“Sebelum diinvestigasi oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) memang penyebabnya cuaca buruk, karena berdasarkan informasi dari pilot PK-IWD yang terbang duluan kemarin (pukul) 11.30 WIT, PK-IWS memang di belakang PK-IWD sekitar 5 sampai 10 menit (setelah PK-IWD terbang),” kata Charles dalam konferensi pers di halaman Hanggar PT Intan Angkasa Air Service setelah proses evakuasi, Kamis (11/9/2025).
“Pada saat itu memang cuaca buruk sehingga PK-IWD ini berpikir bahwa PK-IWS ini memang sedang landing darurat dan sebagainya tapi ternyata mengalami kecelakaan,” ungkapnya menambahkan. Kendati demikian, Charles menyebutkan bahwa ini baru dugaan awal dan belum dapat dipastikan kebenaran informasinya.
“Kita masih menunggu dari KNKT untuk investigasinya,” tegasnya. Sementara itu, Perwakilan KNKT sekaligus Tim Investigator, Apib mengemukakan bahwa mengenai penyebab jatuhnya Heli PK-IWS pada prinsipnya pihaknya harus melakukan investigasi terlebih dahulu dengan mengumpulkan data-data dan bukti-bukti yang ada. Ia menyebut, pihaknya akan melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab jatuhnya heli PK-IWS di sekitaran Distrik Jila, Mimika, Papua Tengah.
“Sementara komponen yang didapatkan Tim Basarnas tadi ada Vehicle Engine Multifunction Display (VEMD) namanya, itu display yang terdapat di kokpit itu display yang biasa menampilkan informasi terhadap status Air Proper dan kondisi mesin dan ada satu lagi GPS yang digunakan untuk bernavigasi,” jelas Apib.
Apib mengatakan, untuk helikopter yang mengalami kecelakaan itu berdasarkan konfirmasi terhadap pihak PT Intan Angkasa Air Service bahwa tidak dilengkapi dengan Black Box (Kotak Hitam). “Secara aturan juga memang tidak mengharuskan helikopter menggunakan itu (Black Box),” tutupnya. (mww/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos