Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Danrem: OPM Terlalu Menghayal Hingga Klaim Kuasai Bandara

JAYAPURA-Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan tegaskan tak ada penguasaan Bandara di Mapenduma sebagaimana diklaim oleh  TPNPB-OPM melalui juru bicaranya Sebby Sambom.

“Seberapa kuat OPM di situ hingga mau melawan kita, memangya senjatanya ada berapa pucuk hingga bisa menguasai bandara, kekuatan kami di Mapenduma begitu kuat. Tidak mungkin dikalahkan sama  OPM,” tegas Danrem Izak Pangemanan saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Rabu (14/7).

Danrem menganggap TPNPB-OPM sebatas menghayal hingga mengaku menguasai bandara di Mapenduma. Terlebih hingga saat ini situasi Mapenduma kondusif pasca kejadian kontak tembak di daerah tersebut.

“Mapenduma kondusif tidak ada masalah begitu juga dengan bandara. Kalau berani menggangu situasi di sana (Nduga-red), TNI akan hantam mereka. Kekuatan kita sangat kuat di sana. Kalau masih kurang saya tambah lagi pasukan, kalau senjata kurang saya tambah persenjataan,” tuturnya.

Menurut Danrem, OPM terlalu menghayal seolah dia kuat. Padahal, jika TNI mau  menghancurkan kelompok ini tidak begitu sulit bagi TNI. “Tidak begitu sulit untuk kami menghancurkan mereka, cuman kita melihat mereka sebagai rakyat kita. Tapi kalau mereka menyeran maka kita tidak akan diam kita akan hancurkan mereka, TNI tidak akan mundur,” kata Danrem.

Sementara itu, untuk kondisi dua anggota Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid yang terkena rekoset hingga saat ini membaik dan masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Timika, Kabupaten Mimika.

Secara terpisah Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyayangkan atas apa yang terjadi di Mapenduma terhadap dua angota TNI. Selain itu satu anggota Polri di Yahukimo juga sebelumnya ditembak.

Baca Juga :  Ini Lokasi Pembangunan Rumah Sakit Kelas B di Papua.

“Ini bagian dari pemetaan kita untuk menyelesaikan mereka yang telah merampas senjata, itu  resiko dari tugas. Yang pasti TNI-Polri tidak mundur satu langkahpun. Kita akan hadapi, kita tidak pernah menyerah. Kita akan berhadapan dengan mereka apapun resikonya, karena itu merupakan panggilan tugas,” ungkap Kapolda.

Menurut Kapolda, aktifnya kembali kelompok di Nduga dimungkinkan mereka kehabisan logistiknya dalam hal ini logistik bukan hanya bahan makanan melainkan amunisi. “Kalau amunisi tidak ada pasti mereka cari untuk bisa mendapat dan mereka akan menggunakan  itu untuk melawan pemerintah dan mempunyai pasukan kekuatan,” jelas Kapolda.

Kapolda  sudah meminta kepada pasukan untuk hati-hati serta menjaga betul persenjataan dan amunisi, tidak boleh ceroboh. Dengan begitu secara perlahan bisa menekan mereka kembali sebagaimana masyaraat biasa atau kita tegakan aturan hukum.

Sebelumnya, Kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) kembali membuat ulah. Kelompok itu mengklaim telah melakukan baku tembak dan menguasai bandara atau lapangan terbang Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Namun, Polda Papua memastikan bahwa klaim tersebut bohong alias hoax.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menuturkan, sesuai lapora dari Kodap II pimpinan Egianus Kogeya telah terjadi baku tembak di Lapangan Terbang Mapenduma sejak pukul 07.30 WIT. ”Baku tembak sejak pagi, paparnya. 

Baca Juga :  Pemkot Belum Terima Laporan Keterlibatan ASN Dalam Pemilu

Dalam baku tembak tersebut, dia mengklaim telah menembak tiga anggota TNI. Serta, memukul mundur pasukan TNI hingga TPNPB-OPM bisa menguasai Lapangan Terbang Mapenduma. ”Lapangan terbang telah diambil alih,” ujarnya. 

Bahkan, klaim tersebut lebih mengerikan. TPNPB-OPM mengaku telah menguasai 32 distrik di Kabupaten Nduga, Papua. ”Karena TNI dan Polri sudah masuk wilayah saya, apapun kekuatannya terus dilawan,” ujarnya. 

Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini baku tembak masih terus terjadi hingga siang hari. ”Perang lanjutan sedang berlangsung,” paparnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jawa Pos kemarin siang (13/7).

Sementara Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal menampik klaim sepihak KKTB tersebut. Menurutnya, yang terjadi hanya adanya baku tembak. ”Memang ada anggota yang terkena tembakan dan dievakuasi ke Distrik Mapenduma,” ujarnya. 

Namun, untuk klaim menguasai lapangan terbang dan 32 distrik di Kabupaten Nduga itu tidak benar. ”Tidak ada itu, baku tembak saja,” paparnya. 

Sementara Kapendam XVIII Cendrawasih Letkol  (Arm) Reza Nur Patria menuturkan, kontak tembak tersebut terjadi pukul 11.00 WIT. Kontak tembak antara Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS dengan KKTB. ”Akibat kontak tembak dua prajurit terluka,” paparnya. 

Saat ini kondisi kedua anggota TNI tersebut masih sadar. Keduanya dievakuasi ke RSUD Mimika untuk penanganan medis lebih lanjut. ”Kesehatannya stabil saat dievakuasi,” jelasnya. Setelahnya Reza meminta doa dari rakyat Indonesia agar kedua prajurit sembuh dan mampu bertugas menjaga kedaulatan NKRI.  (fia/idr/nat)

JAYAPURA-Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan tegaskan tak ada penguasaan Bandara di Mapenduma sebagaimana diklaim oleh  TPNPB-OPM melalui juru bicaranya Sebby Sambom.

“Seberapa kuat OPM di situ hingga mau melawan kita, memangya senjatanya ada berapa pucuk hingga bisa menguasai bandara, kekuatan kami di Mapenduma begitu kuat. Tidak mungkin dikalahkan sama  OPM,” tegas Danrem Izak Pangemanan saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Rabu (14/7).

Danrem menganggap TPNPB-OPM sebatas menghayal hingga mengaku menguasai bandara di Mapenduma. Terlebih hingga saat ini situasi Mapenduma kondusif pasca kejadian kontak tembak di daerah tersebut.

“Mapenduma kondusif tidak ada masalah begitu juga dengan bandara. Kalau berani menggangu situasi di sana (Nduga-red), TNI akan hantam mereka. Kekuatan kita sangat kuat di sana. Kalau masih kurang saya tambah lagi pasukan, kalau senjata kurang saya tambah persenjataan,” tuturnya.

Menurut Danrem, OPM terlalu menghayal seolah dia kuat. Padahal, jika TNI mau  menghancurkan kelompok ini tidak begitu sulit bagi TNI. “Tidak begitu sulit untuk kami menghancurkan mereka, cuman kita melihat mereka sebagai rakyat kita. Tapi kalau mereka menyeran maka kita tidak akan diam kita akan hancurkan mereka, TNI tidak akan mundur,” kata Danrem.

Sementara itu, untuk kondisi dua anggota Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid yang terkena rekoset hingga saat ini membaik dan masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Timika, Kabupaten Mimika.

Secara terpisah Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyayangkan atas apa yang terjadi di Mapenduma terhadap dua angota TNI. Selain itu satu anggota Polri di Yahukimo juga sebelumnya ditembak.

Baca Juga :  Seluruh Personil yang Piket Diperiksa

“Ini bagian dari pemetaan kita untuk menyelesaikan mereka yang telah merampas senjata, itu  resiko dari tugas. Yang pasti TNI-Polri tidak mundur satu langkahpun. Kita akan hadapi, kita tidak pernah menyerah. Kita akan berhadapan dengan mereka apapun resikonya, karena itu merupakan panggilan tugas,” ungkap Kapolda.

Menurut Kapolda, aktifnya kembali kelompok di Nduga dimungkinkan mereka kehabisan logistiknya dalam hal ini logistik bukan hanya bahan makanan melainkan amunisi. “Kalau amunisi tidak ada pasti mereka cari untuk bisa mendapat dan mereka akan menggunakan  itu untuk melawan pemerintah dan mempunyai pasukan kekuatan,” jelas Kapolda.

Kapolda  sudah meminta kepada pasukan untuk hati-hati serta menjaga betul persenjataan dan amunisi, tidak boleh ceroboh. Dengan begitu secara perlahan bisa menekan mereka kembali sebagaimana masyaraat biasa atau kita tegakan aturan hukum.

Sebelumnya, Kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) kembali membuat ulah. Kelompok itu mengklaim telah melakukan baku tembak dan menguasai bandara atau lapangan terbang Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Namun, Polda Papua memastikan bahwa klaim tersebut bohong alias hoax.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menuturkan, sesuai lapora dari Kodap II pimpinan Egianus Kogeya telah terjadi baku tembak di Lapangan Terbang Mapenduma sejak pukul 07.30 WIT. ”Baku tembak sejak pagi, paparnya. 

Baca Juga :  Mari Bersatu Bangun Kabupaten Mamberamo Tengah

Dalam baku tembak tersebut, dia mengklaim telah menembak tiga anggota TNI. Serta, memukul mundur pasukan TNI hingga TPNPB-OPM bisa menguasai Lapangan Terbang Mapenduma. ”Lapangan terbang telah diambil alih,” ujarnya. 

Bahkan, klaim tersebut lebih mengerikan. TPNPB-OPM mengaku telah menguasai 32 distrik di Kabupaten Nduga, Papua. ”Karena TNI dan Polri sudah masuk wilayah saya, apapun kekuatannya terus dilawan,” ujarnya. 

Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini baku tembak masih terus terjadi hingga siang hari. ”Perang lanjutan sedang berlangsung,” paparnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jawa Pos kemarin siang (13/7).

Sementara Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal menampik klaim sepihak KKTB tersebut. Menurutnya, yang terjadi hanya adanya baku tembak. ”Memang ada anggota yang terkena tembakan dan dievakuasi ke Distrik Mapenduma,” ujarnya. 

Namun, untuk klaim menguasai lapangan terbang dan 32 distrik di Kabupaten Nduga itu tidak benar. ”Tidak ada itu, baku tembak saja,” paparnya. 

Sementara Kapendam XVIII Cendrawasih Letkol  (Arm) Reza Nur Patria menuturkan, kontak tembak tersebut terjadi pukul 11.00 WIT. Kontak tembak antara Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS dengan KKTB. ”Akibat kontak tembak dua prajurit terluka,” paparnya. 

Saat ini kondisi kedua anggota TNI tersebut masih sadar. Keduanya dievakuasi ke RSUD Mimika untuk penanganan medis lebih lanjut. ”Kesehatannya stabil saat dievakuasi,” jelasnya. Setelahnya Reza meminta doa dari rakyat Indonesia agar kedua prajurit sembuh dan mampu bertugas menjaga kedaulatan NKRI.  (fia/idr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya