WAMENA– Pergantian kepala kampung yang dilakukan Pemkab Jayawijaya membuat membuat 328 kepala kampung sebelumnya melakukan aksi demo halaman kantor Bupati Jayawijaya. Aksi ini berujung kericuhan usai massa tak terima dengan pernyataan wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere saat memberikan tanggapan.
Kericuhan tersebut diawali saat Ronny mengusir seorang yang mendampingi kepala kampung. Pria itu tak mau mendengarkan apa yang disampaikan serta mencoba memprovokasi masa lain. Alhasil massa yang tersulut emosi mulai maju untuk melakukan penyerangan.
Dalam penyerangan tersebut, Ronny langsung dievakuasi dalam kantor oleh aparat keamanan. Namun disini massa masih mengejar bahkan sempat melempar dengan helm namun mengenai salah satu pintu utama kantor bupati yang terbuat dari kaca hingga pintu tersebut hancur.
Sementara untuk salah satu jendela lobi kantor bupati dan salah satu kaca di ruangan wabub serta mobil dinas juga tak luput dari lemparan masa hingga pecah dan retak. Aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya dan Brimob Kompi D Wamena berupaya untuk mendorong sebagian besar masa dari halaman kantor Bupati dengan tembakan gas air mata hingga situasi dapat dikendalikan.
Kapolres Jayawijaya AKBP Anak Agung Made Satria Bimantara menyampaikan bahwa kejadian tersebut adalah spontanitas dari pendemo.