PR Enam Bulan, Delapan Saksi Kembali Diperiksa
JAYAPURA – Enam bulan sudah kasus pembunuhan Nur Alisa Aulia (2) terjadi dan hingga kini masih menjadi PR bagi pihak kepolisian. Bocah dua tahun itu ditemukan tak bernyawa di kolam belakang rumahnya, pada 2 April 2025. Dan hingga kini misteri di balik kematiannya belum juga menemukan titik terang.
Kasus ini menjadi peristiwa yang menyita perhatian publik di Kota Jayapura sepanjang tahun 2025. Bagaimana tidak, Alisa yang dikenal ceria dan lincah itu awalnya hanya dilaporkan hilang pada Minggu, 30 Maret 2025. Sejak itu, warga bersama pihak keluarga dan aparat kepolisian melakukan pencarian intensif, bahkan sempat viral di media sosial, namun tak membuahkan hasil.
Empat hari kemudian, kabar duka datang. Jasad Alisa ditemukan oleh warga di kolam belakang rumahnya dalam kondisi tak bernyawa. Temuan itu langsung mengguncang warga sekitar. Penyelidikan oleh Polresta Jayapura Kota dipastikan masih terus dilakukan. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Fredrickus W.A. Macklarimboen, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai kasus ini benar-benar terungkap.
PR Enam Bulan, Delapan Saksi Kembali Diperiksa
JAYAPURA – Enam bulan sudah kasus pembunuhan Nur Alisa Aulia (2) terjadi dan hingga kini masih menjadi PR bagi pihak kepolisian. Bocah dua tahun itu ditemukan tak bernyawa di kolam belakang rumahnya, pada 2 April 2025. Dan hingga kini misteri di balik kematiannya belum juga menemukan titik terang.
Kasus ini menjadi peristiwa yang menyita perhatian publik di Kota Jayapura sepanjang tahun 2025. Bagaimana tidak, Alisa yang dikenal ceria dan lincah itu awalnya hanya dilaporkan hilang pada Minggu, 30 Maret 2025. Sejak itu, warga bersama pihak keluarga dan aparat kepolisian melakukan pencarian intensif, bahkan sempat viral di media sosial, namun tak membuahkan hasil.
Empat hari kemudian, kabar duka datang. Jasad Alisa ditemukan oleh warga di kolam belakang rumahnya dalam kondisi tak bernyawa. Temuan itu langsung mengguncang warga sekitar. Penyelidikan oleh Polresta Jayapura Kota dipastikan masih terus dilakukan. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Fredrickus W.A. Macklarimboen, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai kasus ini benar-benar terungkap.
