitu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) yang digelar Rabu (17/4) besok,  secara keseluruhan situasi Kamtibmas di Provinsi Papua kondusif.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan untuk persentase pendistribusian logistik Pemilu sudah mendekati 100 persen dan dimungkinkan Selasa (16/4) pendistribusian logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) selesai.

Sementara untuk semua personel lanjut Kamal, sudah berada di Polres-polres maupun distrik-distrik yang ada di setiap daerah.

“Daerah yang menjadi atensi kami dan transportasinya susah itu jauh hari sebelumnya sudah kami geser anggota untuk melakukan pengamanan,” ucap Kamal kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (15/4).

Dikatakan, untuk daerah perkotaan diperkirakan, Selasa (16/4) hari ini persegeseran pasukan ke TPS selesai. Sementara daerah-daerah pegunungan rata-rata anggota sudah bergeser ke distrik-distrik.

“Untuk daerah-daerah yang menggunakna sistem noken, mendapatkan pengamanan khusus dari anggota,” tuturnya.

Terkait dengan ancaman yang terdeteksi di lapangan diakuinya sudah dilakukan maping oleh anggota. Mulai dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), konflik dan gangguan Kamtibmas lainnya.

Namun anggota Polri lanjut Kamal, berupaya melakukan komunikasi kepada pihak-pihak terkait untuk menghilangkan ancaman itu, sebab ancaman itu membuat kegelisahan  bagi masyarakat.

“Untuk mengantisipasi ancaman gangguan di tengah masyarakat, setiap Polres jajaran  meningkatkan patroli,” beber Kamal.

Kamal mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan lingkungannya masing-masing, dan jika ada tanda-tanda yang mencurigakan maka bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib dalam hal ini TNI-Polri. 

Sementara itu, Polres Jayawijaya memastikan jika kelompok Kriminal Bersenjatan [KKB] di Wilayah Nduga mulai menunjukkan eksistensinya untuk menakut-nakuti masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilu yang akan dipusatkan di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga. 

Baca Juga :  Upacara di Gedung Negara, Gubernur Direncanakan Irup

Terkait upaya KKB untuk menakut-nakuti warga, parat kepolisian telah mempertebal pengamanan untuk menyukseskan Pemilu di Nduga.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengakui jika kemarin dengan sengaja KKB melepaskan tembakan ke udara di wilayah Kenyam ibukota Kabupaten Nduga. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensi mereka dan mencoba untuk mengancam masyarakat.

“Kita tidak akan tinggal diam, siapapun yang mencoba menghalang-halangi pelaksanaan Pemilu akan kita tindak tegas siapapun itu ,”tegasnya, Senin (15/4).

Tonny mengatakan, untuk Nduga sudah ada kesepakatan untuk melakukan Pemilu di Kenyam. Pemda Nduga menurutnya juga sudah melakukan koordinasi dengan kepala distrik untuk pengamanan. Sementara untuk masyarakat yang mengungsi akan dilakukan di tempat masing-masing, seperti di Lanny Jaya juga akan didatangi petugas. 

“Distrik-distrik yang tidak bermasalah juga tetap dipusatkan di Kenyam. Karena takut kelompok-kelompok ini melakukan gangguan. Karena kemarin ada intimindasi dari KKB yang membuang tembakan ke udara, untyuk menunjukkan eksistensinya mengancam masyarakat di Kenyam,”katanya.

Menurut Kapolres, untuk perkuatan pengamanan Pemilu, pihaknya mendapat tambahan personel dari Brimob Kaltim  😯 orang , Polda Papua 5O, Brimob Polda Papua 4O orang.

“Anggota Brimob dari Kaltim akan diplot di Wamena,sementara dari Polda Papua ada yang diploting ke Yalimo dan Nduga.  Untuk pergeseran pasukan hari ini dimulai, sehingga ada yang menggunakan pesawat dan ada yang menggunakan jalan darat. Cuma tadi saya dengar ada permasalahan penerbangan ke Nduga maskapaiya tersinggung dengan kata-kata penumpang hingga tak mau terbang,”jelasnya

Tonny memastikan akan memegecek kebenaran info adanya penerbangan yang tak mau melakukan pelayanan penerbangan. “Sementara untuk pengawalan logistik KPU sudah jalan dan ada yang menggunakan jalan darat dan ada yang menggunakan pesawat yang dicarter,” tutupnya. 

Baca Juga :  Polisi Buru Satu Pelaku Pengeroyokan Penjual Bensin

Pengamanan Pemilu Serentak dilakukan penyeluruh tak terkecuali di wilayah perbatasan. Untuk wilayah Papua – PNG, pihak Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH menyatakan siap mengamankan Pemilu, Rabu (17/4) besok. Hanya  pihak Satgas tidak bekerja sendiri melainkan menunggu respon dari pihak Polri jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 

 “Sifatnya kami standby menunggu jika Polisi membutuhkan backup maka kami  selalu siap. Tapi untuk wilayah perbatasan yang merupakan wilayah kami ini tetap menjadi atensi khusus,” jelas Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han) dalam rilisnya, Senin (15/4)  kemarin.  

Dikatakan, yang perlu diantisipasi dalam Pemilu nanti adalah pertikaian antar pasangan calon. Pasalnya jika merasa ada yang dicurangi atau tidak sesuai hasil maka tidak menutup kemungkinan ada bentuk protes yang akan melibatkan kelompok.

 Kekecewaan inilah yang dianggap bisa melahirkan konflik di tengah masyarakat. “Itu yang kami antisipasi, kalau soal pelintas batas yang membuat kekacauan kami pikir tidak. Kami cukup ketat soal ini,” tegasnya. Setiap pelintas batas akan tetap dimintai kartu identitasnya sehingga tidak semua bisa keluar masuk begitu saja. Sementara untuk pintu pelintas batas saat Pemilu dikatakan tetap akan dibuka sebab hingga kemarin belum ada instruksi untuk ditutup. 

 Sebelumnya pihak Polres Keerom mengadakan acara Coffe Morning dengan mengundang seluruh Forkopimda di Kabupaten Keerom. Kapolres Keerom Bapak AKBP Muji Windi Harto, S.IK., S.H. menyampaikan tujuan dari coffe morning ini adalah mengantisipasi pengembangan situasi jelang Pemilu 2019. “Yang jelas kami Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH siap 1000 persen dalam mensukseskan jalannya Pemilu 2019, sehingga pelaksanaan Pemilu dapat berjalan dengan aman dan tertib,” tegas Mayor Erwin.  (jo/fia/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya