Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Sugapa Berangsur Membaik, Mama-mama Mulai Berjualan

JAYAPURA-Sugapa ibukota Kabupaten Intan Jaya berangsur membaik pasca beberapa rentetan kontak senjata yang memakan korban jiwa hingga luka-luka sebulan terakhir. 

Beberapa mama-mama terlihat mulai berjualan, meskipun untuk sementara masih dilakukan pembatasan waktu. 

Kapolres Intan Jaya, AKBP. Sandi Sultan mengakui mulai kondusifnya situasi di Sugapa ibukota Kabupaten Intan Jaya. Aktivitas masyarakat dan pelayanan pemerintah daerah menurut Sandi Sultan mulai berjalan dengan baik. 

Meskipun berangsur-angsur membaik, namun aktivitas masyarakat menurut Kapolres untuk sementara waktu masih dibatasi hingga pukul 15.00 WIT. “Kami juga sudah mensosialisasikan ke masyarakat untuk berjualan hingga pukul tiga sore,” tuturnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (12/11). 

Kapolres menjelaskan, saat ini aparat TNI-Polri yang ada di Intan Jaya juga sedang membackup aktivitas operasional penerbangan pesawat dan bandara, dari tanggal 30 Oktober hingga 12 November. Hal ini dilakukan lantaran pegawai AirNav belum berada di tenpat tugasnya. 

Baca Juga :  Dua Anak Buah Egianus Kogoya Segera Disidang

“Semoga dengan kekompakan TNI-Polri di Kabupaten Intan Jaya dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di Wilayah Kabupaten Intan Jaya,” harap Kapolres. 

Dalam kesempatan itu, Kapolres mengimbau kelompok-kelompok yang masih berseberangan atau yang belum sepaham, agar berhenti melakukan gangguan. “Apabila kalian (KKB-red) membuat kerusuhan, yang rugi adalah KKB sendiri. Kami TNI-Polri hanya memberikan dukungan keamanan dan ketertiban kepada masyarakat agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman di Intan Jaya,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, satu bulan terakhir, Kabupaten Intan Jaya memanas dengan kontak senjata. Mulai dari hilangnya warga sipil bernama Sem Kobogau 5 Oktober lalu, dua anak kena serpihan peluru hingga satu diantaranya meninggal dunia pada (26/10), Serka Asep terluka dalam kontak tembak dengan KKB.

Baca Juga :  Temuan Pistol dan Amunisi Diselidiki

Dua anggota TNI tertembak saat kontak senjata dengan TPNPB pada (5/11) diwaktu bersamaan, satu warga sipil bernama Apolo Belau ditembak aparat. Selasa (9/11), seorang perempuan bernama Agustina ditembak sepulang beli bahan makanan (Bama). Selain korban jiwa, warga di Intan Jaya  dikabarkan masih mengungsi. (fia/nat)

JAYAPURA-Sugapa ibukota Kabupaten Intan Jaya berangsur membaik pasca beberapa rentetan kontak senjata yang memakan korban jiwa hingga luka-luka sebulan terakhir. 

Beberapa mama-mama terlihat mulai berjualan, meskipun untuk sementara masih dilakukan pembatasan waktu. 

Kapolres Intan Jaya, AKBP. Sandi Sultan mengakui mulai kondusifnya situasi di Sugapa ibukota Kabupaten Intan Jaya. Aktivitas masyarakat dan pelayanan pemerintah daerah menurut Sandi Sultan mulai berjalan dengan baik. 

Meskipun berangsur-angsur membaik, namun aktivitas masyarakat menurut Kapolres untuk sementara waktu masih dibatasi hingga pukul 15.00 WIT. “Kami juga sudah mensosialisasikan ke masyarakat untuk berjualan hingga pukul tiga sore,” tuturnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (12/11). 

Kapolres menjelaskan, saat ini aparat TNI-Polri yang ada di Intan Jaya juga sedang membackup aktivitas operasional penerbangan pesawat dan bandara, dari tanggal 30 Oktober hingga 12 November. Hal ini dilakukan lantaran pegawai AirNav belum berada di tenpat tugasnya. 

Baca Juga :  Temuan Pistol dan Amunisi Diselidiki

“Semoga dengan kekompakan TNI-Polri di Kabupaten Intan Jaya dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di Wilayah Kabupaten Intan Jaya,” harap Kapolres. 

Dalam kesempatan itu, Kapolres mengimbau kelompok-kelompok yang masih berseberangan atau yang belum sepaham, agar berhenti melakukan gangguan. “Apabila kalian (KKB-red) membuat kerusuhan, yang rugi adalah KKB sendiri. Kami TNI-Polri hanya memberikan dukungan keamanan dan ketertiban kepada masyarakat agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman di Intan Jaya,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, satu bulan terakhir, Kabupaten Intan Jaya memanas dengan kontak senjata. Mulai dari hilangnya warga sipil bernama Sem Kobogau 5 Oktober lalu, dua anak kena serpihan peluru hingga satu diantaranya meninggal dunia pada (26/10), Serka Asep terluka dalam kontak tembak dengan KKB.

Baca Juga :  Perahu Terbalik, Dua Penumpang Tewas

Dua anggota TNI tertembak saat kontak senjata dengan TPNPB pada (5/11) diwaktu bersamaan, satu warga sipil bernama Apolo Belau ditembak aparat. Selasa (9/11), seorang perempuan bernama Agustina ditembak sepulang beli bahan makanan (Bama). Selain korban jiwa, warga di Intan Jaya  dikabarkan masih mengungsi. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya