“Kami pilih SMAN 3 karena berpola asrama dan mutu pendidikannya juga sudah teruji, kami berharap saat lulus nanti anak-anak kami ini sudah bisa menguasai IT termasuk bahasa Inggris,” harapnya.
Pemda Lany Jaya menyatakan dari program nasional pihaknya mencoba mensinkronkan dengan program daerah dengan konsep membangun dari kampung. “Ada Lany Jaya Mandiri dimana masyarakatnya harus mandiri dan semua dimulai dari kampung,” tambah Aletinus.
Disinggung soal mimpi ke depan terkait wajah pendidikan dan SDM Lany Jaya, bupati yang dulu pernah berjuang lewat berjualan koran ini mengatakan bahwa ia memiliki mimpi yang sama, menciptakan SDM berkualitas. Disebutkan bahwa generasi saat inilah yang nantinya 10 atau 20 tahun ke depan akan memimpin Lany Jaya.
“Setelah lulus target kami karena IPDN dekat jadi bisa saja kami lanjutkan masuk ke IPDN Dan kalau Bahasa Inggris bagus maka silahkan saja melanjutkan pendidikan ke luar negeri,” paparnya. Sementara Joko Yohanis selaku ketua tim penjamin mutu dan pengembang kurikulum SMAN 3 Buper menjelaskan bahwa setelah mereka lulus paling tidak soal hardware dan software itu sudah bisa dikuasai termasuk Coding dan AI.
“Kami akan berusaha dimana setelah lulus, mereka (para murid) harus memiliki kemampuan sains juga bisa berbahasa Inggris baik berbicara maupun menulis termasuk menguasai IT,” atambah Joko. Siswa SMAN 3 sendiri kata Joko kerap mengikuti Olympiade Sains Nasional (OSN) dan lomba di ITB, UI serta UGM. Kadang tim kami masuk tiga besar dan setiap tahun ada pertukaran pelajar ke luar negeri dan siapa tahu dari Lany Jaya akan mendapatkan peluang itu,” pungkasnya. (ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos