Menghubungkan Jayapura – Merauke
JAYAPURA-Paket pembangunan jalan Towe Hitam-Oksibil yang menghubungkan Kabupaten Keerom dengan Kabupaten Pegunungan Bintang terus dikebut oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena.
Khusus dari arah Jayapura yang dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura untuk tahun anggaran 2020-2021 menargetkan pembukaan jalan sepanjang 12,7 Km.
Sementara dari arah Oksibil yang dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena sepanjang 10,3 Km.
Untuk pembangunan jalan Towe Hitam – Oksibil sendiri saat ini progres pembangunan badan jalan telah mencapai 10 Km, dan ditargetkan rampung sesuai dengan kalender kontrak di tahun 2021 bulan Oktober.
Diketahui, Towe Hitam merupakan distrik paling ujung Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Vinsensius Tua Sihotang, ST selaku PPK 1.4 Provinsi Papua mengatakan bahwa proyek senilai Rp 68 miliar itu secara persentase telah mencapai 25 persen.
“Dari 12,7 Km kita sudah buka semua badan jalannya sampai saat ini sudah sampai 10 kilo meter,” ungkap Vinsensius kepada Cenderawasih Pos, di Towe Hitam, Kabupaten Keerom, Sabtu (10/10).
Menurut Vinsensius, pada ruas jalan sepanjang 12,7 Km, juga akan dibangun dua jembatan semi permanen. Dimana semuanya ditargetkan rampung hingga bulan Oktober 2021.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura, Edu Sasarari mengatakan, dengan penambahan ruas jalan 12,7 Km ini, maka total jalan yang dibangun mulai dari titik nol Kota Jayapura – Towe Hitam telah mencapai 229 Km.
Menurut Kabalai Edu, untuk menghubungkan Towe Hitam (Keerom) – Oksibil (Pegunungan Bintang) kini hanya menyisahkan 179 Km yang sifatnya masih hutan murni.
Meski begitu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena menurutnya akan bekerja sama untuk memangkas jarak tersebut guna menghubungkan kedua kabupaten ini.
“Jadi jalan yang sudah kita buka itu mulai dari titik nol (Jayapura) sampai di Towe Hitam itu sudah 229 kilometer,” ujar Kabalai Edu
“Jadi yang masih hutan itu 179 kilometer dari Towe Hitam – Oksibil. Nanti kami kerja sama dengan teman-teman dari Balai Wamena dari Oksibil ke Towe Hitam, dan kami dari Towe Hitam ke Oksibil. Jadi kami akan keroyokan untuk selesaikan yang masih ada 179 Km itu pada pekerjaan reguler 2021,” sambung Kabalai Edu.
Kabalai Edu juga membeberkan, pihaknya hingga saat ini tidak menemui kendala berarti. Pasalnya, masyarakat setempat diakuinya turut mendukung progres jalan batas tersebut.
“Tahun 2021 kita akan kebut untuk menghubungkan jalan ini sampai di batas Pegunungan Bintang,” ucap Kabalai Edu.
Kata Kabalai Edu, bila jalan tersebut telah terhubung sangat membantu perekonomian untuk masyarakat yang berada di khususnya di Oksibil.
“Barang akan jauh lebih murah jika kita melalui jalan (darat) ini. Karena selama ini barang diangkat pakai pesawat sehingga itu yang membuat barang menjadi mahal, dan jauh lebih murah kalau kita lewat Jayapura,” jelasnya.
Selain itu, menurut Edu saat ini Balai PJN Merauke juga sedang melakukan pengerjaan pengaspalan dari ruas jalan Waropo (Boven Digoel) ke Oksibil (Pegunungan Bintang) sepanjang 20 Km.
Senada dengan itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Papua (Jayapura) Asniaty, ST menambahkan bahwa pembangunan jalan batas tersebut juga membantu untuk mengatasi keterisolasian masyarakat setempat.
“Yang pertama akan membuka keterisolasian daerah, juga akan menurunkan harga bahan pokok. Karena distribusi bahan tidak hanya melalui udara tapi juga sudah bisa darat untuk sampai ke Oksibil bila jalan ini sudah tersambung. Saat ini sifatnya baru buka jalan,” jelas Asniaty.
Sekedar diketahui, bila jalan Towe Hitam – Oksibil dapat terhubung, maka secara otomatis juga dapat menghubungkan Jayapura – Merauke. Panjang ruas Jayapura – Merauke (jalur perbatasan) yaitu 1.098,24 m. Dengan ruas jalan yang sudah terbuka 919,16 Km, dan ruas jalan yang masih tertutup hutan 179,08 Km. (eri/nat)