Monday, September 29, 2025
26.8 C
Jayapura

Material Basah Ternyata Aktif Bergerak Jadi Kendala

Upaya Evakuasi Tujuh Pekerja Belum Membuahkan Hasil

MIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang terdampak aliran material basah (wet muck) di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC). Hanya hingga kini upaya tersebut belum juga membuahkan hasil.

Berdasarkan keterangan yang diterima, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menegaskan bahwa seluruh sumber daya perusahaan difokuskan untuk memastikan keselamatan pekerja yang terjebak.

Dijelaskan, Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan pekerja. Dengan mengerahkan alat berat, bor, hingga drone, tim berjuang menembus material basah yang masih aktif bergerak. Ini juga yang menjadi kendala karena material dalam kondisi basah dan aktif. Upaya itu juga dibarengi dengan pemulihan akses komunikasi di area terdampak.

Baca Juga :  Harga Laptop ASUS Vivobook: Teknologi Andal dan Desain Tipis Terbaik November

Tony Wenas yang berada langsung di Tembagapura bersama jajaran direksi dan senior manajemen, menyampaikan bahwa keselamatan para pekerja adalah prioritas utama perusahaan.

“Saat ini, saya berada di Tembagapura, Papua Tengah, bersama dengan seluruh direksi senior management untuk memberikan dukungan penuh, support terhadap upaya penyelamatan ketujuh karyawan keluarga besar Freeport yang terjebak dalam insiden longsor lumpur biji atau wet mark yang turun dalam jumlah yang besar,” ujar Tony Wenas melalui video yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (12/9/2025).

Upaya Evakuasi Tujuh Pekerja Belum Membuahkan Hasil

MIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang terdampak aliran material basah (wet muck) di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC). Hanya hingga kini upaya tersebut belum juga membuahkan hasil.

Berdasarkan keterangan yang diterima, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menegaskan bahwa seluruh sumber daya perusahaan difokuskan untuk memastikan keselamatan pekerja yang terjebak.

Dijelaskan, Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan pekerja. Dengan mengerahkan alat berat, bor, hingga drone, tim berjuang menembus material basah yang masih aktif bergerak. Ini juga yang menjadi kendala karena material dalam kondisi basah dan aktif. Upaya itu juga dibarengi dengan pemulihan akses komunikasi di area terdampak.

Baca Juga :  Melalui Papuan Bridge Program, Freeport Indonesia Bina Pengusaha Muda Papua

Tony Wenas yang berada langsung di Tembagapura bersama jajaran direksi dan senior manajemen, menyampaikan bahwa keselamatan para pekerja adalah prioritas utama perusahaan.

“Saat ini, saya berada di Tembagapura, Papua Tengah, bersama dengan seluruh direksi senior management untuk memberikan dukungan penuh, support terhadap upaya penyelamatan ketujuh karyawan keluarga besar Freeport yang terjebak dalam insiden longsor lumpur biji atau wet mark yang turun dalam jumlah yang besar,” ujar Tony Wenas melalui video yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (12/9/2025).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya